Perubahan Skema Blok Masela Butuh Jaminan Pemerintah

Reporter

Kamis, 2 Juni 2016 21:43 WIB

Blok Masela. http://maritim.go.id/

TEMPO.CO, Jakarta - Perubahan skema Blok Masela dari rencana pengembangan (plan of development/PoD), yang sudah disetujui sebelumnya, menyebabkan investasi bakal lebih mahal, sehingga dibutuhkan jaminan pemerintah agar biaya yang dikeluarkan investor tidak mubazir.

Pengamat energi dari Universitas Indonesia Berly Martawardaya di Jakarta, Kamis (2 Juni 2016) mengatakan, dengan adanya keputusan pengembangan Blok Masela dilakukan di darat, maka investor harus membuat revisi PoD yang membutuhkan waktu karena banyak detail yang harus dibahas bersama dan dinegosiasikan lagi.

Di lain pihak, dibutuhkan pula biaya dan modal yang lebih besar dalam mengembangkan blok tersebut sesuai permintaan pemerintah.

"Pengembangan Blok Masela akan mengalami kemunduran dari proyeksi beroperasinya blok tersebut sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan dalam PoD 1," ujarnya.

Selain investasi proyek tersebut menjadi lebih mahal, lanjutnya, pemerintah juga harus menanggung beban "cost recovery" yang sudah dikeluarkan kontraktor berdasarkan persetujuan PoD 1 sebelumnya.

Menurut Berly, sesuai karakteristik sektor migas dengan investasi besar, maka pengembangan Blok Masela sudah pasti membutuhkan kepastian hukum dan jaminan pemerintah.

Hal itu dibutuhkan agar biaya dan investasi miliaran dolar AS sesuai skema pengembangan berdasarkan keinginan pemerintah tidak akan mubazir.

Perubahan drastis atas skema pengembangan dapat menyebabkan biaya yang dikeluarkan menjadi sia-sia.

"Dampak tidak langsung malah lebih besar lagi. Salah satunya turunnya kepercayaan investor terhadap iklim investasi sektor migas di Indonesia," ucapnya.

Hasil survei PWC terhadap investor migas di Indonesia, tambahnya, menemukan bahwa kepastian kontrak masuk peringkat ketiga masalah dan hambatan.

Senada, Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro juga mengatakan, setiap lapangan migas memiliki tingkat keekonomian yang tidak sama.

Menurut dia, jaminan kepastian hukum dan investasi harus tetap diberikan pemerintah setelah melalui kajian terlebih dahulu.

PoD Blok Masela yang sedang direvisi saat ini akan membutuhkan waktu lama.

Selain pemerintah tetap harus mengkaji sebelum melakukan persetujuan, lanjutnya, dalam kondisi saat ini yang dibutuhkan oleh pelaku usaha adalah kepastian usaha dan insentif investasi.

"Telah berulang kali disuarakan oleh para pelaku usaha, yaitu kepastian usaha dan insentif investasi. Dalam situasi ini tentu kebutuhan akan kepastian usaha dan insentif tersebut semakin besar, dan pemerintah harus dapat menjamin hal tersebut setelah melalui kajian tentunya," tuturnya.

Menurut dia, selama ini banyak kegiatan di bidang energi terhambat karena kelemahan atau tidak ada dasar hukum yang tepat.

Pada Maret 2016, Presiden Joko Widodo mengumumkan pengembangan Blok Masela dilakukan secara darat (onshore), berbeda dari skema pengembangan yang sudah disetujui pada Desember 2010 melalui skema laut (offshore).

Pengumuman tersebut sebagai jawaban atas usulan revisi PoD untuk meningkatkan kapasitas kilang terapung (FLNG) menjadi 7,5 MTPA dari 2,5 MTPA ke SKK Migas.

Inpex dan Shell sebagai kontraktor mengusulkan perubahan tersebut karena adanya temuan cadangan yang lebih besar sekitar 10,7 TCF.

Persetujuan atas pengembangan Blok Masela pada PoD sebelumnya mengikat pemerintah untuk menjamin semua biaya yang sudah dikeluarkan kontraktor dapat dikembalikan sesuai skema "cost recovery".


