Lantik Pejabat Baru Pajak, Sri Mulyani: Saya Luka, Kecewa  

Reporter

Editor

Erwin prima

Selasa, 29 November 2016 11:35 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melantik Direktur Intelijen Perpajakan Direktorat Jenderal Pajak Peni Hirjanto di Kementerian Keuangan, Jakarta, 29 November 2016. Tempo/Angelina Anjar Sawitri

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melantik dua pejabat struktural eselon II Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan hari ini, Selasa, 29 November 2016, di Kementerian Keuangan, Jakarta.

Dua pejabat tersebut adalah Direktur Intelijen Perpajakan Peni Hirjanto serta Direktur Kepatuhan Internal dan Transformasi Sumber Daya Aparatur Harry Gumelar.

Dalam sambutannya, Sri Mulyani menekankan dua poin dalam sumpah jabatan yang diucapkan kedua pejabat dalam pelantikan tersebut, yakni tidak memberi atau menyanggupi akan memberikan sesuatu kepada siapa pun dan tidak akan menerima hadiah atau pemberian apa pun dengan jabatan atau pekerjaannya.

"Dua pejabat ini sangat penting dari sisi posisinya. Tidak hanya dari tanggung jawabnya, tapi juga perkembangan yang kita hadapi dalam beberapa minggu terakhir terkait dengan OTT (operasi tangkap tangan). Sumpah jabatan ini sebenarnya sudah menggambarkan keseluruhan janji kita pada saat terima jabatan tersebut," ucap Sri Mulyani.

Sumpah jabatan tersebut, menurut Sri Mulyani, menghadapi ironi karena seorang pejabat Ditjen Pajak mengkhianati sumpahnya.

Sebelumnya, Kepala Subdirektorat Bukti Permulaan Penegakan Hukum Handang Soekarno tertangkap tangan oleh KPK setelah menerima uang US$ 148.500 dari Direktur PT Eka Prima Ekspor Indonesia Rajesh Rajamohan Nair.

"Sumpah itu menyatakan tidak boleh memberi atau menerima apa pun. Itu kita ucapkan di bawah kitab suci. Anda tidak bersumpah di depan saya. Karena ada kitab suci, Anda bersumpah di depan Tuhan. Kita semua kecewa bahwa di Kemenkeu ada seseorang yang dengan mudah melanggar sumpahnya sendiri. Itu melukai institusi kita," ujarnya.

Sri Mulyani berharap Peni dan Harry berkomitmen membangun semangat jajaran Ditjen Pajak yang saat ini terlukai. "Bantu teman-teman, 38 ribu yang ada di Ditjen Pajak yang merasa terlukai oleh sikap satu oknum atau saya tidak tahu berapa oknum yang bisa kena. Mereka luka, mereka kecewa. Saya luka, saya kecewa," tuturnya dengan suara bergetar.

Sri Mulyani menambahkan, Peni dan Harry diharapkan dapat menghibur kekecewaan jajaran Kementerian Keuangan dengan bekerja secara baik. "Buktikan kepada saya dan masyarakat. Tidak hanya untuk menunjukkan bahwa Anda memiliki komitmen, tapi juga menjadi tulang punggung untuk menjaga kepentingan nasional," kata Sri Mulyani.

Baca:
Arcandra Masuk Pertamina, Pengamat: Tepat
Ini Alasan Menteri Keuangan Tak Segera Pecat Handang
Udang Indonesia Kalahkan Produk Udang Negara Lain di AS

ANGELINA ANJAR SAWITRI




Berita terkait

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

1 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

1 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

1 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

1 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

1 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

1 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

1 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Prabowo Serahkan Program Makan Siang Gratis ke Jokowi, TKN Siap Beri Usulan untuk RAPBN 2025

2 hari lalu

Prabowo Serahkan Program Makan Siang Gratis ke Jokowi, TKN Siap Beri Usulan untuk RAPBN 2025

TKN memastikan pembahasan program makan siang gratis untuk RAPBN 2025 sudah dilakukan oleh Presiden Jokowi dan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran jadi Presiden-Wapres RI, Program Makan Siang Gratis Mulus Masuk RAPBN 2025?

3 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran jadi Presiden-Wapres RI, Program Makan Siang Gratis Mulus Masuk RAPBN 2025?

Apakah program makan siang gratis yang dijanjikan sebelumnya dapat segera dibahas masuk RAPBN menyusul penetapan Prabowo sebagai presiden terpilih?

Baca Selengkapnya