UOB Indonesia Tawarkan Obligasi Berkelanjutan Rp 3 Triliun

Reporter

Rabu, 19 Oktober 2016 13:24 WIB

uob

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank UOB Indonesia (UOB) hari ini mengeluarkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I 2016 dan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Indonesia Tahap I 2016. Presiden Direktur UOB Kevin Lam menuturkan, pada penawaran kali ini, UOB menargetkan pengumpulan dana sebesar Rp 3 triliun dari investor-investor Indonesia.

"Dengan rincian Obligasi Berkelanjutan I senilai Rp 2 triliun dan Obligasi Subordinasi sebesar Rp 1 triliun," kata Kevin saat menggelar konferensi pers di hotel Ritz-Carlton, Jakarta Selatan, Rabu, 19 Oktober 2016.

Penerbitan Obligasi Berkelanjutan ini, menurut Kevin, digunakan untuk menjaga sumber pendanaan UOB Indonesia dan membantunya dalam melayani nasabah. "Untuk menangkap peluang yang timbul dari pembangunan infrastruktur dan permintaan konsumen," ujar Kevin.

UOB Indonesia akan menawarkan Obligasi Berkelanjutan I Bank UOB dengan nilai pokok maksimal Rp 1 triliun. Penerbitan tahap pertama terdiri atas tiga seri, yaitu Seri A dengan jangka waktu 370 hari, dengan tingkat bunga sebesar 6,75-7,40 persen per tahun. Seri B dengan jangka waktu tiga tahun, dengan tingkat bunga 7,5-8,25 persen per tahun. Seri C dengan jangka waktu lima tahun, dengan tingkat bunga sebesar 7,75-8,5 persen per tahun.

Untuk Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I, UOB akan mengeluarkan emisi awal dengan nilai pokok Rp 100 miliar. Obligasi ini menawarkan tingkat bunga sebesar 9,25-10 persen per tahun. "Pembayaran obligasi akan dilakukan setiap tiga bulan," tutur Kevin.

Sedangkan sisa emisi subordinasi sebesar Rp 900 miliar rencananya dikeluarkan tahun depan, bergantung pada pertumbuhan kreditnya. "Kalau tahun depan kami anggap level car masih cukup, kami enggak akan ambil," ucap Central Treasury Division Head UOB Indonesia, Difi S. Damanik.

Obligasi Berkelanjutan I dan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank UOB Indonesia masing-masing telah mendapatkan peringkat AAA (triple A) dan AA (double A) dari Fitch Ratings Indonesia. Dengan adanya penerbitan ini, Kevin Lam berharap dapat memperbesar sumber pendanaannya dari investor.

Per 30 Juni 2016, total aset UOB Indonesia sebesar Rp 87,3 triliun, dengan total ekuitas Rp 10,6 triliun. Adapun total pinjaman yang dibukukan sebesar Rp 60,9 triliun. Hingga semester I, laba bersih UOB meningkat sebesar 87 persen menjadi Rp 282 miliar dibandingkan periode yang sama pada 2015.

Untuk penerbitan obligasi ini, perusahaan telah menunjuk penjamin pelaksana emisi obligasi, yakni PT CIMB Securities, PT Indopremier Securities, PT Danareksa Sekuritas, dan UOB Kay Hian.

DESTRIANITA

Catatan Koreksi:
Pada Kamis 20 Oktober 2016, Redaksi memperbaiki penulisan jabatan Bapak Difi S. Damanik yg semula tak tepat. Mohon maaf atas kekeliruan ini.

Berita terkait

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

21 jam lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

1 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

10 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

10 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

13 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

21 hari lalu

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

23 hari lalu

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.

Baca Selengkapnya

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

26 hari lalu

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

Ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor, diduga karena intensitas hujan deras pada Rabu malam

Baca Selengkapnya

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

26 hari lalu

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

BCA mengumumkan penyesuaian jadwal operasional kantor cabang selama periode libur Idul Fitri 2024 berdasarkan hari libur yang ditetapkan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

28 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

Bank Mandiri menyatakan bahwa kondisi para debiturnya yang terdampak Covid-19 telah kembali normal.

Baca Selengkapnya