Perusahaan Italia Siap Investasi 20 Juta Dollar di Indonesia

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Selasa, 7 Juni 2016 05:30 WIB

Kepala BKPM Franky Sibarani (kiri) berbincang dengan Deputi bid Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal Azhar Lubis (kanan) sebelum memberikan keterangan kepada wartawan tentang target pertumbuhan investasi 2016 di Jakarta, 8 Januari 2016. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal mengidentifikasi minat perusahaan bahan baku karpet dari Italia untuk berinvestasi di Indonesia dan menyiapkan dana 20 juta dolar AS (sekitar Rp278 miliar dengan asumsi kurs Rp13.900).

Kepala BKPM Franky Sibarani dalam siaran pers di Jakarta, Senin (6 Juni 2016), mengatakan minat tersebut disampaikan melalui kantor perwakilan di London oleh CEO perusahaan yang berbasis di Milan itu.

"Minat investasi yang disampaikan positif karena perusahaan ini termasuk kedalam kelompok salah satu sektor prioritas BKPM, yaitu industri yang berorientasi ekspor dimana 100 persen produk yang dihasilkan akan diekspor ke Australia dan Selandia Baru," katanya.

Franky mengatakan calon investor potensial tersebut sedang mengkaji beberapa alternatif lokasi di antaranya di Jawa Barat, Banten atau sekitar Surabaya.

Dia menjelaskan posisi Indonesia sebagai negara tujuan investasi memiliki lokasi yang strategis karena berdekatan dengan upaya mereka membidik pasar Australia dan Selandia Baru.

Dia juga mengemukakan perusahaan telah menyampaikan rencana untuk mengunjungi Indonesia pada Bulan Juli mendatang.

"Saat ini perusahaan tersebut tertarik untuk memperluas usahanya di ASEAN dan setelah melalui beberapa tahun pengamatan dan penelitian akhirnya menjatuhkan pilihannya pada Indonesia untuk pembangunan fasilitas industri pengolahan tekstil karpetnya. Pilihan kerpada Indonesia bukan karena alasan upah tenaga kerja yang murah tetapi karena Indonesia dinilai memiliki tenaga kerja yang memiliki keterampilan yang mereka butuhkan," jelasnya.

Pejabat Promosi Investasi Kantor Perwakilan BKPM di London Nurul Ichwan menjelaskan pihaknya akan berkoordinasi dengan perwakilan RI di Italia serta "marketing officer" wilayah Eropa untuk mempertemukan CEO perusahaan tersebut dengan pihak pemerintah maupun swasta di Indonesia.

"Setelah kunjungan tersebut, rencananya perusahaan akan segera mengajukan permohonan izin prinsip ke Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pusat BKPM," paparnya.

Nurul menambahkan bahwa selain di Italia, perusahaan ini juga telah hadir di tujuh negara lain, yaitu Jerman, Inggris, Kroasia, Slovenia, Amerika Serikat, China, dan Thailand.

Jumlah pabrik yang dioperasikan calon investor tersebut di seluruh dunia berjumlah 16 pabrik dengan total karyawan berjumlah 2.706 pekerja.

Lebih lanjut Nurul mengemukakan bahwa perusahaan yang telah didirikan sejak tahun 1969 itu memiliki dua unit bisnis utama, yaitu filament (benang) untuk tekstil karpet dan filament untuk garmen.

Dengan memproduksi sebanyak 130.000 ton polymer dan fiber setiap tahunnya, perusahaan ini meraih "turnover" sebesar 499,1 juta poundsterling pada 2015 serta pendapatan sebelum pajak pada 2015.

"Untuk bisnis tekstil karpet, perusahaan menguasai 45 persen pangsa pasar, sekaligus menjadi produsen terbesar di Eropa dan kedua di dunia. Industri tekstil karpet inilah yang akan menjadi investasinya di Indonesia. Masuknya investasi dari Italia tersebut diharapkan meningkatkan realisasi investasi dari dari Eropa ke Indonesia," tutupnya.

ANTARA


Baca juga:
Tantangan Ramadan: Di Sini Anda Harus Berpuasa Selama 21 Jam
EKSKLUSIF Kopi Maut: Jessica Pernah Kelahi & Tabrak Pagar

Berita terkait

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

2 jam lalu

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) membukukan realisasi investasi senilai Rp 401,5 triliun pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

3 jam lalu

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

Sinar Mas Land melalui Digital Hub berkomitmen untuk terus mendukung kemajuan ekosistem startup digital potensial di Indonesia melalui gerakan Digital Hub Next Action (DNA).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

19 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

2 hari lalu

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

Investasi menjadi salah satu langkah keuangan yang wajib dilakukan oleh semua orang.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

2 hari lalu

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.

Baca Selengkapnya

Kejagung Tegaskan Penyitaan dalam Kasus Korupsi Timah Bukan untuk Hentikan Eksplorasi yang Merugikan Masyarakat

5 hari lalu

Kejagung Tegaskan Penyitaan dalam Kasus Korupsi Timah Bukan untuk Hentikan Eksplorasi yang Merugikan Masyarakat

Kejagung menjelaskan kerugian kasus korupsi timah yang mencapai Rp 271 Triliun.

Baca Selengkapnya

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

5 hari lalu

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

PT Laba Forexinfo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencatat, mata uang rupiah ditutup menguat dalam perdagangan akhir pekan.

Baca Selengkapnya

Apindo Sebut Keputusan MK dalam Sengketa Pilpres Berdampak Positif bagi Investasi dan Dunia Usaha

6 hari lalu

Apindo Sebut Keputusan MK dalam Sengketa Pilpres Berdampak Positif bagi Investasi dan Dunia Usaha

Asosiasi Pangusaha Indonesia atau Apindo merespons soal keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh gugatan dalam sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

6 hari lalu

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK

Baca Selengkapnya