Penghematan Anggaran, PMN BUMN Tak Dipangkas

Reporter

Kamis, 16 Juni 2016 20:02 WIB

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 6 Oktober 2015. Dalam rapat ini Komisi VI bersama Kementerian BUMN telah menyepakati Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada perusahaan BUMN sebanyak Rp 34,318 Triliun. Jumlah tersebut meningkat dari usulan Pemerintah sebelum kesepakatan sebesar Rp 3 Triliun. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah tidak mengotak-atik usulan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2016. Bujet suntikan modal untuk BUMN tak akan dipotong untuk program penghematan.

"Satu-satunya tambahan hanya untuk PLN, itu pun bukan fresh money," kata Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dalam rapat kerja dengan Komisi BUMN DPR, di Jakarta, Kamis, 16 Juni 2016. Bambang diutus Presiden Joko Widodo menghadiri rapat kerja tersebut, menggantikan Menteri BUMN Rini Soemarno.

Dalam Nota Keuangan RAPBN-P 2016, penyertaan modal negara akan diberikan ke BUMN dan BPJS Kesehatan. Seluruhnya bernilai Rp 68,6 triliun, meningkat Rp 20,2 triliun dari alokasi APBN 2016 sebesar Rp 48,3 triliun.

Sebanyak 24 BUMN akan mendapat suntikan modal. PT PLN (Persero) akan mendapat injeksi baru Rp 13,56 triliun dan BPJS Kesehatan menerima Rp 6,8 triliun. Dana tersebut untuk mendukung program pembangunan pembangkit 35 ribu megawatt.

Bambang mengatakan tambahan modal bagi PLN adalah hasil revaluasi aset yang telah mendapat diskon sebesar 3 persen. PLN mengikuti program revaluasi tahun lalu. "Hasil revaluasi, muncul pajak Rp 13 triliun dan langsung kami sertakan kembali 100 persen sebagai penyertaan modal negara," kata dia.

Dibanding 23 BUMN penerima dana lain, PLN memperoleh dana paling besar yakni Rp 10 triliun. Pada APBN 2016, pemerintah mengalokasikan suntikan modal, salah satu yang besar untuk PT Sarana Multi Infrastruktur Rp 4,1 triliun.

Seluruh PMN tahun 2016 akan dicairkan setelah pembahasan RAPBN-P 2016 rampung dan mendapat persetujuan DPR. Sekretariat Negara dan Kementerian Hukum dan HAM akan menerbitkan Peraturan Pemerintah mengenai mekanisme pencairan PMN.

Anggota Komisi BUMN DPR, Dwi Aroem Hadiati menilai tambahan PMN terlalu besar. "Rasanya tak etis jika BUMN malah mengajukan PMN melebihi sektor lain. Saya khawatir mengurangi alokasi dana desa," kata Dwi. Menurut dia, banyak BUMN yang target pendapatannya tak tercapai dan tak layak mendapat suntikan.

Sekretaris Menteri BUMN Iman Putro mengatakan target setoran pajak BUMN tahun ini sebesar Rp 172 triliun, dan target dividen Rp 34 triliun. "Realisasinya terlihat dari RUPS, belum tercatat seluruhnya," kata dia. Ia yakin tak satupun PMN yang perlu dipangkas.

Sekretaris Jenderal Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran Yenny Sucipto menyayangkan kebijakan Kementerian Keuangan meningkatkan PMN ketimbang program rakyat. Menurut Yenny, suntikan modal untuk BUMN tak berdampak pada peningkatan kinerja. "Belum jelas roadmap-nya tapi selalu disuntik," kata dia.

PUTRI ADITYOWATI

Berita terkait

16 PSN Baru akan Diteruskan Prabowo, Sektor Apa yang Mendominasi?

10 jam lalu

16 PSN Baru akan Diteruskan Prabowo, Sektor Apa yang Mendominasi?

Pemerintah menetapkan 16 PSN baru pada 2024 yang akan diteruskan pemerintahan Prabowo-Gibran. Sektor apa yang akan mendominasi?

Baca Selengkapnya

Chatib Basri Sebut Dampak Konflik Timur Tengah Bisa Timbulkan Defisit APBN Tembus Rp 300 Triliun

12 jam lalu

Chatib Basri Sebut Dampak Konflik Timur Tengah Bisa Timbulkan Defisit APBN Tembus Rp 300 Triliun

Chatib Basri menilai konflik yang terus-menerus di Timur Tengah berpotensi membuat defisit APBN hingga Rp 300 triliun.

Baca Selengkapnya

Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo

1 hari lalu

Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo

Wacana penambahan kementerian di pemerintahan Prabowo berpotensi membebani anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN)

Baca Selengkapnya

Apindo Usul Bentuk Kementerian Perumahan Rakyat dan Perkotaan, Pengamat: Bikin Birokrasi Panjang, Bebani APBN

1 hari lalu

Apindo Usul Bentuk Kementerian Perumahan Rakyat dan Perkotaan, Pengamat: Bikin Birokrasi Panjang, Bebani APBN

Pengamat kebijakan publik Univesitas Trisakti Trubus Rahadiansyah mengatakan tidak ada urgensi pembentukan Kementerian Perumahan Rakyat dan Perkotaan dalam pemerintah Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka

Baca Selengkapnya

Pemerintah Berencana Salurkan Makan Siang Gratis 3-5 kali Sepekan, Ekonom: Bisa Bebani APBN

1 hari lalu

Pemerintah Berencana Salurkan Makan Siang Gratis 3-5 kali Sepekan, Ekonom: Bisa Bebani APBN

Ekonom menaksir beban anggaran pemberian makan siang gratis beserta susu setara 4-5 persen belanja pemerintah pusat pada APBN 2025

Baca Selengkapnya

Proyek Bali Maritim Tourism Hub Ditargetkan Rampung September 2024

2 hari lalu

Proyek Bali Maritim Tourism Hub Ditargetkan Rampung September 2024

Proyek strategis nasional di Pelabuhan Benoa, Bali Maritim Tourism Hub atau BMTH ditargetkan rampung September 2024

Baca Selengkapnya

Cerita Pekerja Harian di Bendungan Sepaku Semoi IKN: Dibayar Rp 135 Ribu per Hari, Senang Melihat Kunjungan Menteri

4 hari lalu

Cerita Pekerja Harian di Bendungan Sepaku Semoi IKN: Dibayar Rp 135 Ribu per Hari, Senang Melihat Kunjungan Menteri

Sugianto, 30 tahun, sudah tiga tahun bekerja di proyek Bendungan Sepaku Semoi IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

Bappenas Pastikan Makan Siang Gratis Tidak Bersumber dari Dana BOS

6 hari lalu

Bappenas Pastikan Makan Siang Gratis Tidak Bersumber dari Dana BOS

Bappenas menyatakan tidak ada pihak swasta yang akan ikut mensponsori program makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai jadi Sorotan, CITA Sarankan Sejumlah Langkah Perbaikan

7 hari lalu

Bea Cukai jadi Sorotan, CITA Sarankan Sejumlah Langkah Perbaikan

Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) menyoroti kritik publik terhadap Ditjen Bea Cukai belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

7 hari lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya