Pembeli memilih udang vanamei (udang tambak putih) lokal di Pasar Cihapit, Bandung (17/10). Disinyalir udang vanamei dari China berkualitas rendah, masuk ke Indonesia agar bisa diekspor ke negara lain. Foto: TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Semarang - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong pelaku industri kelautan dan perikanan di Jawa Tengah memanfaatkan pasar modal sebagai sumber pendanaan usaha. Dorongan itu terkait dengan peluang sektor industri berbasis kelautan dan perikanan yang saat ini dinilai punya peluang tinggi.
“Kami mengundang 135 perusahaan maritim dan pendukung yang punya aset Rp 5 miliar,” kata Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II Otoritas Jasa Keuangan M. Noor Rachman saat sosialisasi pasar modal sebagai sumber pendanaan bagi industri sektor kelautan dan perikanan, Selasa, 17 Mei 2016.
Noor Rachman menjelaskan, ajakan kepada pelaku industri kelautan dan perikanan itu merupakan salah satu program pendalaman pasar keuangan, percepatan akses keuangan daerah, serta pengembangan sektor kelautan dan perikanan. “Selain itu, mendorong agar semakin banyak perusahaan di daerah melakukan IPO (initial public offering),” ucapnya.
Saat ini tercatat 22 perusahaan bidang kelautan dan perikanan terdaftar di pasar modal dan mendapatkan modal dari publik. Nilai modal kepada 22 perusahaan tersebut mencapai Rp 14,1 triliun.
Pada Mei ini, OJK sedang memproses dua perusahaan sektor maritim yang akan memanfaatkan penawaran pasar modal untuk pendanaannya. “Dalam sosialisasi, kami juga sampaikan success story IPO dari tiga perusahaan asal Jawa Tengah,” ujarnya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan peluang mengembangkan sektor industri maritim yang dibiayai lewat pasar modal sangat baik. “Pantai di Jawa Tengah panjang. Nelayannya banyak dan pemberani,” tutur Ganjar.
Ia berharap pembiayaan sektor industri maritim lewat pasar modal akan menjadi salah satu cara menyelesaikan persoalan modal dalam masalah bisnis. “Kami sudah mencoba advokasi dan dialog dengan nelayan saat larangan cantrang dulu,” kata Ganjar.
Ganjar menyebutkan saat ini persoalan industri maritim di Jawa Tengah tak hanya soal alat tangkap cantrang yang telah dilarang beroperasi, tapi juga kredit modal perbankan yang telanjur untuk membeli alat tangkap. “Semoga pembiayaan industri maritim lewat pasar modal itu sebagai transformasi baru yang tak menyusahkan,” ucapnya.
Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus
9 jam lalu
Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.