Produksi Minyak AS & Arab Saudi Naik, Harga Anjlok ke US$40

Reporter

Kamis, 11 Agustus 2016 21:27 WIB

Tempo/Aris Andrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak mentah tertekan akibat peningkatan produksi dua produsen terbesar di dunia, yakni Amerika Serikat dan Arab Saudi. Minyak WTI diprediksi kembali menurun menuju US$40 per barel dalam waktu dekat.

Pada perdagangan Kamis (11 Agustus 2016) pukul 16:07 WIB harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak September 2016 turun 0,3 poin atau 0,72% menuju US$41,41 per barel. Dalam waktu yang sama, harga minyak Brent kontrak Oktober 2016 merosot 0,26 poin atau 0,59% menjadi US$43,79 per barel.

Lukman Otunuga, Research Analyst FXTM, menuturkan harga minyak tertekan karena pemerintah AS meningkatkan proyeksi produksi. Sentimen ini semakin membebani pasar yang masih mengalami surplus.

Data U.S. Energy Information Administration (EIA) yang dirilis Rabu (10 Agustus 2016 waktu setempat, menunjukkan minyak mentah AS per Jumat (5 Agustus 2016) meningkat 1,05 juta barel atau 0,2% menuju 523,601 juta barel dari pekan sebelumnya. Artinya, dalam empat minggu berturut-turut, persediaan minyak bertumbuh.

Berbanding terbalik, tingkat produksi mingguan AS turun 15.000 barel per hari menjadi 8,445 juta barel per hari. EIA memperkirakan penyedotan minyak mentah Paman Sam pada 2016 turun 7,42% menjadi 8,73 juta barel per hari dibandingkan tahun sebelumnya.

Lukman memaparkan, tekanan yang membuat aksi jual semakin besar sejak Rabu dengan adanya berita tentang Arab Saudi yang menggenjot produksi. Bulan lalu, Arab menghasilkan 10,67 juta barel per hari demi memenuhi meningkatnya kebutuhan pada musim panas.

Berdasarkan laporan bulanan OPEC periode Agustus 2016, tingkat produksi Arab Saudi menunjukkan tren kenaikan. Terkini, level penambangan produsen utama organisasi itu pada kuartal I/2016 sebesar 10,23 juta barel per hari, dan kuartal II/2016 sejumlah 10,36 juta barel per hari.

Meskipun berulang kali menyuarakan akan melakukan pembatasan suplai, level produksi OPEC tetap bertumbuh. Pada kuartal I/2016, empat belas anggota organisasi menghasilkan 32,5 juta barel per hari, dan kuartal II/2016 sejumlah 32,77 juta barel per hari.

Tingkat output Juli juga meningkat menjadi 33,1 juta barel per hari. Selain Arab, pertumbuhan produksi terutama disumbang oleh Irak. Pada kuartal IV/2015, negeri tersebut memproduksi 4,23 juta barel per hari, dan pada Juli menggenjot hingga 4,32 juta barel per hari.

Menjelang gelaran International Energy Forum di Aljazair yang berlangsung 26-28 September 2016, Mohammed Al Sada, Menteri Energi Qatar sekaligus Presiden OPEC mengatakan organisasinya akan membahas upaya menstabilkan pasar minyak mentah.

Dia menyebutkan permintaan yang lebih tinggi sepanjang semester II/2016 turut membawa pasar ke arah keseimbangan baru. Al Sada pun meyakini penurunan harga minyak baru-baru ini merupakan volatilitas yang sementara.

"Walaupun sebagian anggota OPEC telah mengadakan pembicaraan tentang kemungkinan pembekuan level produksi, hal ini mungkin tidak terlalu berpengaruh untuk menghentikan tren bearish," paparnya dalam publikasi riset, Kamis (11/8).


Pasalnya sudah berkali-kali organisasi mewacanakan pembatasan suplai, tetapi tidak kunjung terealisasi. Oleh karena itu, harga minyak diprediksi masih bearish di tengah kombinasi buruknya faktor fundamental dan selera investor yang berkurang. Harga minyak WTI dapat menurun kembali menuju posisi US$40 per barel.


BISNIS.COM

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

1 hari lalu

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

Cadangan minyak Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan sebesar 7,3 juta barel pada pekan yang berakhir pada 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

9 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

16 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

16 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

17 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

17 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

8 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

5 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

21 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

Harga minyak mentah berjangka jeblok pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, 21 Juni 2023. Apa saja faktor pemicunya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

7 Juni 2023

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

Harga minyak dunia terus berfluktuasi, namun belakangan mengalami tren penurunan. Apakah harga Pertalite juga akan diturunkan seperti Pertamax?

Baca Selengkapnya