Indeks Bursa Efek Jakarta Turun 9,33 Poin

Reporter

Editor

Selasa, 5 Agustus 2003 10:46 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Indeks harga saham gabungan turun pada penutupan kedua, Rabu (17/4), turun 9,33 poin ke level 552.274. Indeks saham terkuat LQ 45 juga turun 2,65 poin ke level 119,43 dan indeks syariah turun 2.705 poin ke posisi 87,30. Penurunan indeks ini karena turunnya saham unggulan seperti Indosat dan BCA. Indosat turun Rp 700 menjadi Rp 12.950, Bank BCA turun Rp 250 menjadi Rp 2.650, Astra Agro Lestari turun Rp 225 menjadi Rp 2000, dan Medco Energi turun Rp 150 menjadi 1.650. Sebaliknya saham Unilever Indonesia masih menguat Rp 400 menjadi Rp 22.800, Astra Internasional naik Rp 360 menjadi Rp 4.150, Internasional Nickel Indonesia naik Rp 300 menjadi Rp 6.050, Merck Indonesia naik Rp 150 menjadi Rp 16.450, dan Fortune Indonesia naik Rp 115 menjadi Rp 625. Perdagangan kali ini ramai, dengan 37.336 transaksi dengan 3.548.564 lot saham berpindah tangan yang nilainya mencapai Rp 1,32 triliun. (Priandono Kusumo-Tempo News Room)

Berita terkait

Kronologi Bea Cukai Dituduh Gelapkan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

1 menit lalu

Kronologi Bea Cukai Dituduh Gelapkan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

Pengusaha Malaysia merasa kehilangan 9 mobil mewahnya yang ditahan Bea Cukai di Gudang Soewarna, Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Soekarno-Hatta

Baca Selengkapnya

Spesialis Saraf Jelaskan Segala Hal tentang Penyakit Parkinson

2 menit lalu

Spesialis Saraf Jelaskan Segala Hal tentang Penyakit Parkinson

Parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif sejalan dengan proses penuaan sistem saraf di otak ketika zat dopamin mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan Diubah Menjadi KRIS, Ketahui 12 Kriteria Layanannya

2 menit lalu

Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan Diubah Menjadi KRIS, Ketahui 12 Kriteria Layanannya

Jokowi ubah sistem kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan menjadi KRIS. Beriku 12 kriteria layanan KRIS dan 4 layanan ini yang tidak berlaku untuk KRIS.

Baca Selengkapnya

Setelah UKT Jenjang Sarjana, Biaya Pendidikan S2 dan S3 di ITB Juga Naik

5 menit lalu

Setelah UKT Jenjang Sarjana, Biaya Pendidikan S2 dan S3 di ITB Juga Naik

Sebelumnya ITB menetapkan kenaikan uang kuliah tunggal (UKT) jenjang S1 atau sarjana pada sebagian mahasiswa baru.

Baca Selengkapnya

Polres Bima Tangkap Pengoplos LPG 3 Kilogram, Sita Puluhan Tabung Gas

8 menit lalu

Polres Bima Tangkap Pengoplos LPG 3 Kilogram, Sita Puluhan Tabung Gas

Personel Polres Bima Kota mengungkap kasus pengoplosan gas bersubsidi di Kelurahan Jatibaru Barat, Asakota, Bima, NTB

Baca Selengkapnya

Kisah Muhammad Ali Puji Mike Tyson, Mengaku Bakal KO Sekali Pukul

14 menit lalu

Kisah Muhammad Ali Puji Mike Tyson, Mengaku Bakal KO Sekali Pukul

Muhammad Ali menyatakan bakal langsung KO jika ditinju Mike Tyson. Tapi si leher beton menyangkalnya dan tetap menyebut Ali yang terbaik.

Baca Selengkapnya

Pejabat Kementan Kumpulkan Uang 30 Juta Per Bulan untuk Kebutuhan Tak Terduga Syahrul Yasin Limpo

15 menit lalu

Pejabat Kementan Kumpulkan Uang 30 Juta Per Bulan untuk Kebutuhan Tak Terduga Syahrul Yasin Limpo

Pejabat di Kementan mengumpulkan uang sebanyak Rp 30 juta untuk jaga-jaga bila ada kebutuhan tak terduga Syahrul Yasin Limpo dan anaknya.

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Soal Implikasi RUU Penyiaran terhadap Kebebasan Pers

18 menit lalu

Ragam Pendapat Soal Implikasi RUU Penyiaran terhadap Kebebasan Pers

Pakar mengingatkan konsekuensi hukum dari RUU Penyiaran, yang dapat meningkatkan risiko kriminalisasi terhadap jurnalis.

Baca Selengkapnya

JPPI: Pernyataan Kemendikbud Pendidikan Tinggi 'Tertiary Education' Menciutkan Mimpi Anak Bangsa Untuk Kuliah

23 menit lalu

JPPI: Pernyataan Kemendikbud Pendidikan Tinggi 'Tertiary Education' Menciutkan Mimpi Anak Bangsa Untuk Kuliah

Kata JPP soal pernyataan Kemendikbud yang sebut pendidikan tinggi sifatnya pilihan.

Baca Selengkapnya

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

29 menit lalu

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

Ekonom Nailul Huda menilai langkah OJK mencabut izin PT Paytren Manajemen Investasi sudah tepat.

Baca Selengkapnya