Tax Amnesty: Pemerintah Bentuk Tim untuk Petakan Basis Pajak

Reporter

Kamis, 29 September 2016 17:23 WIB

Menkeu Sri Mulyani (kiri), berbincang bersama para konglomerat Indonesia di sela-sela makan malam bersama Presiden Joko Widodo, di Istana Negara, 22 September 2016. Acara makan malam ini digelar untuk mengajak mereka mengikuti Tax amnesty. Dok.Setpres

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membentuk tim untuk memetakan basis pajak dari data yang dilaporkan melalui program pengampunan pajak (tax amnesty).

Salah satu tugas tim yakni memetakan data dari harta yang dilaporkan oleh wajib pajak dengan data yang dimiliki oleh Kementerian Keuangan.

"Tim kami juga akan mematakan sumber-sumber basis pajak baru berdasarkan surat pernyataan harta atau data yang sudah kami miliki untuk memberikan data yang komplit mengenai kekuatan perekonomian," ujar Sri dalam rapat bersama Komisi Keuangan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis, 29 September 2016.

Selain itu, menurut Sri, tim yang dibentuknya tersebut juga akan memetakan harta kekayaan dari data wajib pajak setelah program tax amnesty. "Demi memunculkan tradisi kepatuhan yang baru sehingga itu tidak hanya menjadi lampiran saja," ujar mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia.

Baca Juga: Surya Paloh: Pengusaha Antusias Ikut Amnesti Pajak

Apabila harta yang dilampirkan dalam surat pernyataan harta oleh peserta tax amnesty adalah harta yang termasuk dalam sumber pendapatan, menurut Sri, harta tersebut akan menjadi sumber penerimaan penghasilan dari masing-masing wajib pajak tersebut. "Ini akan terlihat pada 2017."

Sri menambahkan, ke depannya, Kementerian Keuangan khususnya Direktorat Jenderal Pajak akan melakukan pengawasan dalam pelaksanaan kewajiban perpajakan. "Terutama bagi wajib pajak baru yang belum punya NPWP ataupun yang punya NPWP namun tidak pernah menyerahkan SPT," katanya.

Sebelumnya Direktur Jenderal Pajak Ken Dwijugiastiadi menyatakan melakukan perbagai upaya untuk menggenjot penerimaan negara dari program tax amnesty. Salah satu upayanya adalah membuka layanan konsultasi via WhatsApp jalur pribadi alias japri.

Simak: Sindir Mario, Hotman Paris: Tukang Becak pun Sayang Anaknya

Dalam acara sosialisasi tax amnesty atau pengampunan pajak kepada 1.500 wajib pajak dan 200 pemilik tenant di Senayan City, Kamis, 11 Agustus 2016, Ken mempersilakan para wajib pajak bertanya langsung kepadanya tentang tax amnesty.

"Kalau Bapak dan Ibu ingin tahu bagaimana tax amnesty, bisa WhatsApp saya. Ini nomornya (081310503747). Saya sendiri yang pegang," ucap Ken dalam pidatonya.

Ken mengatakan, tidak seperti layanan call center yang hanya sampai pukul 16.00 sore, fasilitas konsultasi via WhatsApp itu ia buka selama 24 jam, dan semua wajib pajak boleh memanfaatkannya. "Saya akan layani kalau saya enggak tidur. Call center cuma sampai jam 4 sore. Kalau saya, sampai jam 4 pagi."

ANGELINA ANJAR SAWITRI|GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

1 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

3 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

3 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

4 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya