TEMPO.CO, Jakarta - Pembangkit Listrik Tenaga Uap Bengkulu yang berada di sekitar Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu berkapasitas 2x100 mega watt ditarget beroperasi secara komersial (commercial operation date/COD) pada 2019.
Kegiatan konstruksi dimulai dengan acara peletakan batu pertama yang dihadiri Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti, Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis Pelindo II Saptono Irianto, Presiden Direktur PT Intraco Penta, Tbk, Halex Halim, Chairman PowerChina, Yan Ziyong, dan perwakilan dari Sinohydro sebagai kontraktor.
Komisaris Utama PT Tenaga Listrik Bengkulu Petrus Halim mengatakan konstruksi pembangkit listrik akan memakan waktu selama 36 bulan.
Menurutnya, pembangunan pembangkit listrik bisa lebih cepat karena pihaknya tak perlu melakukan pembebasan lahan. Lahan seluas 50 hektare yang digunakan, katanya, merupakan milik PT Pelindo II.
Dia menuturkan proyek tersebut merupakan pembangkit listrik kedua yang dibangun setelah PLTU Batam berkapasitas 2x65 MW.
Adapun, pembangunan proyek sebelumnya membutuhkan waktu tujuh tahun yakni proyek dimulai pada 2005 dan baru beroperasi pada 2012 karena kendala perizinan dan lahan.
Pada proyek kali ini, pihaknya optimistis konstruksi bisa diselesaikan tepat waktu, sehingga pada November 2019 listrik dari pembangkit tersebut mulai terdistribusi kendati pembangunan pembangkit sempat menghadapi penentangan dari masyarakat setempat.
"Ditargetkan mulai COD November 2019," ujarnya saat acara peletakan batu pertama di Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu, Selasa (25 Oktober 2016).
Proyek tersebut dimiliki oleh perusahaan patungan yang 70% saham di antaranya dimiliki PowerChina dan 30% dikuasai PT Intraco Penta, Tbk melalui anak usahanya PT Inta Daya Perkasa. Proyek bernilai US$360 juta itu mendapat pinjaman dari Exim Bank China dan ICBC senilai US$270 juta yang akan dikerjakan oleh Sinohydro, perusahaan asal Cina.
Sebagai bahan baku, katanya, PLTU akan menggunakan batubara yang dipasok dari usaha pertambangan yang berada di Bengkulu. Volume batubara yang dibutuhkan, katanya, 900.000 ton hingga 1 juta ton setahun.
" China Exim Bank dan ICBC. Nilai loan US$270 juta. sendiri US$90 juta," katanya.
Dia pun menyebut masih tertarik untuk mengembangkan pembangkit listrik. Oleh karena itu, pihaknya menanti lelang proyek berikutnya dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).
Petrus pun tak menutup peluang untuk terlibat dalam proyek pembangkit yang menggunakan energi lainnya seperti gas bahkan energi baru dan terbarukan (EBT).
"Kami bisa invest di EBT, gas. Kami lihat peluang saja."
BISNIS
Berita terkait
Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze
19 hari lalu
Rusia menuduh Ukraina menyerang pembangkit listrik bertenaga nuklir Zaporizhzhia.
Baca SelengkapnyaBangun Pembangkit hingga Suplai Material, Walhi Prediksi Lingkungan Sekitar IKN Tambah Rusak
49 hari lalu
Walhi memprediksi kerusakan lingkungan di sekitar IKN akan semakin parah buntut banyak proyek seperti pembangkit listrik hingga suplai material.
Baca SelengkapnyaKembangkan Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan, Pertamina NRE Gandeng Hitachi Energy
23 Januari 2024
Pertamina NRE bekerja sama dengan Hitachi Energy mengembangkan inovasi konservasi energi dan sistem ketenagalistrikan yang ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaBauran Energi Terbarukan Rendah, IESR Dorong PLTS dan Minta Komitmen Politik
17 Januari 2024
Institute for Essential Services Reform (IESR) mengatakan pemerintah mesti bisa memanfaatkan sisa waktu dua tahun mengejar target bauran energi terbarukan sebesar 23 persen.
Baca SelengkapnyaSumitomo dan Jawa Barat Sepakati Groundbreaking TPPAS Legoknangka Semester I 2024
20 Desember 2023
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, Sumitomo Corporation, serta PLN menandatangani nota kesepahaman pembangunan TPPAS Legoknangka di sela KTT ASEAN-Jepang.
Baca SelengkapnyaPemerintah Tak Hilangkan Batu Bara dalam Waktu Dekat Meski Targetkan NZE, Begini Penjelasan Kementerian ESDM
1 Desember 2023
Batu bara yang tidak dipakai untuk bahan baku pembangkit bisa dimanfaatkan dalam bentuk yang sudah diolah dan lebih hijau melalui proses hilirisasi.
Baca SelengkapnyaPLN Resmikan 21 Green Hydrogen Plants: Terbanyak di Asia Tenggara
21 November 2023
PT PLN (Persero) meresmikan 21 unit Green Hydrogen Plant (GHP) yang tersebar di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah Berharap PLTS Cirata Bisa Menarik Investor Lirik Proyek EBT di RI
16 November 2023
M. Pradana Indraputra menilai Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata memacu pertumbuhan ekosistem investasi hijau di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDirut PLN: 75 Persen Penambahan Kapasitas Pembangkit Berbasis Energi Terbarukan
14 November 2023
Dirut PLN menyebut, dalam RUPTL yang sedang disusun, 75 persen penambahan kapasitas pembangkit yaitu berbasis pada energi baru terbarukan.
Baca Selengkapnya10 Manfaat Minyak Bumi Bagi Kehidupan Manusia
10 November 2023
Manfaat minyak bumi sangatlah banyak. Diantaranya yakni sebagai bahan bakar hingga pembangkit listrik. Berikut ini manfaat lain yang perlu dikatahui.
Baca Selengkapnya