APTRI Tak Setuju Pemerintah Impor Gula

Reporter

Editor

Zed abidien

Rabu, 8 Juni 2016 23:02 WIB

GUla impor. TEMPO/Dinul Mubarok

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Pimpinan Nasional Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (DPN APTRI) kembali mempertanyakan pemerintah yang berencana mengimpor raw sugar sebanyak 380 ribu ton.

Menurut ketua umum DPN APTRI Soemitro Samadikoen, jika impor dilakukan untuk menstabilisasi harga gula di pasar tidak tepat. Selain menbutuhkan waktu lama, raw sugar yang diperkirakan baru sampai sekitar bulan Juli-Agustus. Setelah itu baru digiling menjadi gula putih sebelum dikonsumsi.

"Impor gula tidak tepat di saat musim panen atau giling tebu, karena akan menyebabkan stok melimpah dan harga turun. Ketika harga turun drastis, maka tidak ada jaminan rendemen," kata Soemitro Samadikoen dalam siaran tertulisnya, Rabu, 8 Januari 2016.

Kata Soemitro, jaminan rendemen minimal 8,5 persen adalah janji menteri BUMN kepada pabrik gula daerah saat mengadakan roadshow. Soemitro menduga pabrik gula milik BUMN tidak sanggup untuk menjamin rendemen itu, sehingga sebagai kompensasi, mereka melakukan impor.

Berdasarkan Surat Menteri BUMN Nomor: S-288/MBU/05/2016 tanggal 12 Mei 2016 tentang ijin impor raw sugar tahun 2016, pemberian ijin impor ditujukan kepada Menteri Perdagangan, Menteri Pertanian dan Menteri Perindustrian. Dan surat Nomor S-289/MBU/05/2016 menugaskan PTPN X untuk mengimpor raw sugar sebanyak 381 ton yang akan dialokasikan kepada PT Perkebunan Nusantara IX, PT Perkebunan Nusantara X, PT Perkebunan Nusantara XI, PT Perkebunan Nusantara XII, PT PG Rajawali I dan II.

"Surat Menteri BUMN jelas menyebabkan ketidakadilan bagi petani tebu, karena yang dijamin rendemenya hanya petani yang bermitra dengan enam BUMN itu. Sedangkan yang tidak bermitra tidak memperoleh jaminan serta kepastian harga," kata Soemitro.

Soemitro mengatakan pemerintah tidak perlu untuk mengimpor raw sugar. Kata dia yang terjadi adalah ulah pihak tertentu yang ingin mendapatkan hak impor dan memainkam harga, agar gula terkesan mahal. Terlebih kata dia, Direktur Utama PPI menyatakan saat ini pemerintah masih memiliki stok gula 190 ribu ton yang siap untuk operasi pasar.

"Artinya stok gula ini cukup dan dimiliki perusahaan-perusahaan BUMN. Kalau produksi gula 2016 betul-betul kurang, maka impor gula menjelang musim giling 2017, bukan sekarang," ujar Soemitro.

DESTRIANITA KUSUMASTUTI

Berita terkait

Sempat Diungkap Eks Kepala Bea Cukai Yogya, Begini Modus Penyelundupan Gula di Riau yang Rugikan Negara Triliunan

16 Desember 2023

Sempat Diungkap Eks Kepala Bea Cukai Yogya, Begini Modus Penyelundupan Gula di Riau yang Rugikan Negara Triliunan

Menurut penegak hukum itu, penyelundupan gula terjadi sekitar dua tahun. Pada 2023 saja misalnya, PT SIMP mengimpor gula sekitar 8,6 juta kg.

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Penyebab Harga Gula di Dalam Negeri Melambung: India Pemilu Mei

4 Desember 2023

Zulhas Ungkap Penyebab Harga Gula di Dalam Negeri Melambung: India Pemilu Mei

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengungkapkan penyebab tingginya harga gula disebabkan harga gula impor sedang merangkak naik.

Baca Selengkapnya

Kepala Bapanas Tuding Importir Sebabkan Harga Gula Melambung, IKAGI Sebut 4 Hal Ini

9 November 2023

Kepala Bapanas Tuding Importir Sebabkan Harga Gula Melambung, IKAGI Sebut 4 Hal Ini

Ketua IKAGI merespons pernyataan Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi yang menyebut importir sebagai penyebab harga gula melonjak belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Kepala Bapanas Blak-blakan soal Penyebab Harga Gula Melambung: Kalau Importir Kerja dengan Benar..

9 November 2023

Kepala Bapanas Blak-blakan soal Penyebab Harga Gula Melambung: Kalau Importir Kerja dengan Benar..

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi blak-blakan membeberkan alasan harga gula di tingkat retail tembus ke atas Rp 16.000 per kilogram belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Mulai Hari Ini Harga Gula di Retail Naik jadi Rp 16.000 per Kilogram, Ini Penjelasan Detail Bapanas

9 November 2023

Mulai Hari Ini Harga Gula di Retail Naik jadi Rp 16.000 per Kilogram, Ini Penjelasan Detail Bapanas

Bapanas per hari ini memberlakukan relaksasi harga gula konsumsi di tingkat konsumen dari Rp 14.500 per kilogram menjadi Rp 16.000 per kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Lantik Kembali Amran Sulaiman jadi Mentan, Ekonom Ini Ingatkan Jorjoran Impor Beras dan Gula di Masa Lalu

25 Oktober 2023

Jokowi Lantik Kembali Amran Sulaiman jadi Mentan, Ekonom Ini Ingatkan Jorjoran Impor Beras dan Gula di Masa Lalu

Ekonom Celios sangat menyayangkan kembali dilantiknya Amran Sulaiman sebagai Menteri Pertanian (Mentan) oleh Presiden Jokowi. Ini sebabnya.

Baca Selengkapnya

Harga Gula Kian Melonjak, Kepala Badan Pangan Minta Impor Secepatnya Masuk

16 Oktober 2023

Harga Gula Kian Melonjak, Kepala Badan Pangan Minta Impor Secepatnya Masuk

Badan Pangan Nasional mengatakan salah satu penyebabnya adalah realisasi impor gula yang rendah. Berdasarkan catatan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, tutur Arief, realisasi impor gula saat ini hanya 26 persen.

Baca Selengkapnya

Keran Impor Gula dan Jagung Industri Akan Dibuka, Mendag: Kita Lihat Perkembangan, Jangan Sampai Terlambat

9 Oktober 2023

Keran Impor Gula dan Jagung Industri Akan Dibuka, Mendag: Kita Lihat Perkembangan, Jangan Sampai Terlambat

Pemerintah akan mengimpor gula dan jagung industri untuk mengatasi kenaikan harga dua komoditas tersebut di Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Tidak Akan Panggil Zulkifli Hasan dalam Perkara Dugaan Korupsi Impor Gula

7 Oktober 2023

Kejaksaan Agung Tidak Akan Panggil Zulkifli Hasan dalam Perkara Dugaan Korupsi Impor Gula

Kejaksaan Agung menyatakan dugaan korupsi dalam kebijakan impor gula tak berkaitan dengan Zulkifli Hasan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Kekayaan Syahrul Yasin Limpo, Sosok Siti Nurbaya Menteri Nasdem yang Tersisa di Kabinet Jokowi

5 Oktober 2023

Terkini: Kekayaan Syahrul Yasin Limpo, Sosok Siti Nurbaya Menteri Nasdem yang Tersisa di Kabinet Jokowi

Terkini: rekam jejak dan harta Syahrul Yasin Limpo, sosok Siti Nurbaya menteri dari Nasdem yang tersisa di kabinet Jokowi.

Baca Selengkapnya