Bos Bank Dunia Sedih Ditinggal Sri Mulyani  

Reporter

Rabu, 27 Juli 2016 15:43 WIB

World Bank Group Managing Director, Sri Mulyani Indrawati, berpidato saat acara pembukaan konferensi Indonesia Green Infrastructur Summit 2015 di Jakarta, 9 Juni 2015. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Bank Dunia Jim Yong-kim menyatakan Sri Mulyani Indrawati telah menyampaikan pengunduran diri dari lembaga itu. Sri Mulyani, yang di Bank Dunia menjabat sebagai Managing Director, akan "pulang kampung" untuk menjadi Menteri Keuangan di Indonesia.

"Sri Mulyani Indrawati memberi tahu saya bahwa Presiden Joko Widodo telah memintanya untuk kembali ke Indonesia sebagai Menteri Keuangan secepatnya," kata Kim dalam suratnya untuk pegawai Bank Dunia, Rabu, 27 Juli 2016. Kepada jajarannya, ia menyatakan, "Saya menyampaikan berita ini dengan bangga sekaligus sedih."

Menurut Kim, selama enam tahun menjadi bagian dari Bank Dunia, Sri Mulyani sangat menghargai manajemen, staf, dan pemegang saham. Kim merasa kehilangan Sri Mulyani yang dinilainya sebagai seorang pemimpin yang memiliki suara kuat untuk masyarakat miskin, dan dia juga mengagumi keputusan Sri Mulyani untuk kembali melayani negaranya. "Siapa pun yang pernah bekerja bersama Sri Mulyani mengetahui bagaimana dia mencintai Indonesia secara dalam," ujarnya.

Sebelum menjadi Managing Director Bank Dunia pada 2010, Sri Mulyani pernah menjadi Menteri Keuangan pada 2005-2010 dan juga pernah menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas. Lalu, pada 2008-2009, Sri Mulyani menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian, dan pada 2002-2004 menjabat Executive Director di IMF.

Menurut Kim, komitmen Sri Mulyani untuk melayani masyarakat patut dicontoh. "Dia memiliki reputasi sebagai seorang reformis yang berani untuk berbicara melawan korupsi di Indonesia, yang membuatnya menjadi figur yang dicintai masyarakat Indonesia," tuturnya.

Kim juga memuji Sri Mulyani dalam menjalankan peran sebagai Managing Director and Chief Operating Officer di Bank Dunia. "Dia melayani institusi dan negara partner Bank Dunia dengan sangat ahli, dan bisa memastikan, meski kami mengubah model operasional, kami tidak kehilangan fokus dari klien," ucapnya.

Kini, meski telah meninggalkan Bank Dunia, Kim akan terus bekerja bersama Sri Mulyani, dalam jabatannya sebagai Menteri Keuangan. Menurut dia, Indonesia akan menjadi partner berharga karena pengaruhnya yang besar bagi masa depan Asia. Misi Indonesia untuk mengakhiri kemiskinan juga dinilainya sejalan dengan Bank Dunia.

"Saya tahu bahwa prioritas tertinggi Presiden Widodo adalah menjalani program reformasi, dan Sri Mulyani akan meningkatkan kepercayaan terhadap Indonesia," ujarnya.

PINGIT ARIA

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

3 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

3 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

4 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

4 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya