Sri Mulyani Pangkas Anggaran Kementerian BUMN Rp 83 Miliar  

Rabu, 31 Agustus 2016 17:33 WIB

Sri Mulyani Indrawati. dok. TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akan memotong anggaran Kementerian Badan Usaha Milik Negara hingga sekitar Rp 83 miliar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2016. Hal tersebut disampaikannya dalam rapat bersama Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat hari ini.

“Anggaran Kementerian BUMN dalam APBNP 2016 ditetapkan sebesar Rp 243,86 miliar. Dengan adanya self blocking, realisasi mungkin akan berada di sekitar Rp 160 miliar,” ucap Sri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 31 Agustus 2016.

Komisi VI DPR membidangi perindustrian perdagangan dan BUMN. Dalam rapat terkait dengan anggaran Kementerian BUMN tersebut, Sri Mulyani mengatakan Rp 243,86 miliar ini cukup besar. “Jadi nanti saya potong sendiri," ujarnya.

Anggaran Kementerian BUMN tersebut ditujukan untuk pendanaan dua program besar, yakni program dukungan manajemen dan program pembinaan BUMN. "Kami berharap Komisi VI dapat membahasnya dan menyetujui kebutuhan anggaran Kementerian BUMN serealistis mungkin," tutur Sri Mulyani.

Untuk menunjang program tax amnesty atau pengampunan pajak, ucap Sri Mulyani, Kementerian BUMN juga telah menugaskan perusahaan-perusahaan pelat merah di bidang perbankan sebagai bank persepsi untuk menampung dana repatriasi dan menyediakan instrumen investasi. "Bank-bank persepsi ini terus melakukan tracking dan sosialisasi kepada nasabahnya terkait dengan tax amnesty," katanya.

Dalam APBN 2015, realisasi anggaran Kementerian BUMN mencapai Rp 124,75 miliar atau 84,25 persen dari pagu anggaran, yakni sebesar Rp 148,72 miliar. Realisasi anggaran tersebut, ujar Sri Mulyani, juga terdiri atas dua program besar, yakni program dukungan manajemen dan program pembinaan BUMN.

Realisasi anggaran program dukungan manajemen dalam APBN 2015, tutur Sri Mulyani, mencapai Rp 101,20 miliar atau 84,1 persen dari pagu anggaran. Sementara itu, realisasi anggaran program pembinaan BUMN pada 2015 mencapai Rp 23,49 miliar atau 84,6 persen dari pagu anggaran.

ANGELINA ANJAR SAWITRI




Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

1 hari lalu

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

Jika penerimaan pajak terus anjlok di tengah melesatnya belanja negara, defisit APBN bisa membengkak.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

1 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

3 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

3 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya