OJK Dorong Industri Maritim Masuk Bursa  

Reporter

Editor

Zed abidien

Selasa, 17 Mei 2016 14:40 WIB

Pembeli memilih udang vanamei (udang tambak putih) lokal di Pasar Cihapit, Bandung (17/10). Disinyalir udang vanamei dari China berkualitas rendah, masuk ke Indonesia agar bisa diekspor ke negara lain. Foto: TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Semarang - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong pelaku industri kelautan dan perikanan di Jawa Tengah memanfaatkan pasar modal sebagai sumber pendanaan usaha. Dorongan itu terkait dengan peluang sektor industri berbasis kelautan dan perikanan yang saat ini dinilai punya peluang tinggi.

“Kami mengundang 135 perusahaan maritim dan pendukung yang punya aset Rp 5 miliar,” kata Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II Otoritas Jasa Keuangan M. Noor Rachman saat sosialisasi pasar modal sebagai sumber pendanaan bagi industri sektor kelautan dan perikanan, Selasa, 17 Mei 2016.

Noor Rachman menjelaskan, ajakan kepada pelaku industri kelautan dan perikanan itu merupakan salah satu program pendalaman pasar keuangan, percepatan akses keuangan daerah, serta pengembangan sektor kelautan dan perikanan. “Selain itu, mendorong agar semakin banyak perusahaan di daerah melakukan IPO (initial public offering),” ucapnya.

Saat ini tercatat 22 perusahaan bidang kelautan dan perikanan terdaftar di pasar modal dan mendapatkan modal dari publik. Nilai modal kepada 22 perusahaan tersebut mencapai Rp 14,1 triliun.

Pada Mei ini, OJK sedang memproses dua perusahaan sektor maritim yang akan memanfaatkan penawaran pasar modal untuk pendanaannya. “Dalam sosialisasi, kami juga sampaikan success story IPO dari tiga perusahaan asal Jawa Tengah,” ujarnya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan peluang mengembangkan sektor industri maritim yang dibiayai lewat pasar modal sangat baik. “Pantai di Jawa Tengah panjang. Nelayannya banyak dan pemberani,” tutur Ganjar.

Ia berharap pembiayaan sektor industri maritim lewat pasar modal akan menjadi salah satu cara menyelesaikan persoalan modal dalam masalah bisnis. “Kami sudah mencoba advokasi dan dialog dengan nelayan saat larangan cantrang dulu,” kata Ganjar.

Ganjar menyebutkan saat ini persoalan industri maritim di Jawa Tengah tak hanya soal alat tangkap cantrang yang telah dilarang beroperasi, tapi juga kredit modal perbankan yang telanjur untuk membeli alat tangkap. “Semoga pembiayaan industri maritim lewat pasar modal itu sebagai transformasi baru yang tak menyusahkan,” ucapnya.

EDI FAISOL




Berita terkait

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

9 jam lalu

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

16 jam lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

10 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

11 hari lalu

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

22 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Sepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam

41 hari lalu

Sepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam

Sepekan setelah banjir Semarang, posko pengungsian sudah ditutup. Namun, masih ada genangan di beberapa kelurahan.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

41 hari lalu

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

41 hari lalu

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

KKP menargetkan inflasi komoditas perikanan tahun 2023 sebesar 3+1 persen.

Baca Selengkapnya

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

41 hari lalu

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

Anggaran untuk mendukung perempuan dan disabilitas yang ada dalam sektor perikanan nasional.

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

42 hari lalu

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.

Baca Selengkapnya