Menkeu Atur Jaminan Surat Utang untuk 8 Tol Trans Sumatera  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Jumat, 18 November 2016 15:23 WIB

Presiden Joko Widodo meninjau pembangunan jalan tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, Sumatera Utara, Rabu, 2 Maret 2016. Jalan tol ini ditargetkan selesai pertengahan 2017. (twitter.com)

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati baru saja menetapkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemberian Jaminan Obligasi dalam Rangka Percepatan Proyek Pembangunan Jalan Tol di Sumatera. Tujuannya, meningkatkan kelayakan penerbitan obligasi untuk memperoleh pendanaan delapan ruas tol di Sumatera.

“Proses pemberian jaminan tersebut dilakukan dengan tetap mempertimbangkan kemampuan keuangan negara, kesinambungan fiskal, dan pengelolaan risiko fiskal,” kata Sri Mulyani dalam keterangan pers Kementerian Keuangan, Jumat, 18 November 2016.

Pemerintah menargetkan pembangunan delapan ruas tol Trans Sumatera, yang menjadi salah satu mega proyek nasional, rampung pada akhir 2019. Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 100 Tahun 2014, pembangunan ruas tol tersebut dilaksanakan melalui skema penugasan kepada PT Hutama Karya (Persero).

Baca: Wiranto Akui Ada Agenda Politik di Balik Perkara Ahok

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, biaya pembangunan ruas tol Trans Sumatera mencapai Rp 81 triliun dengan pendanaan ekuitas sebesar Rp 52,6 triliun. Besarnya kebutuhan pendanaan ekuitas tersebut disebabkan oleh rendahnya tingkat kelayakan finansial (FIRR), sehingga kemampuan proyek melakukan leverage dengan cara mengajukan pinjaman juga menjadi rendah.

Karena itu, mengingat besarnya kebutuhan pendanaan dalam bentuk ekuitas tersebut, pemerintah, dalam hal ini Kementerian Keuangan, memberikan jaminan penerbitan surat utang kepada Hutama Karya, yang berencana menerbitkan surat utang korporasi sebagai bentuk bridging financing.

Baca: Doakan Persatuan Indonesia, TNI dan Polri Gelar Istigasah

Target pembangunan infrastruktur pemerintah pada 2015–2019, yang termasuk dalam proyek strategis nasional, memang memerlukan pendanaan yang besar. Namun, karena anggaran pendapatan dan belanja negara tidak mampu mendanai keseluruhan program, penugasan kepada badan usaha milik negara menjadi salah satu alternatif pembiayaan.

ANGELINA ANJAR SAWITRI



Berita terkait

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

9 jam lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

1 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

4 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

4 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

4 hari lalu

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

Menteri Keuangan Israel menyerukan penghancuran total Kota Rafah, Deir al-Balah, dan Khan Younis di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

5 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya