Pengerajin menata topeng pada Pameran Interior dan Craft 2015 di JCC, Jakarta, 11 Juni 2105. Jumlah penduduk Indonesia baru sekitar 1,65 persen menjadi wirausaha, lebih kecil dibanding dari negara tetangga Malaysia 5 persen dan Singapura sebanyak 7 persen. Tempo/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Rektor Universitas Ciputra Tony Antonio mengatakan ada lima hal yang dibutuhkan untuk mencetak sarjana yang berjiwa wirausaha. Lima hal tersebut adalah metode pengajaran, mentor, potensi siswa, atmosfer belajar, dan pola pikir.
Ia mengatakan metode pengajaran yang harus sesuai. “Enggak bisa di kelas terus, harus didekatkan ke lapangan sesering mungkin,” kata Tony dalam acara The Round Table of Entrepreneurship Educators yang diadakan oleh Ciputra Group di Jakarta, Kamis, 18 Agustus 2016.
Kedua adalah mentor. Mentor harus tahu betul tujuan siswa. Pengajar biasa, belum tentu bisa menjadi mentor. Begitupun dengan praktisi.
Tony mengatakan tidak semua praktisi mau membagi ilmunya. Jika ada yang ingin berbagi ilmu, biasanya akan terbentur masalah waktu.
Selanjutnya, adalah potensi siswa yang harus dipastikan terlebih dahulu. “Tak semua orang dilahirkan menjadi wirausahawan,” Tony berujar. Tentu disesuaikan dengan minat siswa tersebut.
Menurut Tony, atmosfer belajar juga tidak bisa dilupakan. Jiwa wirausaha, tidak akan muncul jika siswa merasa tertekan. “Pengajar dan mentor harus tahu betul caranya membuat siswa berminat dan mau terlibat dalam pelajaran.”
Terakhir, adalah pola pikir. Tony mengatakan saat ini pola pikir di Indonesia sudah jauh lebih baik dibandingkan sepuluh tahun lalu. “Susah, tapi saat ini sudah mulai ke jalan yang benar,” kata dia.
Hal ini terlihat dengan banyaknya perusahaan start up yang bermunculan di Indonesia. Dengan banyak praktek, kata Tony, maka seseorang akan sangat terlatih. “Jadi nanti semuanya akan tajam, heart, head, hands, dan habbit.”
Finalis WMM 2023 Pamerkan Karya dan Kreasi Unggulannya
19 Januari 2024
Finalis WMM 2023 Pamerkan Karya dan Kreasi Unggulannya
Para finalis yang berhasil lolos seleksi dari lebih dari 8.000 pendaftar dari berbagai daerah di Indonesia memamerkan inovasi, kreativitas, dan inspirasi mereka.