Sri Mulyani: Potensi Pajak Tak Terungkap Masih Sangat Besar  

Sabtu, 1 Oktober 2016 07:54 WIB

Menteri keuangan, Sri Mulyani saat konfrensi press usai mengikuti penghargaan dalam acara meresmikan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah di Istana Negara, Jakarta, 20 September 2016. Tempo/ Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan banyak potensi pajak dari wajib pajak Indonesia yang belum terungkap selama ini. Hal itu terlihat dari jumlah harta yang dilaporkan dalam penerimaan program pengampunan pajak hingga tadi malam sebesar Rp 3.450 triliun.

Sedangkan total tebusan yang terkumpul sebanyak Rp 97,1 triliun dan terus meningkat hingga layanan ditutup tadi malam pukul 24.00 WIB. "Selama ini harus diakui bahwa dari sisi database yang dimiliki dan kemampuan Ditjen Pajak untuk mencapai kegiatan ekonomi masih bisa diperbaiki," katanya setelah meninjau pelayanan amnesti pajak di kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Jumat malam, 30 September 2016.

Setidaknya lebih dari 2.500 wajib pajak antre di kantor pusat Ditjen Pajak kemarin. Masyarakat antusias menggunakan kesempatan terakhir mendapatkan tarif tebusan terendah pada periode pertama amnesti pajak. Mereka hanya membayar tebusan 2 persen dari total harta yang dilaporkan.

Hingga pukul 18.00 WIB, tercatat 347.033 wajib pajak ikut serta dalam program ini. Dari jumlah itu, 14.135 orang merupakan wajib pajak yang baru memiliki nomor pokok wajib pajak saat program berlaku.

Sebagian besar peserta merupakan wajib pajak orang pribadi. Jumlah surat pernyataan harta orang pribadi mencapai 279.935 dengan total uang tebusan Rp 77,4 triliun. Sedangkan surat pernyataan wajib pajak badan mencapai 72.064 dengan uang tebusan hanya Rp 9,54 triliun.

Menurut Sri, masih banyak aset wajib pajak Indonesia yang belum dideklarasikan. Dengan program ini, pemerintah dapat menyusun basis pajak baru untuk 2017. "Agar basisnya lebih solid, kredibel, sehingga gejolak dan target perpajakan tiap tahun tidak terlalu besar," katanya.

Dengan begitu, Sri optimistis target perpajakan sebesar Rp 1.320 triliun tahun ini akan tercapai lantaran digenjot penerimaan dana tebusan yang cukup besar. "Masih tiga bulan lagi, insya Allah bisa capai target. Tentu saya juga akan perhatikan cukai karena biasanya kenaikannya dalam tiga bulan terakhir," kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.

PUTRI ADITYOWATI

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

2 hari lalu

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

Menteri Keuangan Israel menyerukan penghancuran total Kota Rafah, Deir al-Balah, dan Khan Younis di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

3 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

4 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

4 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

4 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya