Suku Bunga Acuan Turun, Saham Perbankan Kompak Menguat  

Reporter

Jumat, 21 Oktober 2016 11:29 WIB

Seorang nasabah bertransaksi menggunakan mesin ATM di Jakarta, (15/3). Lembaga Penjamin Simapanan (LPS), bisa tidak menjamin simpanan pada bank yang masih menetapkan bunga lebih tinggi daripada suku bunga wajar yang ditetapkan LPS. TEMPO/Panca Syurka

TEMPO.CO, Jakarta - Keputusan Bank Indonesia (BI) untuk kembali membuat kebijakan menurunkan suku bunga acuan 7 Days Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) dari 5 persen menjadi 4,75 persen memberikan sentimen positif bagi pergerakan saham perbankan berkapitalisasi besar.

Berdasarkan pantauan di RTI Bussiness, saham-saham perbankan, seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), kompak menguat pada awal pembukaan perdagangan di Bursa Efek.

Saham BCA memimpin penguatan sebesar 0,63 persen atau 100 poin pada level harga Rp 15.850 per saham. Disusul saham BNI yang menguat 0,46 persen atau 25 poin ke level Rp 5.475.

Peringkat ketiga diduduki saham Bank Mandiri yang menguat 0,44 persen atau 50 poin ke level harga Rp 11.350 per lembar saham. Juga saham BRI yang menguat 0,21 persen atau 25 poin ke level harga Rp 12.150 per lembar saham.

Menurut analis ekonomi dari First Asia Capital, David Sutyanto, pasar memberikan respons positif atas langkah Bank Indonesia (BI) yang kembali melonggarkan kebijakan moneternya. "Keputusan BI dalam menurunkan tingkat bunga acuannya atau BI 7-Days Reverse Repo Rate 25 basis poin menjadi 4,75 persen berdampak positif bagi saham-saham sektoral yang sensitif terhadap suku bunga atau interest rate," ucap David Sutyanto dalam pesan tertulis, Jumat, 21 Oktober 2016.

Kemarin, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara mengatakan pelonggaran kebijakan moneter diyakini semakin memperkuat permintaan domestik, termasuk permintaan kredit. Selain itu, pelonggaran kebijakan moneter ini sejalan dengan terjaganya stabilitas makroekonomi, khususnya inflasi, yang diperkirakan berada di batas bawah sasaran 4 plus-minus 1 persen.

Dengan adanya kebijakan pemangkasan suku bunga acuan ini, BI berharap dapat direspons dengan baik oleh pasar. BI memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini akan berada pada kisaran batas bawah dari 4,9-5,3 persen.

DESTRIANITA

Berita terkait

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

2 jam lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

8 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

9 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

9 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

12 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

18 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

20 hari lalu

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

22 hari lalu

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.

Baca Selengkapnya

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

24 hari lalu

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

PT Timah buka suara usai Kejaksaan Agung menetapkan 16 nama tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi tata niaga timah di wilayah IUP-nya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

25 hari lalu

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

Ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor, diduga karena intensitas hujan deras pada Rabu malam

Baca Selengkapnya