Holding Energi, PGN Akses Langsung ke Sumber Gas

Reporter

Jumat, 10 Juni 2016 23:04 WIB

Stasiun Transmisi Bojonegara milik PT perusahaan Gas Negara di Bojonegara, Banten. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara (PGN), perusahaan publik yang 57 persen sahamnya dimiliki negara, akan mendapat akses langsung ke sumber gas yang dikelola Pertamina dengan bergabung ke dalam PT Pertamina (Persero) melalui holding BUMN energi.

"PGN sebagai perusahaan yang posisinya sebagai distributor gas akan mendapatkan akses langsung dengan sumber energi dan ini tentunya memberikan suatu advantage. Dan tentunya akan memberikan dampak positif dalam hal biaya operasional," kata pakar bidang ketahanan energi dan pengajar geoekonomi pada Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas), Dirgo D Purbo di Jakarta, Jumat (10 Juni 2016).

Menurut Dirgo, Pertamina dan PGN memiliki aset operasional yang sama seperti fasilitas operasi, perlengkapan dan sistem kontrol. Dengan penggabungan aset operasional tersebut akan mengurangi faktor gangguan pasokan dari sumber energinya, dalam hal ini Pertamina di hulu dan PGN di hilir yang dioperasikan dalam satu manajemen.

Kondisi tersebut memberikan efisiensi dan efektifvitas dalam hal operasionalnya dan berdampak positif dalam hal biaya operasional yang artinya akan berkurang secara korporat.

Dengan demikian, biaya operasional akan jauh lebih murah. "Biaya yang akan terpangkas dengan integrasi operasional Pertamina dan PGN bisa mencapai 30 persen," kata dia.

Dirgo menambahkan penggabungan PGN ke Pertamina juga akan memberikan dampak positif terhadap ketahanan energi nasional karena akan memperkuat sektor minyak dan gas nasional.

"Langkah strategis inilah yang memperkuat posisi industri migas secara vertikal. Integrasi merupakan kekuatan fundamental dari industri migas," katanya.

Pengamat dan dosen Ketahanan Energi Universitas Pertahanan, Dr Ir Yanif Dwi Kuntjoro menambahkan integrasi PGN ke Pertamina akan mengurangi biaya investasi dalam infrastruktur energi, misalnya aspek biaya koordinasi atau komunikasi. Belum lagi hal lain, seperti kompetensi dan kompetisi sumber daya manusia yang menjadi satu atap.

"Kedua perusahaan lebih singkat, cepat, murah dalam berkoordinasi ataupun berkomunikasi sehingga diharapkan melalui logika rasional berdampak pada harga gas semakin turun," ujarnya.

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah memutuskan menjadikan Pertamina sebagai induk usaha BUMN di sektor energi. PGN akan menjadi salah satu anak usaha holding BUMN energi tersebut. Kementerian BUMN menargetkan pembentukan holding BUMN energi bisa dituntaskan pada tahun 2016.

Sambil menunggu terbitnya peraturan pemerintah terkait penggabungan tersebut, Pertamina yang ditunjuk sebagai induk usaha akan memastikan dari sisi operasional. Tim gabungan, yang terdiri atas Pertamina dan PGN akan melakukan pemetaan lokasi pipa-pipa infrastruktur gas, baik transmisi maupun distribusi yang ada.

Pertamina telah berinvestasi cukup signifikan dalam pembangunan pipa transmisi demi menjamin monetisasi cadangan hulu dan optimasi produksi gas nasional. Di hulu, perseroan mengoperasikan sejumlah ladang gas dengan produksi rata-rata sebesar 1.700 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).

Bahkan, Pertamina pada 2018 akan menjadi operator sekaligus pemegang hak partisipasi terbesar di blok gas terbesar di Indonesia, Blok Mahakam di Kalimantan Timur.

PGN sejauh ini telah mendistribusikan lebih dari 800 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) gas bumi, dan mentransmisikan 840 MMSCFD gas bumi, melalui jaringan pipa distribusi dan transmisi sepanjang 5.900 km.


ANTARA

Berita terkait

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

23 Februari 2024

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

Kemenperin menbantah Kementerian ESDM terkait perluasan harga gas khusus industri yang dinilai membebani industri migas.

Baca Selengkapnya

Penyalahgunaan BBM Selama 2022 1,4 Juta Liter, BPH Migas: Dominan Solar

3 Januari 2023

Penyalahgunaan BBM Selama 2022 1,4 Juta Liter, BPH Migas: Dominan Solar

BPH Migas bersama Polri mengungkap penyalahgunaan bahan bakar minyak atau BBM sebanyak 1,4 juta liter sepanjang tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Airlangga Buka Peluang Revisi Regulasi untuk Mendorong Industri Migas

24 November 2022

Airlangga Buka Peluang Revisi Regulasi untuk Mendorong Industri Migas

Airlangga Hartarto meminta agar SKK Migas melakukan langkah-langkah agar situasi iklim investasi maupun insentif bisa lebih baik di industri migas.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Optimalkan Kebijakan Fiskal untuk Dorong Industri Hulu Migas

23 November 2022

Sri Mulyani Optimalkan Kebijakan Fiskal untuk Dorong Industri Hulu Migas

Sri Mulyani Indrawati menyatakan bakal mengoptimalkan kebijakan fiskal untuk mendukung pertumbuhan pertumbuhan industri migas.

Baca Selengkapnya

Kepala SKK Migas Sebut Industri Hulu Minyak dan Gas RI Butuh Investasi USD 179 Miliar

23 November 2022

Kepala SKK Migas Sebut Industri Hulu Minyak dan Gas RI Butuh Investasi USD 179 Miliar

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan industri hulu minyak dan gas (migas) membutuhkan investasi yang cukup besar.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Pertambangan Soebroto Sebut Industri Hulu Migas Bukan Sunset Industri

28 Oktober 2022

Eks Menteri Pertambangan Soebroto Sebut Industri Hulu Migas Bukan Sunset Industri

Menteri Pertambangan dan Energi RI periode 1978-1988, Soebroto, mengatakan industri hulu minyak dan gas (migas) bukan sunset industri, tetapi menjadi sunrise industri

Baca Selengkapnya

Temuan Potensi Gas Melimpah di Blok Andaman, SKK Migas Ungkap Pengeboran Makin Intensif

21 Juli 2022

Temuan Potensi Gas Melimpah di Blok Andaman, SKK Migas Ungkap Pengeboran Makin Intensif

SKK Migas melaporkan kegiatan pengeboran di Blok Andaman I,II, dan III belakangan makin intensif.

Baca Selengkapnya

Mantan Dirut PGN Gigih Prakoso Meninggal

12 Juni 2022

Mantan Dirut PGN Gigih Prakoso Meninggal

Gigih merupakan Direktur Utama PGN pada periode 2018-2020.

Baca Selengkapnya

Simak Jadwal Bagi-bagi Dividen PGN Rp 3,01 T, Setara Rp 124,42 Per Saham

31 Mei 2022

Simak Jadwal Bagi-bagi Dividen PGN Rp 3,01 T, Setara Rp 124,42 Per Saham

PGN, subholding gas Pertamina akan membagikan dividen Rp3,01 triliun pada 29 Juni 2022.

Baca Selengkapnya

Arus Mudik, BPH Migas Prediksi Ketersediaan Bensin Bakal Naik 5 Persen

25 April 2022

Arus Mudik, BPH Migas Prediksi Ketersediaan Bensin Bakal Naik 5 Persen

BPH Migas menjelaskan beberapa proyeksi untuk sektor bahan bakar minyak (BBM) selama periode Idul Fitri.

Baca Selengkapnya