Pemerintah Dorong Politeknik Beraliansi dengan Industri

Sabtu, 30 Juli 2016 20:16 WIB

Seorang siswa mengemudikan mobil bambu rancangan siswa SMK Politeknik TEDC Kota Cimahi pada Lomba Gelar Teknologi Tepat Guna di Cimahi, Jawa Barat. (22/4). Mobil bambu bertenaga baterai ini dapat menempuh jarak 200km/kwh dengan kecepatan 40km/jam. TEMPO/Aditya Herlambang

TEMPO.CO, Jakarta - Staf Ahli Menteri Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi Bidang Relevansi dan Produktivitas, Agus Puji Prasetyono, mendorong politeknik sebagai pencetak sumber daya manusia berketerampilan menengah lebih intens beraliansi dengan dunia industri. Aliansi itu penting karena dengan begitu, pengelola politeknik bisa memetakan dengan baik kebutuhan industri, sehingga peluang lulusan politeknik untuk diterima di pasar kerja semakin besar.

Hal itu disampaikan Agus dalam acara diskusi terbatas yang digelar Kemenristek Dikti di kampus Politeknik Negeri Semarang (Polines), Tembalang, Semarang, pada Jumat, 29 Juli 2016 lalu. Saat ini, kata Agus, ada 262 penyelenggara politeknik negeri dan swasta di Indonesia, yang berpotensi besar untuk berkontribusi dalam perkembangan industri.

Untuk mewujudkan hal itu, Agus menilai semua politeknik harus bisa mengenali potensinya dan memahami masalah yang dihadapi industri. “Dari situlah, politeknik bisa mulai membenahi kurikulum pendidikannya agar sesuai dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar kerja,” ujar Agus Puji Prasetyono.

Agus menjelaskan, saat ini ada perubahan paradigma dalam skema pendanaan program-program pemerintah. Sebelumnya, penganggaran di pemerintah mengacu pada 'money follow function'. Tapi kini penganggaran berubah menjadi 'money following program' atau uang mengikuti program yang akan dilaksanakan.

Dengan paradigma ini, penyelenggara politeknik berkesempatan mengajukan program kepada Kemenristekdikti yang punya dampak besar terhadap industri.

Saat ini Kemenristekdikti sudah mendorong agar produk yang dihasilkan politeknik mengarah pada tingkat kesiapan teknologi (Technology Readiness Level) level 9. Pada level ini, sebuah teknologi sudah dianggap proven atau terbukti andal, karena sudah lulus uji lapangan, uji fungsi, serta bisa diterima pasar. “Politeknik seharusnya bisa berkontribusi menciptakan purwa rupa layak pasar karena memiliki infrastruktur yang lebih baik dibandingkan universitas,” ujar Agus.

Sementara itu, Dirjen Kelembagaan dan Dikti Kemenristekdikti, Patdono Suwignyo, menekankan pentingnya politeknik berbadan hukum. Karena dengan berstatus badan hukum, sebuah politeknik negeri bisa mengelola sumber daya manusia dan keuangannya secara mandiri atau otonom, dan melakukan banyak terobosan.

Meski memiliki otonomi, politeknik negeri berbadan hukum tetap harus tunduk terhadap kebijakan pemerintah. Artinya tidak boleh menentang kebijakan pemerintah. “Semisal, tetap harus menerima 20 persen mahasiswa dari kalangan miskin. Kebijakan ini tidak boleh ditentang,” tutur Patdono.

Dari 262 politeknik di Indonesia, sebanyak 43 politeknik berstatus negeri, dan 166 politeknik lainnya berstatus swasta, dan 53 lainnya merupakan politeknik kedinasan. Politeknik paling banyak berada di Pulau Jawa dengan jumlah 128 politeknik, sebanyak 60 politeknik tersebar di wilayah Sumatera, Kepulauan Riau, serta Bangka Belitung. Sedangkan Papua dan Papua Barat hanya memiliki sembilan politeknik.

DESTRIANITA

Berita terkait

Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Tembus 10,91 Persen di Triwulan II 2021, Artinya?

27 September 2021

Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Tembus 10,91 Persen di Triwulan II 2021, Artinya?

Pertumbuhan ekonomi di Jakarta ini disebut lebih tinggi dibandingkan nasional.

Baca Selengkapnya

Bio Farma: Perlu Rp 103 Miliar untuk Kembangkan Vaksin Covid-19

15 Juli 2020

Bio Farma: Perlu Rp 103 Miliar untuk Kembangkan Vaksin Covid-19

Honesti telah berkomunikasi dengan tim Kementerian Riset dan Teknologi terkait keperluan pembiayaan pengembangan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

CPNS 2019, Peminat Kementerian Riset dan Teknologi Paling Sedikit

27 November 2019

CPNS 2019, Peminat Kementerian Riset dan Teknologi Paling Sedikit

Persaingan dalam seleksi calon pegawai negeri sipil atau CPNS 2019 semakin ketat, namun di sisi lain ada pula formasi yang sepi peminat.

Baca Selengkapnya

Kementerian Buka Program Dosen Merenung, Ini Tujuannya

15 Agustus 2019

Kementerian Buka Program Dosen Merenung, Ini Tujuannya

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi menghelat program Dosen Merenung agar pengajar bisa mengembangkan potensi keilmuannya.

Baca Selengkapnya

Cegah Radikalisme, Menristek Minta Kampus Data Medsos Mahasiswa

26 Juli 2019

Cegah Radikalisme, Menristek Minta Kampus Data Medsos Mahasiswa

Menristekdikti meminta kampus mendata akun media sosial mahasiswa hingga pegawai untuk cegah radikalisme.

Baca Selengkapnya

Ada Demo 22 Mei, Kemenperin: Industri Tak Terdampak

23 Mei 2019

Ada Demo 22 Mei, Kemenperin: Industri Tak Terdampak

Demo 22 Mei yang berujung rusuh kemarin diyakini tak menimbulkan dampak yang berarti pada industri nasional.

Baca Selengkapnya

Kementerian Riset Gelar Startup Summit di JIExpo pada 10 April

6 April 2019

Kementerian Riset Gelar Startup Summit di JIExpo pada 10 April

Acara yang digelar di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, tersebut bakal dihadiri sekitar 5.000 startup.

Baca Selengkapnya

1.200 Lebih Startup Jadi Binaan Kementerian Riset

1 April 2019

1.200 Lebih Startup Jadi Binaan Kementerian Riset

Menteri Mohamad Nasir mengatakan startup tersebut berawal dari riset, yang setiap tahun mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya

KIP Kuliah Diprioritaskan untuk Berkuliah di Dalam Negeri

13 Maret 2019

KIP Kuliah Diprioritaskan untuk Berkuliah di Dalam Negeri

KIP Kuliah bakal diprioritaskan untuk membiayai kuliah di perguruan tinggi dalam negeri ketimbang di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Lulus, Siswa Pemegang Kartu Indonesia Pintar Dapat KIP Kuliah

12 Maret 2019

Lulus, Siswa Pemegang Kartu Indonesia Pintar Dapat KIP Kuliah

Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi menyebut kelompok penerima KIP Kuliah adalah siswa-siswa yang sebelumnya terdaftar sebagai pemegang KIP.

Baca Selengkapnya