TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral berencana menetapkan formulasi baru untuk penentuan harga minyak mentah nasional (Indonesia Crude Price atau ICP).
Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Djoko Siswanto mengatakan kebijakan ini mampu mendongkrak harga minyak nasional hingga US$ 4 per barel.
"Kalau acuannya lebih dekat dengan harga pasar, prediksi saya pasti naik," ujar Djoko, 22 Juni 2016.
Djoko mengatakan penentuan ICP bakal lebih mengacu pada harga acuan minyak yang diperdagangkan di pasar Brent atau West Texas Intermediate. Sebab, jumlah minyak yang diperdagangkan cukup besar, terpercaya, dan bersifat jangka panjang. Sebagian besar formula harga dalam negara penghasil minyak juga mengandalkan Brent sebagai acuan.
Selama ini, menurut Djoko, penghitungan ICP mengacu pada produksi minyak produksi domestik, seperti Lapangan Minas, Lapangan Duri, Lapangan Attaka, atau Lapangan Senipah. Saat ICP disusun pada 1970, produksi lapangan ini masih berjaya dan diperdagangkan di pasar internasional. Sedangkan sekarang produksi lapangan tersebut kian menyusut. Bahkan untuk konsumsi domestik saja tidak cukup.
Formula lama membuat rentang ICP dan Brent terpaut sekitar US$ 5 dolar. "Jarak inilah yang mau dipersempit," ujar Djoko.
Jika ICP melesat, pendapatan negara diperkirakan bakal meningkat. Menurut Kepala Badan Kebijakan Fiskal Suahasil Nazara, setiap kenaikan ICP per US$ 1, peningkatan penerimaan mencapai Rp 660 miliar. "Itu sensitivity analisisnya," kata Suahasil saat ditemui di Kompleks Parlemen.
ROBBY IRFANY
Berita terkait
Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi
6 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaEkskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak
12 hari lalu
Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.
Baca SelengkapnyaKonflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel
13 hari lalu
Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.
Baca SelengkapnyaLetusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?
14 hari lalu
Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.
Baca SelengkapnyaNaik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram
14 hari lalu
Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.
Baca SelengkapnyaAnalis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar
14 hari lalu
Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.
Baca SelengkapnyaPeringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III
2 Maret 2024
MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.
Baca Selengkapnya34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali
18 Januari 2024
Jawa-Bali merupakan daerah yang paling banyak menerima rice cooker gratis. Total anggaran program ini Rp 347 miliar.
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?
8 Januari 2024
Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru
5 Januari 2024
Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?
Baca Selengkapnya