TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyebut dolar AS masih berada di dekat level tertinggi lima bulan yang dicapai pada awal bulan April. Menurut dia, sejumlah kondisi eksternal dan internal turut mempengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Ibrahim menyampaikan posisi dolar AS itu disebabkan memudarnya ekspektasi penurunan suku bunga lebih awal oleh The Fed membuat para pedagang semakin banyak berinvestasi pada greenback. Dia juga menyinggung soal para menteri luar negeri Uni Eropa yang kemarin sepakat untuk memperluas sanksi terhadap Iran setelah serangan rudal dan pesawat tak berawak Teheran terhadap Israel.
"Investor sedang menunggu rilis angka produk domestik bruto AS dan data pengeluaran konsumsi pribadi bulan Maret 2024 ukuran inflasi pilihan The Fed pada akhir pekan ini untuk menilai arah kebijakan moneter," kata Ibrahim dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 23 April 2024.
Lebih lanjut, Ibrahim menyebut kondisi dalam negeri, yakni akhir sengketa Pilpres 2024 yang selesai melalui putusan Mahkamah Konstitusi (MK) kemarin, turut memberikan pengaruh positif.
"Hasil yang cukup positif untuk investasi dan dunia usaha," ujarnya.
Baca Juga:
Secara prinsip, Ibrahim menyampaikan, ada dua hal yang menjadi pertimbangan keputusan stakeholder perekonomian, yakni kepastian yang berhubungan dengan resiko. Menurut dia, keputusan MK yang cenderung diterima oleh sebagian masyarakat relatif tidak menimbulkan gejolak politik maupun sosial.
"Stabilitas seperti inilah yang memberikan insentif positif karena tingkat resiko menjadi kecil, sehingga sisi kepastian investasi dan ekonomi menjadi lebih terukur," tuturnya.
Selain itu, Ibrahim turut menyinggung soal faktor imbal hasil atau tingkat keuntungan. Dalam konteks ini, jelas Ibrahim, ekonomi Indonesia 'menawarkan' potensi yang berlimpah.
"Mulai dari sumber daya alam, komoditas unggulan, sampai dengan local domestic demand yang mencapai 280 juta penduduk," ucapnya.
Tak sampai di situ, Ibrahim menerang, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sementara secara signifikan ditopang oleh konsumsi rumah tangga. Artinya, peningkatan nilai tambah, manufakturing, dan investasi masih mempunyai porsi dan potensi yang besar untuk memperbesar dalam rasio PDB ini.
Ibrahim mengungkap dalam perdagangan akhir pekan, mata uang rupiah ditutup menguat 17 poin walau sebelumnya sempat melemah 15 poin di level Rp 16.220 dari penutupan sebelumnya di level Rp.16.237. Di sisi lain, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat direntang Rp. 16.180 - Rp.16.260 untuk perdagangan besok.
Pilihan Editor: Syarat IPK 3,5 Rekrutmen KAI untuk Manajemen Trainee, Gaji 25-35 Juta kalau Sudah Manajer