Harga Seng Diprediksi Terus Meningkat

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Rabu, 28 September 2016 23:00 WIB

Nizam (11 tahun), bekerja di pabrik peralatan logam di Dhaka, Bangladesh, 12 Juni 2016. Hari tersebut digagas oleh badan perburuhan PBB, ILO. AP/A.M. Ahad

TEMPO.CO, Jakarta - Membaiknya faktor fundamental membuat seng menjadi logam terbaik dengan kenaikan harga sekitar 44% sepanjang tahun berjalan. Tren positif ini diperkirakan berlanjut hingga 2017.


Pada penutupan perdagangan Selasa (27 September 2016) waktu setempat, harga seng di London Metal Exchange (LME) naik 31 poin atau 1,35% menjadi US$2.320 per ton. Angka tersebut menunjukkan seng menguat 44,19% sepanjang tahun berjalan.


Sebelumnya, seng sempat mencapai titik terendah di level US$1.468 per ton di awal Januari seiring anjloknya bursa China. Hal tersebut menunjukkan proyeksi melemahnya permintaan dari Negeri Panda.


Deddy Yusuf Siregar, Analis Asia Tradepoint Futures, menuturkan pengetatan pasokan bijih seng menjadi sentimen positif terhadap harga. Di sisi lain, ekonomi China yang mulai rebound meningkatkan prospek tumbuhnya permintaan.


Seng digunakan dalam proses pembuatan baja untuk pengembangan infrastruktur di China. Negeri Panda pun menyerap sepertiga suplai bijih besi global dan memasok 50% suplai baja di pasar global.


Advertising
Advertising

Mengutip data Goldman Sachs Group Inc., seng menjadi logam andalan dalam pembentukan infrastruktur China. Secara keseluruhan, pasokan seng pada tahun ini turun 3,2%, sedangkan konsumsi naik 1,9%.


Hal tersebut memicu defisit dalam pasar global pada 2016 sebanyak 114.000 ton dan 360.000 ton pada 2017. Kebutuhan dan cadangan yang tidak seimbang menjadi katalis positif bagi harga emas.


Menurut Deddy, tren bullish seng tetap bertahan hingga tahun depan. Namun, tetap masih ada faktor-faktor yang perlu diwaspadai, seperti fundamental suplai dan permintaan, ekspektasi inflasi, serta pertumbuhan ekonomi global.


Terkait menguatnya probabilitas Federal Reserve mengerek suku bunga pada Desember 2016, sehingga menguatkan dolar, hal itu diyakini tidak akan terlalu berpengaruh bagi seng. Pasalnya, fundamental komoditas logam tersebut masih kokoh.


Hingga akhir 2016, Deddy memprediksi harga seng akan bergerak pada rentang US$2.415--US$2.515 per ton. "Namun, jika harga menyentuh US$2.537 per ton, ada baiknya investor berhati-hati karena rawan koreksi," tuturnya kepada Bisnis.com, Rabu (28 September 2016).

BISNIS

Berita terkait

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

19 jam lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

1 hari lalu

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

Pemerintah Indonesia terbuka terhadap pemanfaatan transaksi imbal dagang business-to-business (b-to-b).

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

2 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

3 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

5 hari lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

6 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 ke Level 1.326.000 per Gram

6 hari lalu

Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 ke Level 1.326.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik Rp 7.000 ke level Rp 1.326.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Ajek di Level Rp 1.319.000 per Gram

7 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Ajek di Level Rp 1.319.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini sama dengan perdagangan hari kemarin, yakni Rp 1.319.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

8 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya