Balai Karantina: Arus Barang Sumatera-Jawa Naik 75%

Reporter

Jumat, 27 Mei 2016 23:00 WIB

Kapal kargo melakukan bongkar muat di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 27 Agustus 2015. Tujuh langkah untuk mengurangi waktu bongkar muat, di antaranya dengan mempercepat proses pengeluaran barang impor di pelabuhan, perbaikan TIK, dan penyederhanaan perizinan dari 124 izin di 20 kementerian dan lembaga menjadi 20 izin. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Arus barang yang diawasi oleh Balai Karantina Pertanian Wilayah Kerja Bakauheni Bandar Lampung baik dari Sumatera menuju ke Jawa dan sebaliknya, khususnya memasuki bulan Ramadhan diperkirakan meningkat hingga 75 persen dari hari normal.

"Lalu lintas barang yang diperiksa oleh Balai Karantina selama Ramadhan itu meningkat mencapai 75 persen, untuk keduanya hampir sama baik dari Sumatera maupun yang dari Jawa," kata Penanggung Jawab Wilayah Kerja Bakauheni Balai Karantina Pertanian 1 Bandar Lampung Badan Karantina Kementerian Pertanian, Azhar, di Bandar Lampung, Jumat (27 Mei 2016).

Azhar mengatakan, jumlah rata-rata barang yang diperiksa oleh Balai Karantina Pertanian seperti untuk komoditas telur ayam mencapai dua juta butir yang diseberangkan dari Pelabuhan Bakauheni Provinsi Lampung, pada kondisi normal.

Menurut Azhar, beberapa komoditas yang keluar dari wilayah Sumatera menuju Jawa antara lain adalah sapi, kambing, ayam dan telur. Sementara untuk jenis tanaman antara lain adalah berbagai macam bibit tanaman dan juga buah-buahan.

Beberapa temuan yang sering kali dihadapi oleh Balai Karantina Pertanian wilayah kerja Bakauheni dalam menghadapi Ramadhan adalah distribusi daging celeng yang tidak dilengkapi dokumen, atau bahkan, daging celeng tersebut dicampurkan dengan daging sapi.

"Selain itu ada juga temuan bakso ikan, bakso daging sapi yang setelah kita lakukan pengecekan mengandung babi. Produk itu dilengkapi dengan sertifikat Majelis Ulama Indonesia, yang setelah kita telusuri ternyata palsu. Ini merupakan tanggung jawab kita semua," kata Azhar.

Dalam menghadapi Ramadhan yang jatuh pada Juni 2016 ini, ujar Azhar, pihaknya terus melakukan proses pemeriksaan secara ketat seperti pada hari-hari biasa meskipun ada lonjakan jumlah arus barang dari Sumatera maupun Jawa.

"Kita selama Ramadhan tetap melakukan pengawasan dengan ketat, bahkan ada juga operasi gabungan dengan Polres setempat," kata Azhar.

Namun, lanjut Azhar, memang ada kendala seperti Balai Karantina Pertanian tidak memiliki kewenangan untuk melakukan pemberhentian kendaraan pengangkut komoditas, meskipun sudah mengantongi informasi akurat tentang adanya dugaan pelanggaran.

"Di sini kita tidak boleh menghentikan kendaraan untuk diperiksa, oleh karena itu kita melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian. Paling berat di karantina itu, misal kita sudah mengetahui barang (ilegal) itu sedang ada dimana, akan tetapi kita tidak punya kewenangan untuk menghentikan kendaraan. Sesungguhnya itu sangat perlu untuk karantina," ujar Azhar.

Sementara itu, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Bandar Lampung, Aris Zulhan, mengatakan bahwa jika pengawasan di Bakauheni membutuhkan tenaga tambahan saat ada peningkatan arus lalu lintas barang pada Ramadhan, pihaknya selalu turut serta dalam operasi tersebut.

"Kami yang di Bandar Lampung, juga mendorong tenaga yang ada untuk membantu (pengawasan dan pemeriksaan)," kata Aris.

Aris menambahkan, pihaknya akan terus melakukan pengawasan untuk legalitas barang yang akan dikirimkan ke Pulau Jawa dan yang masuk ke Sumatera. Balai Karantina Pertanian beroperasi penuh selama 24 jam dan tujuh hari dalam satu minggu.

Dalam menghadapi bulan Ramadhan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriyah, seringkali ada peningkatan penyelundupan daging celeng yang dicampur dengan daging sapi untuk dikirimkan ke Pulau Jawa. Balai Karantina Pertanian pada tahun 2015, memusnahkan kurang lebih 32 ton dari temuan tersebut.

Maraknya praktek itu, ditengarai akibat mahalnya daging sapi yang tercatat mencapai Rp113.000 per kilogram, meski pemerintah menyatakan idealnya harga berada di kisaran Rp85.000 per kilogram.


ANTARA

Berita terkait

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

1 hari lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

4 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

11 hari lalu

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

14 hari lalu

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan listrik di sejumlah titik transportasi umum.

Baca Selengkapnya

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

16 hari lalu

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

AirNav Indonesia telah melayani 36.994 penerbangan sejak tanggal 3 April sampai dengan 11 April 2024 atau H+2 Lebaran.

Baca Selengkapnya

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

20 hari lalu

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

Saat mudik, risiko mengalami kesemutan bisa terjadi. Perjalaan jauh dan duduk berjam-jam bisa menjadi pemicunya.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

21 hari lalu

Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

Mudik lebaran 2024 diprediksi menjadi mudik terbesar dan termeriah sepanjang sejarah.

Baca Selengkapnya

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

22 hari lalu

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

Kementerian Perhubungan dan BSI memfasilitasi penyandang disabilitas untuk mudik dengan nyaman.

Baca Selengkapnya

Tiket Mudik Gratis Diperjualbelikan, Respons Kemenhub dan Kritik Masyarakat Transportasi Indonesia

25 hari lalu

Tiket Mudik Gratis Diperjualbelikan, Respons Kemenhub dan Kritik Masyarakat Transportasi Indonesia

Masyarakat menyoroti tiket mudik gratis yang diperjualbelikan, bagaimana respons Kemenhub? MTI pun memberikan kritik terhadap mudik gratis ini.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Stasiun di KAI Daop 9 Jember Mulai Padat Penumpang H-10 Lebaran

28 hari lalu

Sejumlah Stasiun di KAI Daop 9 Jember Mulai Padat Penumpang H-10 Lebaran

Sebanyak 7.796 pelanggan menggunakan kereta api dari KAI Daop 9 Jember menuju beberapa kota pada H-10 Lebaran.

Baca Selengkapnya