Wall Street Berakhir Mixed  

Reporter

Selasa, 2 Agustus 2016 10:05 WIB

Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Harga saham-saham di Wall Street ditutup bervariasi atau mixed pada Senin atau Selasa pagi WIB, 2 Agustus 2016, karena para pedagang mengalihkan fokus perhatian mereka dari laba perusahaan menjadi kemungkinan kenaikan suku bunga Federal Reserve berikutnya.

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir turun 27,73 poin atau 0,15 persen menjadi 18.404,51 dan S&P 500 merosot 2,76 poin atau 0,13 persen menjadi ditutup pada 2.170,84.

Sedangkan indeks komposit Nasdaq menambahkan 22,06 poin atau 0,43 persen menjadi berakhir di 5.184,20.

Setelah pertemuan kebijakan dua hari pekan lalu, bank sentral Amerika Serikat mempertahankan suku bunga federal fund tidak berubah, mengulangi kembali bahwa The Fed terus memantau indikator-indikator inflasi serta perkembangan ekonomi dan keuangan global.

Namun demikian, para pejabat The Fed mencatat risiko-risiko terhadap prospek ekonomi telah berkurang saat ini, membiarkan pintu terbuka untuk menaikkan kemungkinan menaikkan suku bunga secepatnya pada September.

Para investor akan terus mengawasi laporan ketenagakerjaan nonpertanian pada Jumat pekan ini untuk petunjuk lebih lanjut tentang langkah bank sentral berikutnya.

Di sisi ekonomi, indeks pembelian manajer (PMI) manufaktur AS pada Juli tercatat 52,6 persen, turun 0,6 persentase poin dari angka Juni di 53,2 persen, menurut lembaga riset swasta Institute for Supply Management (ISM), Senin.

"Pertumbuhan manufaktur tampaknya terus berlangsung pada Juli, namun penurunan dalam komponen-komponen utama ISM menunjukkan pelambatan ke depan," kata Chris Low, kepala ekonom di FTN Financial, dalam sebuah catatan.

Sedangkan para investor masih memilah-milah data pertumbuhan ekonomi negara itu yang dirilis pada Jumat lalu.

Produk Domestik Bruto riil AS meningkat pada tingkat tahunan sebesar 1,2 persen pada kuartal kedua 2016, jauh di bawah konsensus pasar 2,6 persen, menurut perkiraan awal yang dirilis Departemen Perdagangan.

ANTARA

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

7 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

38 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

7 Oktober 2023

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan alasan nilai transaksi harian di pasar modal Indonesia yang jeblok dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya