TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak mentah menguat karena saham Amerika Serikat rebound dan dolar AS melemah.
Harga minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Oktober menguat 0,9 persen atau US$ 41 sen ke level US$ 46,29 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, harga minyak Brent untuk pengiriman November ditutup menguat 31 sen atau 0,6 persen ke posisi US$ 48,32 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London.
"Minyak mentah menguat sejalan dengan bursa saham," kata John Kilduff, mitra di Again Capital LLC, seperti dikutip Bloomberg.
"Pergerakan hari Jumat tampak sedikit berlebihan. Pasar telah gelisah karena kekhawatiran tentang kebijakan bank sentral, namun beberapa telah tenang kembali hari ini," ujar Kilduff.
Indeks Dow Jones Stock Average menguat 1,2 persen ke posisi 18,325,07, sedangkan indeks Standard & Poor’s 500 ditutup menguat 1,47 persen ke 2.159,04 pada perdagangan Senin.
Sementara itu, US Dollar Index yang melacak pergerakan dolar AS terhadap beberapa mata uang utama dunia ditutup melemah 0,20 persen atau 0,193 poin ke level 95.143.
Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?
8 Januari 2024
Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?
Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.