WTO: Perdagangan Global Tumbuh Hanya 1,7 Persen

Reporter

Rabu, 28 September 2016 17:19 WIB

Sebuah kapal melintas di dekat dermaga pelabuhan Tanjung Priok. Sejumlah aktivitas bongkar muat peti kemas terlihat di sepanjang dermaga. Jakarta, 3 Agustus 2015. Dimas Ardian/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Perdagangan global pada 2016 akan melambat dari yang diperkirakan. Peningkatannya hanya 1,7 persen. Padahal pada April lalu perumbuhan perdagangan diperkiraan mencapai 2,8 persen. Demikian estimasi terkini dari Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) yang dipublikasikan Selasa, 27 September 2016.

Dengan memperkirakan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) dunia 2,2 persen pada 2016, tahun ini akan menandai laju perdagangan dan pertumbuhan keluaran paling lambat sejak krisis keuangan 2009.

Penurunan proyeksi itu menyusul penurunan lebih tajam dari perkiraan volume perdagangan barang pada kuartal pertama, serta pemilihan kembali yang lebih kecil dari yang diantisipasi pada kuartal kedua.

Kontraksi didorong oleh pelambatan pertumbuhan PDB dan perdagangan di negara-negara berkembang seperti Tiongkok dan Brasil, serta negara-negara Amerika Utara yang memiliki pertumbuhan impor terkuat di bandingkan dengan kawasan manapun pada 2014-2015 tetapi sejak itu melambat.

"Pelambatan dramatis pertumbuhan perdagangan sangat serius dan seharusnya menjadi awal kebangkitan kembali. Ini terutama mengkhawatirkan dalam konteks berkembangnya sentimen anti-globalisasi," kata Direktur Jenderal WTO Roberto Azevedo.

"Kita perlu memastikan bahwa ini tidak diterjemahkan ke dalam kebijakan yang salah arah, yang bisa membuat situasi lebih buruk, tidak hanya dari perspektif perdagangan tetapi juga untuk penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi serta pembangunan yang sangat erat terkait dengan sistem perdagangan terbuka," kata Azevedo sebagaimana dikutip kantor berita Xinhua.

WTO memperkirakan bahwa perdagangan dapat meningkat di paruh kedua tahun ini meskipun laju ekspansinya kemungkinan tetap lemah.

Perkiraan pertumbuhan perdagangan untuk 2017 juga telah direvisi menjadi antara 1,8 persen hingga 3,1 persen dari sebelumnya 3,6 persen.

WTO menyatakan proyeksinya untuk sisa tahun ini dan tahun depan dipengaruhi oleh sejumlah ketidakpastian, termasuk volatilitas keuangan yang berasal dari perubahan kebijakan moneter di negara-negara maju, kemungkinan bahwa meningkatnya retorika anti-perdagangan akan semakin tercermin dalam kebijakan perdagangan, serta dampak-dampak potensial keputusan Brexit di Inggris, yang telah meningkatkan ketidakpastian tentang pengaturan perdagangan masa depan di Eropa, tempat pertumbuhan perdagangan relatif kuat.


BISNIS.COM

Berita terkait

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

16 jam lalu

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

Pemerintah Indonesia terbuka terhadap pemanfaatan transaksi imbal dagang business-to-business (b-to-b).

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

1 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

2 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

4 hari lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

5 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 ke Level 1.326.000 per Gram

5 hari lalu

Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 ke Level 1.326.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik Rp 7.000 ke level Rp 1.326.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Ajek di Level Rp 1.319.000 per Gram

6 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Ajek di Level Rp 1.319.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini sama dengan perdagangan hari kemarin, yakni Rp 1.319.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

7 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

8 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya