IHSG Berpotensi Rawan Koreksi

Reporter

Jumat, 2 Desember 2016 08:08 WIB

Seorang pialang tengah memantau pergerakan saham pada layar monitor di Mandiri Sekuritas, Jakarta, 8 April 2016. Hari ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tidak mampu kembali ke zona hijau dan ditutup melemah. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Meningkatnya risiko pasar emerging market yang dikhawatirkan membuat arus dana keluar akan mempengaruhi perdagangan saham di akhir pekan ini.

Menurut analis ekonomi dari First Asia Capital David Sutyanto, hal itu karena arus dana asing akan menekan mata uang. Meski demikian saham sektor energi atau saham yang terkait dengan sektor tersebut masih berpeluang menguat.

David memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG pada perdagangan akhir pekan ini bergerak bervariasi namun rawan koreksi. "Akibat aksi ambil untung setelah penguatan tiga hari perdagangan sebelumnya," kata David Sutyanto dalam pesan tertulisnya, Jumat, 2 Desember 2016.

"IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 5.150 dan resisten di 5.210 rawan koreksi."

Sementara tadi malam pasar saham global bergeral bervariasi di tengah penguatan lanjutan harga minyak mentah. Indeks DJIA di Wall Street berhasil melanjutkan penguatannya naik 0,36 persen di 19.191,93 terutama ditopang saham sektor energi.

Sedangkan indeks S&P dan Nasdaq masing-masing koreksi 0,36 persen dan 1,36 persen di 2.191,08 dan 5.251,11 akibat koreksi saham teknologi terutama saham Apple. Meski harga minyak mentah tadi malam di AS melanjutkan penguatannya naik 3,3 persen di US$ 51,06 per barel.

Adapun untuk IHSG kemarin melanjutkan penguatan untuk tiga sesi perdagangan berturut-turut. IHSG tutup di 5.198,755 atau menguat 49,84 poin (0,97 persen).

Menurut David, penguatan IHSG terutama ditopang sentimen eksternal menyusul lonjakan harga minyak mentah dunia hingga mendekati level US$ 50 per barel kemarin. "Setelah OPEC menyepakati pemangkasan produksi 1,2 juta barel per hari dari level produksi 33,6 juta barel per hari saat ini," ucapnya.

Selain kenaikan harga minyak mentah, sentimen pasar turut digerakkan dengan data aktivitas manufaktur Cina November 2016 yang kembali mengindikasikan pertumbuhan. Indeks Manufacturing PMI Cina naik ke 51,7 di atas perkiraan 51,0 dan bulan sebelumnya 51,2.

Pertumbuhan aktivitas manufaktur Cina memberikan sentimen positif terhadap pergerakan harga komoditas logam yang mendorong rebound saham pertambangan logam.

Meski demikian, penguatan IHSG kemarin dibayangi dengan masih derasnya arus dana asing yang keluar dan pelemahan rupiah terhadap dolar AS yang berada di Rp 13.582.

DESTRIANITA

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

1 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

5 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

7 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

7 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

7 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

8 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

11 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

13 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

13 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.

Baca Selengkapnya