60 Persen Pengusaha Mikro Sulit Cari Pinjaman  

Rabu, 5 Oktober 2016 14:07 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Ibu Negara, Iriana Joko Widodo berbincang dengan para pegawai Facebook asal Indonesia di Roof Top Garden saat berkunjung ke kantor Facebook di Silicon Valley, San Fransisco, 17 Februari 2016. Jokowi berharap, Facebook dapat mendukung upaya Indonesia untuk memberdayakan ekonomi digital bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Tim Ditjen Amerop/Feby

TEMPO.CO, Jakarta - Perkumpulan Akses Keuangan Indonesia (Pakindo) menyebutkan hampir 60 persen pengusaha mikro di Indonesia mengalami kesulitan dalam mengangsur pinjaman. Data yang dimiliki Pakindo juga menyebutkan sebanyak 54 persen nasabah memiliki tiga jenis pinjaman di lembaga keuangan mikro.

Ketua Umum Pakindo Slamet Riyadi mengatakan hal tersebut dipicu oleh banyaknya lembaga yang menawarkan pinjaman dengan proses yang mudah, sehingga mengakibatkan nasabah mengambil pinjaman berganda.

"Pertumbuhan pesat ini dapat mengarah ke suplai pinjaman yang tinggi serta mendorong nasabah untuk memiliki pinjaman berlebih dan berganda," ujar Slamet di Graha CIMB Niaga, Jakarta, pada Rabu, 5 Oktober 2016.

Di beberapa negara, seperti India, Meksiko, Nikaragua, dan Kamboja, menurut Slamet, fenomena penetrasi pinjaman lembaga keuangan yang terlampau tinggi dapat mengakibatkan nasabah macet secara massal. "Penetrasi yang terlampau pesat dari kredit mikro dapat mendorong ketidakmampuan bayar dan krisis keuangan bagi lembaga keuangan,” tuturnya.

Di daerah yang Pakindo teliti, pertumbuhan portofolio pinjaman bruto dari lembaga keuangan mencapai 140 persen per tahun. “Dan pertumbuhan nasabah hingga 97 persen,” ucap Slamet.

Pakindo sebagai asosiasi yang mewakili lembaga keuangan mikro yang bersifat inklusif, yang baru berdiri 18 Agustus 2016, berkomitmen meningkatkan akses keuangan bertanggung jawab melalui mekanisme berbagi informasi pinjaman.

Dalam usahanya, Pakindo berupaya mengajak pelaku keuangan mikro lebih memperhatikan dan mendalami dinamika yang terjadi di sektor keuangan mikro. “Dan mengundang lembaga keuangan lintas badan hukum untuk bergabung dalam asosiasi guna membangun industri yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan," ujarnya.

Saat ini, menurut Slamet, Pakindo melalui kerja sama dengan IFC (International Finance Corporation), anggota Bank Dunia dan didukung SECO (State Secretariat for Economics Affairs). Kerja sama ini diharapkan bisa merumuskan pedoman keuangan bertanggung jawab yang dapat menjadi acuan bagi industri keuangan mikro di Indonesia.

RICHARD ANDIKA | R.R. ARIYANI




Berita terkait

Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

56 hari lalu

Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

Presiden Joko Widodo memuji perkembangan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah di tanah air.

Baca Selengkapnya

Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

27 Februari 2024

Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

Amartha dan Unilever Indonesia kolaborasikan jejaring usaha mikro Perempuan dengan jejaring bank sampah berbasis komunitas untuk kelola sampah plastik secara produktif dan ekonomis.

Baca Selengkapnya

Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

3 Februari 2024

Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

Keberadaan UMKM di Indonesia kian meningkat karena memiliki daya tarik tersendiri. Pahami jenis dan contoh UMKM di Indonesia yang banyak diminati.

Baca Selengkapnya

Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

31 Desember 2023

Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah menerbitkan sebanyak 7.146.105 nomor induk berusaha (NIB).

Baca Selengkapnya

Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

10 Desember 2023

Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

BRI mencatat business matching antara UMKM dengan pembeli di luar negeri melalui UMKM EXPO(RT) Brilianpreneur 2023 mencapai Rp 1,26 triliun.

Baca Selengkapnya

Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

15 November 2023

Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

Terus tumbuh kuat, kinerja kredit segmen mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI tercatat semakin baik pascapandemi.

Baca Selengkapnya

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

2 Oktober 2023

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

Baca Selengkapnya

Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

12 Agustus 2023

Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

BRI optimistis segmen mikro dapat berkontribusi sebesar 45 persen dari total portofolio pembiayaan.

Baca Selengkapnya

Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

2 Agustus 2023

Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

Pemasaran UMKM di media sosial membutuhkan kata kunci pesan untuk menyasar target pasar

Baca Selengkapnya

Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

14 Juli 2023

Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

Riset yang dilakukan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) bersama Ernst & Young Indonesia menemukan kebutuhan pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah alias UMKM yang mencapai ribuan triliun pada 2026.

Baca Selengkapnya