Industri Logam di Tegal Terancam Gulung Tikar  

Reporter

Editor

Zed abidien

Jumat, 5 Agustus 2016 15:48 WIB

Ilustrasi Industri Baja dan Besi. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Industri logam di Kota Tegal, Jawa Tengah, dalam beberapa bulan terakhir sedang lesu. Satu per satu pemilik industri logam rumahan berhenti berproduksi lantaran sepinya order yang masuk.

“Biasanya satu bulan bisa menggarap 50 unit mesin bor, sekarang paling hanya 10 bahkan tidak ada sama sekali,” kata Sukamto Rahmat, Ketua Kelompok Usaha Bersama (KUB) S.U. Anwari, Kota Tegal, saat ditemui Tempo di bengkel produksi logam di Kelurahan Mangkukusuman, Kota Tegal, Jumat, 5 Agustus 2016.

Menurut Sukamto, sepinya order ini lantaran banyak produk dari luar negeri seperti Cina. Produk logam dari Cina tersebut membanjiri pasar di Glodok, Jakarta. Biasanya, para perajin logam memang mengirimkan produknya ke kawasan perdagangan di Jakarta tersebut. “Sekarang banyak bakul (tengkulak) di sana (Glodok) yang menolak. Alasannya karena sudah banyak dari Cina dan harganya lebih murah,” katanya.

Sebelumnya, para perajin logam di kawasan ini memang sudah ketar-ketir. Pasalnya, mereka mengaku tidak siap menghadapi pasar bebas. Menurut Sukamto, proses produksi logam di tempatnya tidak secanggih di negara lain, seperti Cina, Malaysia, dan Singapura. "Meskipun kami sudah pakai alat yang menggunakan tenaga listrik, tapi masih kalah jauh sama luar negeri. Di sana semua sudah terkomputerisasi," ujarnya.

Kondisi ini, kata dia, diperparah dengan mahalnya bahan baku. Misalnya, harga besi cor yang biasanya dibeli Rp 10 ribu per kilogram naik jadi Rp 15 ribu kilogram. Aluminium dan kuningan juga naik. “Kuningan sekarang Rp 45 ribu, semula hanya Rp 40 ribu,” ujar dia. Sukamto memprediksi kenaikan harga bahan baku ini disebabkan karena harga minyak yang tidak stabil.

Akibat lesunya produksi logam ini, banyak perajin yang menutup usahanya. Sukamto mengungkapkan, dari sekitar 50 orang anggota KUB SU Anwari, saat ini hanya ada 10 bengkel yang bertahan. “Itu saja mereka sudah kembang-kempis,” katanya. Para karyawan yang bekerja di bengkel milik Sukamto juga satu per satu terpaksa dirumahkan. Dia yang sebelumnya memiliki 25 karyawan, sekarang tersisa hanya delapan orang.

Hal serupa juga dialami Neno, 57 tahun. Perajin yang bengkelnya tak jauh dari tempat Sukamto ini mengaku terus mengurangi produksinya. Dia hanya mengerjakan sisa borongan dari perajin lain. Padahal, tahun lalu dia bisa mendapatkan order hingga 1.000 unit lebih setiap bulannya. “Biasanya bisa habis 10 ton besi cor setiap bulan,” katanya.

Dia berharap, ada perhatian dari pemerintah setempat untuk membantu para perajin. Setidaknya, mempromosikan hasil produksi mereka agar bisa mendapatkan order dari perusahaan luar daerah.

MUHAMMAD IRSYAM FAIZ


Berita terkait

8 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Tegal yang Enak dan Murah

30 hari lalu

8 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Tegal yang Enak dan Murah

Berikut ini beberapa rekomendasi oleh-oleh khas Tegal yang bisa Anda beli. Salah satu yang cukup terkenal adalah teh poci.

Baca Selengkapnya

Polres Tegal Tangguhkan Penahanan Sopir dan Kernet Bus Terguling di Guci

24 Mei 2023

Polres Tegal Tangguhkan Penahanan Sopir dan Kernet Bus Terguling di Guci

Polisi menetapkan sopir bus dan kernetnya sebagai tersangka kelalaian mengakibatkan kecelakaan bus terguling masuk sungai di tempat wisata Guci.

Baca Selengkapnya

Cerita Kiprah Perempuan Pantura dari Balik Lensa

14 Juni 2022

Cerita Kiprah Perempuan Pantura dari Balik Lensa

Lima tokoh perempuan dipilih menjadi pemeran utama pameran foto dengan tajuk "Kiprah Perempuan Pesisir".

Baca Selengkapnya

Buntut Konser Dangdut Kota Tegal, Kapolda Jateng: Patuhi Protokol Kesehatan

30 September 2020

Buntut Konser Dangdut Kota Tegal, Kapolda Jateng: Patuhi Protokol Kesehatan

Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Ahmad Luthfi mengimbau masyarakat taat terhadap protokol kesehatan pasca insiden konser dangdut di Kota Tegal.

Baca Selengkapnya

Buntut Konser Dangdut, Wakil Ketua DPRD Kota Tegal Terancam 1 Tahun Penjara

30 September 2020

Buntut Konser Dangdut, Wakil Ketua DPRD Kota Tegal Terancam 1 Tahun Penjara

Kepolisian Daerah Jawa Tengah menetapkan Wakil Ketua DPRD Kota Tegal Wasmad Edi Susilo menjadi tersangka karena menggelar konser dangdut.

Baca Selengkapnya

Ganjar Tegur Wali Kota Tegal yang Gelar Konser Dangdut

24 September 2020

Ganjar Tegur Wali Kota Tegal yang Gelar Konser Dangdut

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegur Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono karena menggelar konser dangdut di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Tegal Bersiap New Normal, 40 TNI-Polri akan Jaga Setiap Mal

5 Juni 2020

Tegal Bersiap New Normal, 40 TNI-Polri akan Jaga Setiap Mal

Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono mengatakan akan meminta bantuan TNI dan Polri untuk menerapkan protokol kesehatan di era new normal.

Baca Selengkapnya

New Normal, Satu Mal di Kota Tegal Dijaga 40 Tentara dan Polisi

4 Juni 2020

New Normal, Satu Mal di Kota Tegal Dijaga 40 Tentara dan Polisi

Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono mengatakan sudah mempunyai persiapan dalam menyambut era kenormalan baru (new normal ).

Baca Selengkapnya

Warga Kota Tegal Diminta Tetap Jaga Jarak, Meski PSBB Berakhir

22 Mei 2020

Warga Kota Tegal Diminta Tetap Jaga Jarak, Meski PSBB Berakhir

Masyarakat diminta menjaga Kota Tegal agar tetap menjadi zona hijau dengan mematuhi anjuran pemerintah dan protokol kesehatan.

Baca Selengkapnya

Besok Tegal Tutup PSBB Covid-19 dengan Pesta Kembang Api

21 Mei 2020

Besok Tegal Tutup PSBB Covid-19 dengan Pesta Kembang Api

Apel malam penutupan PSBB Covid-19 bakal digelar pada Jumat malam besok, sekitar pukul 22.00 WIB, di Alun-alun Kota Tegal.

Baca Selengkapnya