Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kiri) didampingi Ketua KPK Agus Rahardjo (kedua kanan), Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan (kiri) dan Laode M Syarif barang bukti uang saat jumpa pers terkait OTT pegawai Direktorat Jenderal Pajak di gedung KPK, Jakarta, 22 November 2016. Tersangka menerima suap sebesar US$ 148.500 atau setara dengan Rp 1,9 miliar dari total uang yang dijanjikan Rp 6 miliar. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Bogor - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati angkat bicara terkait dengan wacana pemisahan Direktorat Jenderal Pajak dari Kementerian Keuangan menjadi sebuah badan independen. Pada dasarnya, menurut Sri Mulyani, dia dan Presiden Joko Widodo ingin membuat institusi pajak kuat dan bersih.
"Mumpung Undang-Undang KUP (Ketentuan Umum Perpajakan) masih dibahas dengan DPR, kita harus lihat situasi tiga tahun terakhir di saat Ditjen Pajak memiliki target tinggi lalu ada pegawai yang melakukan pengkhianatan," kata Sri Mulyani di Hotel Aston, Sentul, Bogor, Sabtu malam, 26 November 2016.
Menurut Sri Mulyani, yang terpenting adalah mengkaji permasalahan-permasalahan yang mesti diperbaiki oleh Ditjen Pajak terlebih dahulu. "Apakah strukturnya, pengawasannya, mental orangnya, tingkat gajinya, database-nya. Ini perlu kajian. Saya tidak mau dibuat pilihan dia badan sendiri atau dia ada di Kemenkeu," katanya.
Ditjen Pajak, menurut Sri Mulyani, memang perlu diperkuat, entah secara institusi atau secara kewenangan. Namun, tertangkapnya pegawai pajak oleh KPK beberapa waktu lalu membuat orang skeptis terhadap Ditjen Pajak. "Baru dikasih segitu aja terpeleset, apalagi dikasih yang lebih gede," ujar Sri Mulyani.
Sebelumnya, pemerintah memang berencana untuk mengubah kelembagaan Direktorat Jenderal Pajak menjadi sebuah badan yang bersifat independen. Nantinya, Ditjen Pajak akan berpisah dari struktur organisasi Kementerian Keuangan dan menjadi sebuah lembaga yang otonom.
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
2 hari lalu
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.