Konsultan UMKM Ini Berbagi Strategi Memahami Tren Pasar

Reporter

Editor

Elik Susanto

Rabu, 7 Desember 2016 16:03 WIB

Pekerja memanggang adonan bakpia phatok di pabrik pembuatan Bakpia Phatok 25 di Yogyakarta, 14 Februari 2016. Bank Indonesia (BI) menyambut baik dukungan pemerintah kepada industri perbankan dalam memberikan kredit kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui program subsidi kredit usaha rakyat (KUR). TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Paelmbang - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) harus memahami tren pasar masa kini. Salah satu trennya, sasaran segmen kelompok anak muda. Dengan mengetahui tren, produk yang dihasilkan berpotensi terserap pasar.

"Saat ini dan ke depan bisa dikatakan masanya anak muda. Jadi menjual produk harus sesuai dengan selera anak muda. Saya yakin ini lebih memiliki prospek, mengingat Indonesia sebentar lagi akan mendapatkan bonus demografi," ujar Konsultan UMKM asal Palembang, Muhammad Rofiq, Rabu 7 Desember 2016.

Dalam acara seminar yang diselenggarakan Otoritas Jasa Keuangan Sumatera Selatan ini, Rofiq memberikan contoh penjual martabak manis dengan nama Martabak Kapten di Jalan Kapten A Rivai Palembang.

Baca: Berkat Kripik Pisang Remaja Ini Dapat Modal Rp 500 Juta

Ide itu berawal ketika martabak di Palembang hanya memenuhi kategori enak, tapi dari sisi kemasan terkesan sangat ketinggalan zaman. Jika sudah begini maka sulit untuk menyasar kelompok anak muda karena mereka menginginkan suatu produk yang baik secara kemasan agar bisa berselfie, kemudian diunggah ke media sosial.

Rofiq menyaankan agar penjual memesan kemasan kotak martabak dari Jakarta yang keren dari sisi kualitas dan tampilan. "Sekarang coba cek, makanan mana yang paling tinggi permintaannya di go-food, jawabannya Martabak Kapten. Meski harga lebih mahal dari martabak yang sudah ternama di Palembang, tapi tetap saja laku karena orang mau mengunduh di Facebook atau instagram-nya," kata dia.

Dia menambahkan, pelaku UMKM tak cukup hanya mampu membaca tren, tapi juga dituntut melihat peluang sebelum menciptakan usaha. Untuk itu, pengusaha harus memenuhi lima komponen utama sebelum membulatkan tekad untuk berwirausaha. Lima komponen itu yakni paham pasar, memiliki produk yang bagus atau laku, mental yang kuat, memiliki rule model yakni sosok yang menjadi inspirator, dan memiliki mentor yakni orang yang dijadikan tempat berkonsultasi.

Barang yang akan dijual, kata Rofiq, setidaknya harus memenuhi tiga syarat yakni memenuhi konten, konteks dan jaringan. "Contohnya mau menjual pempek ketika sudah banyak merek terkenal makanan khas Palembang itu. Maka harus dipilih mau di segmen mana, kemudian dibrandingkan melalui media sosial, dan yang tak kalah penting bagaimana cara menjualnya".

Untuk saat ini, kata Rpfiq, pasar terbesar ada di media sosial. "Jadi sedapat mungkin UMKM menyediakan cara pembelian secara online kepada konsumennya," kata pengusaha sektor perumahan dan pendidikan ini.

ANTARA




Berita terkait

Program Wirausaha Bantu Tingkatkan Rasa Percaya Diri Anak Wujudkan Potensi

4 hari lalu

Program Wirausaha Bantu Tingkatkan Rasa Percaya Diri Anak Wujudkan Potensi

Pelatihan program wirausaha muda bantu anak melatih pola pikir menjadi pengusaha, sekaligus tingkatkan rasa percaya diri mereka.

Baca Selengkapnya

Triwulan Pertama 2024, Penumpang LRT Palembang Tembus 740 Ribu

49 hari lalu

Triwulan Pertama 2024, Penumpang LRT Palembang Tembus 740 Ribu

Hingga 10 Maret, LRT Palembang telah mengangkut 740.041 penumpang.

Baca Selengkapnya

Lion Air Group Gandeng 16 Perguruan Tinggi untuk Perkuat Ekosistem Penerbangan

58 hari lalu

Lion Air Group Gandeng 16 Perguruan Tinggi untuk Perkuat Ekosistem Penerbangan

Maskapai penerbangan Lion Air Group menggandeng 16 perguruan tinggi di Indonesia untuk memperkuat ekosistem penerbangan.

Baca Selengkapnya

Gebyar Wirausaha 10: Menuju Kesuksesan dan Berkah melalui Transformasi Bisnis

15 Februari 2024

Gebyar Wirausaha 10: Menuju Kesuksesan dan Berkah melalui Transformasi Bisnis

Gebyar Wirausaha ke-10 ini juga diharapkan menjadi gerbang utama dalam Program One Year Coaching (OYC) Batch 7.

Baca Selengkapnya

Kemenkop UKM: Kesehatan dan Kecantikan jadi Sektor Unggulan Pengembangan UMKM

6 Februari 2024

Kemenkop UKM: Kesehatan dan Kecantikan jadi Sektor Unggulan Pengembangan UMKM

Kemenkop UKM berharap dapat menciptakan lingkungan yang mendukung lahirnya wirausaha yang inovatif, berbasis teknologi, dan bertahan.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Umumkan Jawara Wirausaha Muda Mandiri 2023

20 Januari 2024

Bank Mandiri Umumkan Jawara Wirausaha Muda Mandiri 2023

Terpilih 12 pemenang di kategori Business Existing dan satu pemenang untuk kategori Business Plan.

Baca Selengkapnya

Finalis WMM 2023 Pamerkan Karya dan Kreasi Unggulannya

19 Januari 2024

Finalis WMM 2023 Pamerkan Karya dan Kreasi Unggulannya

Para finalis yang berhasil lolos seleksi dari lebih dari 8.000 pendaftar dari berbagai daerah di Indonesia memamerkan inovasi, kreativitas, dan inspirasi mereka.

Baca Selengkapnya

Finalis Kompetisi Wirausaha Muda Mandiri Unjuk Karya di Tunjungan Plaza

19 Januari 2024

Finalis Kompetisi Wirausaha Muda Mandiri Unjuk Karya di Tunjungan Plaza

Kompetisi dihelat Bank Mandiri sejak September 2023. Sudah masuk Top 20 Finalis Business Existing dan 4 Finalis Business Plan.

Baca Selengkapnya

4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

4 Januari 2024

4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

Dari Gedung Ledeng hingga kantor dagang Belanda Jacobson Van Den Berg & Co di Palembang dinilai layak dijadikan cagar budaya.

Baca Selengkapnya

Libur Sekolah, Tiga Tempat Wisata di Palembang Ini Jadi Pilihan Anak-anak

29 Desember 2023

Libur Sekolah, Tiga Tempat Wisata di Palembang Ini Jadi Pilihan Anak-anak

Libur sekolah kali ini, anak-anak di Palembang meramaikan wahana permainan di OPI Mall hingga kawasan Sungai Musi.

Baca Selengkapnya