ANTARA

Berita terkait

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

23 Februari 2024

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

Kemenperin menbantah Kementerian ESDM terkait perluasan harga gas khusus industri yang dinilai membebani industri migas.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo Bertanya ke Pengusaha Berapa Nilainya Setelah Dapat Skor 11 dari Anies, Rekrutmen CASN 2024 Bisa Lebih dari Sekali

13 Januari 2024

Terpopuler: Prabowo Bertanya ke Pengusaha Berapa Nilainya Setelah Dapat Skor 11 dari Anies, Rekrutmen CASN 2024 Bisa Lebih dari Sekali

Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, sempat bertanya berapa nilainya saat berdialog bersama para pengusaha Jumat, 12 Januari 2024.

Baca Selengkapnya

Seloroh Kepala SKK Migas soal Blok Masela: Namanya Proyek Abadi, Nggak Selesai-selesai

12 Januari 2024

Seloroh Kepala SKK Migas soal Blok Masela: Namanya Proyek Abadi, Nggak Selesai-selesai

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) Dwi Soetjipto berseloroh tentang proyek pengembangan lapangan migas Blok Masela.

Baca Selengkapnya

Bertemu Menteri Energi Jepang, Arifin Tasrif Bahas Proyek Abadi Masela dan PLTA Kayan

20 Desember 2023

Bertemu Menteri Energi Jepang, Arifin Tasrif Bahas Proyek Abadi Masela dan PLTA Kayan

Menteri ESDM Arifin Tasrif bertemu Menteri Energi Jepang Ken Saito pada Senin, 18 Januari 2023. Apa saja yang dibahas?

Baca Selengkapnya

Pertamina dan PETRONAS Resmi Gantikan Shell di Blok Masela

18 Oktober 2023

Pertamina dan PETRONAS Resmi Gantikan Shell di Blok Masela

Perjanjian jual beli ditandatangani pada tanggal 25 Juli 2023 dan persetujuan Menteri ESDM atas pengalihan PI diperoleh pada tanggal 4 Oktober 2023.

Baca Selengkapnya

Investasi Blok Masela Bagian dari Transisi Energi, Bos Pertamina: Gas adalah Bridging Fuel

30 Agustus 2023

Investasi Blok Masela Bagian dari Transisi Energi, Bos Pertamina: Gas adalah Bridging Fuel

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati blak-blakan soal alasan Pertamina berinvestasi di Blok Masela.

Baca Selengkapnya

Menteri ESDM Targetkan Blok Masela Berproduksi Desember 2029

4 Agustus 2023

Menteri ESDM Targetkan Blok Masela Berproduksi Desember 2029

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menargetkan Blok Masela bisa mulai produksi paling lambat 30 Desember 2023.

Baca Selengkapnya

Tagihan Macet Piutang Pajak

26 Juli 2023

Tagihan Macet Piutang Pajak

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan piutang pajak belum tertagih sebesar Rp 7,2 triliun pada 2022.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pertamina dan Petronas Kucurkan Dana ke Blok Masela, 10 Tanda Bisnis yang Dibangun Lewat Pencucian Uang

25 Juli 2023

Terkini Bisnis: Pertamina dan Petronas Kucurkan Dana ke Blok Masela, 10 Tanda Bisnis yang Dibangun Lewat Pencucian Uang

Berita terkini ekonomi bisnis hingga Selasa sore, 25 Juli 2023 antara lain tentang Pertamina dan Petronas mengucurkan dana US$650 juta ke Blok Masela.

Baca Selengkapnya

Ambil Alih Blok Masela, Pertamina-Petronas Kucurkan USD 650 Juta

25 Juli 2023

Ambil Alih Blok Masela, Pertamina-Petronas Kucurkan USD 650 Juta

PT Pertamina (Persero) dan badan usaha milik negara dari Malaysia, Petronas, menggelontorkan dana senilai US$ 650 juta untuk proyek Blok Masela.

Baca Selengkapnya