Awal Pekan, IHSG Cenderung Menguat

Reporter

Editor

Erwin prima

Senin, 5 September 2016 08:21 WIB

Ilustrasi bursa saham. REUTERS/Issei Kato

TEMPO.CO, Jakarta - Analis ekonomi dari First Asia Capital David Sutyanto memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di kisaran 5.320 hingga 5.370 pada perdagangan Senin, 5 September 2016. IHSG diperkirakan cenderung menguat.

David mengatakan harga minyak mentah yang berhasil rebound di pekan lalu akan menjadi sentimen positif dalam perdagangan hari ini. Harga minyak mentah naik 3 persen di US$ 44,44 per barel pekan lalu.

"Rendahnya kekhawatiran kenaikan bunga di Amerika juga akan memberikan insentif positif," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Senin, 5 September 2016.

Baca:
Sesi Pagi, IHSG Terkoreksi Tipis 0,21 Persen
Sentimen The Fed Menurun, IHSG Berpeluang Menguat
Indeks Saham Bergerak Melemah 51,53 Poin

IHSG pada perdagangan akhir pekan lalu berhasil rebound setelah tertekan selama dua hari perdagangan sebelumnya. IHSG rebound terbatas sebesar 0,35 persen atau 18,914 poin di level 5.353,461.

Rebound terjadi di tengah tipisnya nilai transaksi di pasar reguler yang hanya Rp 3,99 triliun. Jumlahnya di bawah rata-rata harian sepanjang Agustus 2016 yang mencapai Rp 6,28 triliun. David mengatakan pemodal asing pun masih membukukan penjualan bersih tipis Rp 6,3 miliar.

Rebound IHSG ditopang rendahnya kekhawatiran kenaikan tingkat bunga di Amerika setelah data aktivitas manufaktur Agustus secara tidak terduga mengalami kontraksi. Berdasarkan indeks ISM, Manufacturing PMI berada di level 49,4 dibandingkan Juli yang berada di 52,6.

Di perdagangan akhir pekan, terjadi aksi beli saham sektor properti dan pendukungnya seperti industri semen. Hal tersebut dipicu oleh spekulasi pasar atas penurunan bunga oleh Bank Indonesia (BI).

BI memiliki ruang untuk melanjutkan kebijakan pelonggaran moneternya dengan rendahnya inflasi Agustus. Data BPS menunjukkan inflasi Indonesia Agustus relatif rendah, hanya 2,79 persen yoy.

Selama sepekan kemarin, IHSG anjlok 1,57 persen setelah pekan sebelumnya menguat 0,42 persen. Risiko pasar cenderung meningkat ditandai dengan keluarnya dana asing dari pasar. Penjualan bersih asing selama sepekan kemarin mencapai Rp 2,02 triliun. Dari domestik, pasar cenderung berhati-hati mengantisipasi efektivitas program amnesti pajak.

Sementara bursa global akhir pekan lalu berhasil melanjutkan rebound-nya setelah data tenaga kerja Amerika Agustus tumbuh di bawah perkiraan. Indeks Eurostoxx menguat 2 persen di 3.079,74. Indeks DJIA dan S&P di Wall Street masing-masing menguat 0,4 persen, tutup di 18.491,96 dan 2.179,98.

Penguatan bursa global tersebut terutama merespons pertumbuhan angka lowongan kerja Agustus yang hanya 151 ribu di bawah perkiraan, yaitu 180 ribu dan bulan sebelumnya 275 ribu. Tingkat pengangguran Agustus di Amerika naik menjadi 4,9 persen dari estimasi 4,8 persen. Melambatnya angka pertumbuhan lowongan kerja pada Agustus membuat spekulasi pasar redah atas kenaikan tingkat bunga.

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif baDiperdagangkan

18 menit lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif baDiperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

4 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

6 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

6 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

7 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

10 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

12 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

12 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.

Baca Selengkapnya