Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto (kiri), saat meninjau fasilitas pengolahan kilang minyak Kasim RU VII, Kabupaten Sorong, Papua Barat, 1 Mei 2016. Unit produksi dan pengolahan fasilitas kilang minyak Kasim, Sorong, milik Pertamina (persero) tengah melakukan upaya intesif untuk meningkatkan kapasitas produksi sebesar 10.000 barel per hari. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) tengah dalam proses ekspansi untuk mengeksplorasi minyak di Iran. Total, Pertamina menyiapkan investasi senilai US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 20 triliun untuk ekspansi ke luar negeri tahun ini, termasuk Iran.
"MoU (memorandum of understanding) diteken pertengahan bulan ini," ujar Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto di kantor Kementerian BUMN, Senin, 11 Juli 2016.
Dwi menuturkan tertarik melakukan ekspansi tersebut, sebab potensi dan cadangan minyak Iran yang besar. "Tinggal nanti masalah evaluasi, kami juga tidak bisa asal," ucapnya.
Penandatanganan MoU atau nota kesepahaman antara Pertamina dan National Iranian Oil Company (NIOC) sebelumnya sempat tertunda karena sesuatu hal. Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam menuturkan, untuk mempercepat kesepakatan, pihaknya tengah menyusun waktu terbaik untuk meneken kerja sama tersebut dalam waktu dekat.
Syamsu berujar, Pertamina berencana mengeksplorasi dua blok migas di Iran. Namun, Syamsu enggan menyebutkan blok mana saja yang dimaksud. "Setelah ditandatangani kami baru melakukan evaluasi," ucapnya.
Adapun cadangan minyak sebesar 3 miliar barel itu, kata Samsu, berada di dua blok yang tengah diincar Pertamina.