Apresiasi Capaian Tax Amnesty, Menkeu Puji Kinerja Ken
Editor
Setiawan Adiwijaya
Minggu, 2 Oktober 2016 14:11 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan pujian terhadap kinerja Direktur Jenderal Pajak Ken Dwijugiasteadi dan jajarannya atas pencapaian program pengampunan pajak (tax amnesty) periode pertama. Pada periode pertama yang berakhir 30 September lalu, penerimaan yang masuk dari amnesti pajak mencapai Rp 97,15 triliun.
Dalam sebuah tulisan tangan di buku catatannya, Sri Mulyani menyatakan rasa terima kasihnya atas kerja keras serta dedikasi seluruh staf Direktorat Jenderal Pajak dalam mensukseskan tax amnesty. "Pagi, siang, malam, hingga dinihari terus-menerus berganti giliran," ucapnya seperti dikutip dari foto tulisan di buku catatannya itu yang beredar, Minggu, 2 Oktober 2016.
Sri Mulyani mengapresiasi kinerja seluruh staf Ditjen Pajak yang menangani antusiasme masyarakat yang membeludak dengan penuh kesabaran, perhatian, senyum, serta semangat. "Semangat membantu dan semangat untuk menunjukkan bahwa Ditjen Pajak adalah lembaga yang bisa dipercaya, disegani, dibutuhkan, dan dihormati oleh rakyat kita," katanya.
Baca Juga: Ini 4 Alasan Tax Amnesty Dapat Respon Positif Wajib Pajak
Sri Mulyani berharap, pencapaian dalam periode pertama tax amnesty serta dukungan dari masyarakat, Presiden Joko Widodo, dan seluruh stakeholder pajak dapat menjadi modal bagi pemerintah untuk mereformasi serta memperbaiki Ditjen Pajak ke depan. "Agar semakin baik dan semakin dipercaya sebagai tulang punggung Republik Indonesia."
Di akhir tulisannya, Sri Mulyani menyampaikan selamat bagi Ken dan Ditjen Pajak atas capaian periode pertama tax amnesty itu. Dia berjanji akan terus mendorong dan mendukung Ditjen Pajak untuk mencapai target penerimaan perpajakan yang dipatok dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2016. "Juga upaya kita mencapai perbaikan basis pajak dan tax ratio," ujar Sri Mulyani.
Selain itu, Sri Mulyani meminta agar seluruh jajaran Ditjen Pajak terus membangun, menumbuhkan, memperkuat, serta menjaga budaya kepatuhan membayar pajak oleh masyarakat walaupun tax amnesty usai pada Maret 2017. "Untuk Indonesia yang adil dan makmur. Selamat...!" kata Sri Mulyani mengakhiri tulisannya itu yang dibubuhi dengan tanda tangannya tersebut.
Simak: Begini Kisah 2 Koper Uang 'Gaib' di Rumah Marwah Daud
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan adanya kesadaran dan keseriusan pemerintah membuat masyarakat antusias mengikuti tax amnesty. Ini membuat tebusan tax amnesty pada periode pertama hampir mencapai Rp 100 triliun. "Ada dua hal di sini yang baik. Baiknya bahwa banyak orang menyadari kesalahannya," katanya di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat, 30 September 2016.
Kalla mengatakan tax amnesty adalah pengampunan yang diberikan pemerintah kepada rakyatnya. Dengan banyaknya masyarakat yang ikut tax amnesty berarti banyak orang yang menyadari kekeliruan, keterlambatan, dan kurang transparan dalam membayar pajak. Tingginya biaya tebusan tax amnesty ini juga disebut Kalla menunjukkan potensi pengusaha Indonesia yang besar.
ANGELINA ANJAR SAWITRI | AMIRULLAH