Petugas kasir mengemas makanan yang dibeli konsumen dengan menggunakan kantong plastik berbayar di salah satu mini market di Manggarai, Jakarta, 21 Februari 2016. Program ini bertujuan untuk mengurangi sampah plastik di Indonesia. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta mengaku tak tahu-menahu berapa total nilai penjualan hasil uji coba pertama program kantong plastik berbayar oleh para peretail selama Februari sampai April lalu.
"Kami Aprindo tidak mengetahui berapa jumlahnya karena hasilnya langsung masuk ke penjualan retail masing-masing," ujar Tutum di kawasan Episentrum Kuningan, Jakarta, Senin, 3 Oktober 2016. Rata-rata harga jual minimum per kantong sebesar Rp 200 itu masuk ke bagian produksi masing-masing retail.
Ketua Umum Aprindo Roy Mandey menambahkan, konsep program penjualan kantong plastik berbayar adalah menjual layaknya barang dagangan. "Jadi kami tidak kumpulkan berapa nilai atas penjualan ini karena urusan masing-masing retail," kata dia. Sehingga setiap hasil penjualan akan diakumulasi masing-masing retail dan hanya perusahaan terkait yang mengetahui berapa hasilnya.
Tak hanya kalangan pengusaha yang bingung dengan penjualan kantor plastik, tapi juga pelanggan. Pasalnya, masing-masing retail bisa mematok harga jual yang berbeda. Misalnya, ada peretail menjual sebuah kantong plastik Rp 1.000, sedangkan ada peretail lain yang masih menggratiskan kantong plastik. "Terjadi distorsi pasar plus payung hukum juga enggak ada," ucap Roy.
Ke depan, Aprindo menginginkan agar peraturan mengenai program kantong plastik berbayar ini berlaku bagi seluruh pelaku bisnis di Indonesia agar tidak lagi memberikan kantong plastik gratis. "Malah dengan kantong plastik gratis kita gak tahukan berapa harga kantong yang dimasukkan dalam produk jualan lainnya," ujar Roy. Apabila kantong plastik berbayar maka akan terlihat jelas berapa harga kantong plastik tersebut.
Karena itu Aprindo mendukung program kantong plastik berbayar dengan catatan sampai ada peraturan menteri dengan payung hukum jelas. "Kami dukung, pas uji coba kami ikut," kata dia. Dengan aturan tersebut, akan jelas bagaimana peraturan, ketentuan harga plastik yang ditetapkan, dan sanksi bila melanggar. "Sehingga mekanisme pasarnya jelas.”
Harga Beras Kian Meroket, Aprindo Minta Bulog Gelontorkan 2.500 Ton ke Ritel Setiap Bulan
21 September 2023
Harga Beras Kian Meroket, Aprindo Minta Bulog Gelontorkan 2.500 Ton ke Ritel Setiap Bulan
Roy Nicholas Mandey mengaku telah meminta Perum Bulog menggelontorkan stok beras ke ritel sebanyak 2.500 ton. Hal tersebut untuk meredam kenaikan harga beras secara nasional.