Anggaran Dipangkas, Kalla: Program Kementerian Terpengaruh

Jumat, 10 Juni 2016 23:04 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla saat menjadi saksi untuk terdakwa mantan Menteri ESDM, Jero Wacik, di Pengadilan Tipikor, Jakarta, 14 Januari 2016. Jusuf Kalla dihadirkan menjadi saksi meringankan atas permintaan terdakwa Jero Wacik. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pemangkasan anggaran kementerian dalam APBNP 2016 akan berpengaruh pada program kementerian. Meski demikian langkah ini harus dilakukan untuk menjaga agar defisit anggaran tidak melebihi dari 3 persen. "Efek pemangkasan adalah ada sektor-sektor yang selama ini dianggarkan harus dikurangi," kata Kalla, Jumat, 10 Juni 2016, di kantor Wakil Presiden, Jakarta.

Namun, kata Kalla, pemangkasan itu diusahakan memberi efek seminimal mungkin, misalnya tidak memangkas program infrastruktur. Pemangkasan lebih dilakukan pada pengeluaran rutin, seperti perjalanan dinas, seminar, belanja iklan dan sebagainya.

Kalla mengatakan APBN 2016 dibuat pada 2015. Seiring berjalannya waktu, kondisi perekonomian dunia, dan jatuhnya harga komoditas, menyebabkan sisi penerimaan dalam APBN tidak bisa dicapai pemerintah.

Penerimaan yang berada di bawah harapan itu otomatis membuat pemerintah harus menurunkan sisi pengeluaran APBN. "Jika tidak, defisitnya nanti bisa lebih dari 3 persen. Dan itu melanggar Undang-Undang," kata Kalla.

Undang-undang tentang anggaran penerimaan dan belanja negara menyebutkan defisit atau selisih antara pengeluaran dan penerimaan tidak boleh lebih dari 3 persen. Karena itu ditengah penurunan penerimaan, pemerintah harus memangkas sektor pengeluaran. "Ini dilemma, karena kalau tidak pemerintah melanggar Undang-Undang," kata Kalla.

Salah satu yang berdampak akibat penurunan penerimaan negara adalah sektor pendidikan. Kalla menyebut penurunan anggaran pendidikan bersifat otomatis.

Pasalnya, sektor pendidikan dianggarkan 20 persen dari APBN. Karena itu meski penerimaan turun, anggaran pendidikan tetap 20 persen. "Tapi secara nominal akan turun," kata Kalla.

AMIRULLAH

Berita terkait

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

3 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

3 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

3 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

3 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

4 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

4 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

5 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Rekrutmen CASN 2024, Hati-hati Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Rekrutmen CASN 2024, Hati-hati Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

Pemerintah berencana membuka pendaftaran calon aparatur sipil negara atau CASN untuk tahun 2024, yang dibagi dalam dua tahap.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

5 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya