Semester I, Penggalangan Dana di Bursa Capai Rp 99 Triliun  

Selasa, 9 Agustus 2016 23:00 WIB

Direktur Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio berfoto bersama Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nurhaida dan Direktur Penilaian Perusahaan BEI SamsulHidayat, usai meresmikan Pusat Informasi Go Publik di Gedung BEI, Senin, 27 Juni 2016. Tempo/ Destrianita

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan menyatakan penggalangan dana dari pasar modal pada semester I tahun ini tercatat Rp 99 triliun. Angkanya diperkirakan terus meningkat pada paruh kedua dengan adanya pengampunan pajak atau tax amnesty.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida mengatakan semester II akan menjadi puncak arus modal masuk. Sebab, bertepatan dengan banyaknya dana repatriasi. “Paling banyak masih di obligasi,” kata Nurhaida di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa, 9 Agustus 2016. Adapun di kuartal III tahun ini, dia memprediksi ada tambahan emisi Rp 15 triliun.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, dari dana Rp 99 triliun yang terhimpun di pasar modal, sebagian besar masih disalurkan pada instrumen surat utang. Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun ini 44 emisi dari 35 emiten Rp 57,81 triliun.

Adapun total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 291 emisi dengan nilai nominal outstanding Rp 275,35 triliun dan US$ 50 juta yang diterbitkan 103 Emiten.

Menurut Nurhaida, tingginya arus modal masuk juga akan diimbangi pemerintah dengan memperbanyak instrumen investasi melalui badan usaha milik negara. Dengan begitu, investor dan BUMN akan sama-sama diuntungkan.

Tak hanya berimbas buat BUMN, banjir modal juga diperkirakan mengubah komposisi kepemilikan efek di bursa. Saat ini, asing mendominasi dengan kepemilikan 57 persen.

Sisanya 43 persen, kata Nurhaida, dimiliki para investor lokal. Untuk saham, investor luar negeri cukup dominan dengan kepemilikan hingga 64,5 persen. “Pasti ada perubahan komposisi, tapi berapa tambahannya. Kita lihat saja nanti.”

Analis dari Investa Saran Mandiri, Hans Kwee, memprediksi, jumlah dana yang mengalir ke pasar modal akan meningkat, sejalan dengan deklarasi dan repatriasi. Para investor banyak menyasar surat utang, terutama SUN, karena dinilai lebih terjamin.

Meski demikian, jumlah dana yang akan masuk ke bursa masih kalah banyak dibandingkan dengan perbankan. Ini tak lepas dari sistem keuangan di Indonesia yang masih tergolong konvensional. “Sekitar 70 persen masih akan ke perbankan, sisanya baru ke ekuitas,” ujar Hans.

FAIZ NASHRILLAH



Berita terkait

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

5 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

16 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

22 hari lalu

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

PT Timah buka suara usai Kejaksaan Agung menetapkan 16 nama tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi tata niaga timah di wilayah IUP-nya.

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

36 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

53 hari lalu

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) mengumumkan pengunduran diri Direktur Utama, Anthony Cottan. MAPB merupakan pengelola Starbucks di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

19 Februari 2024

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

Penetapan kembali saham Antam pada Indeks LQ45, Indeks IDX30 dan Indeks IDX80 di IDX mencerminkan apresiasi positif para pemegang saham.

Baca Selengkapnya

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

13 Februari 2024

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

Pemegang merek United E-Motor, PT Terang Dunia Internusa Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia, dan menargetkan dana Rp 400 miliar.

Baca Selengkapnya

BEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?

6 Februari 2024

BEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?

BEI juga menetapkan pada 8 dan 9 Februari sebagai hari libur bursa.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Rombak Pimpinan Hutama Karya, Tunjuk Eks Panglima TNI Yudo Margono Jadi Komisaris Utama

2 Februari 2024

Erick Thohir Rombak Pimpinan Hutama Karya, Tunjuk Eks Panglima TNI Yudo Margono Jadi Komisaris Utama

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merombak jajaran pimpinan PT Hutama Karya (Persero). Berdasarkan Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI),

Baca Selengkapnya