Minyak Melemah, S&P 500 dan Dow Jones Turun Tipis

Reporter

Selasa, 2 Agustus 2016 09:56 WIB

AP/Lee Jin-man

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks S&P 500 dan Dow Jones melemah tipis pada perdagangan Senin di bursa Wall Street, ketika jatuhnya harga minyak mendorong saham-saham energi terkoreksi.

Sementara saham Apple dan Alphabet telah membantu indeks Nasdaq ditutup pada level tertinggi dalam lebih setahun terakhir.

S&P 500 sempat menyentuh rekor tertinggi di awal perdagangan, namun gagal bertahan pada posisinya itu selah harga minyak mentah AS CLc1 turun ke bawah US$ 40 per barel, level terendah sejak April, sebelum kemudian ditutup pada US$ 40,06.

S&P 500 naik 3,6 persen pada Juli, bulan terbaik sejak Maret, menyentuh rekor tertinggi harian tujuh kali, karena ekonomi AS menunjukkan tanda-tanda meningkat dan pendapatan perusahaan tidak seburuk seperti yang telah dikhawatirkan sebelumnya.

Exxon (XOM.N) dan Chevron (CVX.N) turun 3,1 persen dan 3,3 persen, masing-masing, sebagai penyeret penurunan terbesar pada Dow dan S&P 500. Sektor energi S&P terkoreksi (turun) 3,3 persen.

Dow Jones industrial average turun 27,73 poin, atau 0,15 persen menjadi 18.404,51, S&P 500 melemah 2,76 poin atau 0,13 persen ke 2.170,84 dan Kompisit Nasdaq naik 22,07 poin atau 0,43 persen menjadi 5.184,20.

Nasdaq ditutup pada level tertinggi sejak 21 Juli 2015.

Apple Inc. (AAPL.O) naik 1,8 persen, memberikan dorongan terbesar untuk tiga indeks utama. Apple telah naik lebih dari 9 persen sejak publikasi laporan keuangan pekan lalu. Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (GOOGL.O), naik 1,2 persen pada US$ 800,94.

Data pada hari Senin, bagaimanapun, menunjukkan aktivitas manufaktur Amerika Serikat melambat pada bulan Juli karena pesanan jatuh secara luas dan belanja konstruksi turun pada bulan Juni, menindaklanjuti data produk domestik bruto kuartal kedua AS pada hari Jumat.

Investor melihat peluang kenaikan suku bunga Federal Reserve pada akhir tahun sekitar 35 persen, menurut Fedwatch CME Group, turun lebih dari 50 persen pekan lalu.

SolarCity Corp (SCTY.O) turun 7,4 persen menjadi US$ 24,72 dan Tesla Motors (TSLA.O) melemah 2 persen ke US$ 230,01, setelah Tesla mengatakan kedua perusahaan telah setuju untuk merger.

Sekitar 6,65 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, dibandingkan dengan 6,6 miliar rata-rata harian selama 20 sesi terakhir, demikian mengutip laporan Reuters.

ANTARA

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

1 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

5 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

5 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

5 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

8 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

11 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

11 hari lalu

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

Pasca-serangan Iran ke Israel, perekonomian Asia ditengarai melemah diikuti dengan beragam fenomena yang terjadi. Bagaimana dampak bagi Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

12 hari lalu

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

OJK membeberkan dampak memanasnya konflik di Timur Tengah kinerja intermediasi dan stabilitas sistem keuangan nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

13 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya