TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya sudah menyiapkan sarana angkutan umum guna menghadapi Natal dan tahun baru. Persiapan sarana angkutan tersebut telah memperhatikan hasil evaluasi kejadian pada Natal 2015 dan tahun baru 2016, serta Idul Fitri 2016.
"Semoga kejadian tidak menyenangkan tidak terulang kembali tahun ini," kata Budi saat berbicara di dalam ruang rapat Komisi V DPR RI, Jakarta, Kamis, 8 Desember 2016.
Budi menuturkan, untuk kesiapan sarana angkutan umum menghadapi Natal dan Tahun Baru nanti, pihaknya sudah meminta pihak-pihak pengelola angkutan darat, laut, dan udara untuk bekerja maksimal. Jumlah angkutan jalan yang disiapkan adalah 44.871 bus, terdiri atas bus AKAP, bus dalam provinsi, dan bus pariwisata. Selain itu, disiagakan sebanyak 45 terminal bus untuk perayaan Natal dan tahun baru.
Untuk jumlah angkutan sungai, danau, dan penyeberangan, Budi mengungkapkan disiapkan 181 kapal ro-ro. Begitu pun dengan angkutan kereta api, sudah disiapkan 442 lokomotif, yakni 414 lokomotif stamformasi dan 28 lokomotif cadangan.
Adapun jumlah kereta yang disiapkan adalah 1.547 kereta siap operasi, 1.386 kereta stamformasi, dan 161 kereta cadangan. Sedangkan untuk angkutan laut telah disiapkan kapal sebanyak 1.112 dan 52 pelabuhan. Sedangkan untuk angkutan udara, sebanyak 498 pesawat dan 35 bandar udara disiagakan selama Natal dan tahun baru.
Rencana operasi angkutan Natal dan tahun baru meliputi seluruh wilayah Indonesia. Ada sejumlah titik berat. Misalnya, untuk angkutan jalan memiliki titik berat di 13 provinsi dan 45 terminal. Untuk angkutan sungai, danau, dan penyeberangan, difokuskan di delapan lintas penyeberangan utama.
Lalu untuk angkutan laut difokuskan pada 52 pelabuhan laut. Untuk angkutan udara difokuskan pada 35 bandara. Sedangkan untuk kereta api difokuskan pada sembilan daerah operasi dan empat daerah regional perkeretaapian.
DIKO OKTARA