Luhut Bahas Penghitungan Batu Bara untuk PLN dan Pengusaha

Reporter

Jumat, 26 Agustus 2016 20:55 WIB

Menko Maritim dan Sumber Daya selaku Plt Menteri ESDM Luhut Binsar Pandjaitan bergegas usai melakukan rapat koordinasi di Kementerian ESDM, Jakarta, 16 Agustus 2016. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan hari ini bertemu dengan Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI). Pertemuan itu membahas penghitungan harga batubara yang baik untuk PLN dan pengusaha.

“Kami hitung jangan sampai batu bara stripping ratio-nya kacau karena harga tak pas,” kata Luhut saat ditemui di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta Pusat, Jumat 26 Agustus 2016.

Luhut menambahkan pihaknya sedang mencari equilibrium untuk harga batu bara. Dengan demikian PLN bisa memberikan harga yang baik, pengusaha batu bara juga baik, dan berakibat pada cadangan batu bara yang juga ikut baik.

Ketika ditanya apakah aturan harga batu bara akan direvisi, Luhut menjawab hal itu biarkan pasar yang mengatur. Tetapi, jangan dibiarkan juga harga batu bara terlalu rendah, akibat penggunaannya yang dimaksimalkan. “Harus B to B, PLN sadar itu.”

Kemudian untuk pembangunan pembangkit listrik di bawah 100 megawatt, Luhut mengapresiasi langkah PLN yang memberikan perlakuan khusus bagi pengusaha domestik. Pengusaha domestik tak perlu membayar dana jaminan sebesar 10 persen. “Kalau tidak nanti pak Sofyan dianggap melindungi orang luar,” ucapnya.

Baca: Setahun Diumumkan, Petral Belum Juga Dibubarkan

Luhut menjelaskan ke depannya nanti, sekitar 2019, program 100 megawatt itu paling besar. Dia berharap banyak pemain lokal yang berpengalaman, masuk ke dalam proyek investasi ini. “Mereka harus pengalaman, tak berlaku pemain baru.”

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat harga batu bara acuan periode Agustus 2016 untuk penjualan langsung di atas kapal (Free on Board/FOB) kembali naik melanjutkan kecenderungan pada Juni-Juli 2016.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Sujatmiko mengatakan harga batu bara acuan (HBA) Agustus US$ 58,37 per ton atau naik US$ 5,37 per ton (10,1 persen) dari bulan lalu yang tercatat US$ 53 per ton. "Kenaikan HBA Agustus 2016 ini melanjutkan tren kenaikan HBA pada Juni 2016 dan Juli 2016," ujarnya dalam keterangan tertulis Kamis 4 Agustus 2016.

Simak: Rekrutmen PNS, Susi Ambil 5 Lulusan Terbaik Tiap Universitas

Nilai HBA ditetapkan berdasarkan rata-rata empat indeks harga batu bara, yakni Indonesia Coal Index, Platts59 Index, New Castle Export Index, dan New Castle Global Coal Index. Berdasarkan HBA itu, selanjutnya dihitung harga patokan batu bara (HPB) yang dipengaruhi oleh nilai kalor batu bara, kandungan air, kandungan sulfur, dan kandungan abu.

DIKO OKTARA|ANTARA

Berita terkait

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

1 hari lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

Eks Dirut PT Bukit Asam Tbk Milawarma Divonis Bebas oleh PN Palembang, Ini Jejak Kasusnya

25 hari lalu

Eks Dirut PT Bukit Asam Tbk Milawarma Divonis Bebas oleh PN Palembang, Ini Jejak Kasusnya

Eks Dirut PT Bukit Asam Tbk periode 2011-2016 Milawarman divonis bebas dalam kasus dugaan korupsi akuisisi saham milik PT Satria Bahana Sarana (SBS).

Baca Selengkapnya

Bahlil Akan Bagikan Ribuan Izin Tambang ke Ormas, Pusesda: Hanya Akan Berakhir pada Jual-Beli IUP

40 hari lalu

Bahlil Akan Bagikan Ribuan Izin Tambang ke Ormas, Pusesda: Hanya Akan Berakhir pada Jual-Beli IUP

Pusat Studi Ekonomi dan Sumber Daya Alam (Pusesda) menolak rencana Bahlil membagikan izin usaha pertambangan (IUP) ke organisasi kemasyarakatan.

Baca Selengkapnya

Menteri ESDM Sebut Bahlil Cabut 2.051 Izin Tambang

40 hari lalu

Menteri ESDM Sebut Bahlil Cabut 2.051 Izin Tambang

Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebut Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia sudah mencabut 2.051 Izin Usaha Pertambangan (IUP) sejak 2022.

Baca Selengkapnya

Neraca Dagang Indonesia-Vietnam 2023 Surplus, Ditopang Ekspor Batu Bara

49 hari lalu

Neraca Dagang Indonesia-Vietnam 2023 Surplus, Ditopang Ekspor Batu Bara

Neraca dagang antara Indonesia dan Vietnam mencapai USD 12,84 Miliar sepanjang 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Simbara Kerek Penerimaan Pajak dan Royalti Batu Bara

51 hari lalu

Luhut Sebut Simbara Kerek Penerimaan Pajak dan Royalti Batu Bara

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Simbara menaikan penerimaan pajak batu bara.

Baca Selengkapnya

Sekretariat JETP Tunggu Aturan Kementerian ESDM untuk Pandu Pensiun Dini PLTU Batu Bara

29 Februari 2024

Sekretariat JETP Tunggu Aturan Kementerian ESDM untuk Pandu Pensiun Dini PLTU Batu Bara

Sekretariat Just Energy Transition Partnership (JETP) menunggu perangkat peraturan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Baca Selengkapnya

Tekstil Hingga Perikanan Diprediksi Terdampak Resesi Jepang, Batu Bara dan Nikel Waspada

19 Februari 2024

Tekstil Hingga Perikanan Diprediksi Terdampak Resesi Jepang, Batu Bara dan Nikel Waspada

Ekonom Indef menyebut sejumlah sektor bakal terdampak oleh resesi yang melanda Jepang, tujuan ekspor terbesar keempat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Nilai Ekspor Batu Bara RI Lesu, Turun US$ 590,1 Juta: Terbesar ke Cina dan India

16 Februari 2024

Nilai Ekspor Batu Bara RI Lesu, Turun US$ 590,1 Juta: Terbesar ke Cina dan India

Sepanjang Januari 2024, nilai ekspor batu bara tercatat US$ 2,41 miliar, turun dari bulan sebelumnya US$ 3 miliar.

Baca Selengkapnya

Selain Nonton Dirty Vote, Tonton Juga Sexy Killers yang Rilis Sebelum Pemilu 2019

12 Februari 2024

Selain Nonton Dirty Vote, Tonton Juga Sexy Killers yang Rilis Sebelum Pemilu 2019

Sebelum Dirty Vote, Dandhy Laksono Lebih Dahulu menggarap Sexy Killers yang tayang ketika masa tenang Pemilu 2019. Dengan kisah berbeda, Sexy Killers lebih membahas persoalan lingkungan di Indonesia.

Baca Selengkapnya