TEMPO.CO, Semarang - Ekspor produk mebel Jawa Tengah ke sejumlah negara Eropa diyakini akan membaik seiring mulai menguatnya nilai tukar mata uang euro terhadap dolar Amerika Serikat. Menggeliatnya ekspor mebel itu sudah terasa saat memasuki triwulan kedua 2016 ini.
“Sudah mulai ada pemesan meski tak banyak, mungkin ini pengaruh nilai tukar euro terhadap dolar yang bergeser lebih baik,” kata Ketua Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Jawa Tengah, Ery Sasmito, Ahad, 15 Mei 2016.
Ery tak menyebutkan jumlah pemesanan produk mebel, tapi dia memastikan dalam beberapa waktu ke depan sudah mulai ada pengiriman barang jadi yang diproduksi oleh anggotanya di Jawa Tengah. “Mudah-mudahan ekspor ke Eropa naik setelah turun dan sepi sejak 2012 hingga akhir 2015,” ujarnya.
Menurut dia, munculnya pemesanan produk mebel asal Jawa Tengah seiring dengan turunnya angka nilai tukar euro terhadap dolar pada kisaran 1,13 persen atau sedikit lebih baik dari nilai tukar sejak 2012 yang mencapai 30 persen. “Mungkin ini pengaruh nilai tukar euro terhadap dolar yang bergeser lebih baik,” kata Ery.
Membaiknya nilai tukar mata uang itu diharapkan akan membuka kembali pasar ekspor industri mebel Jawa Tengah yang selama ini banyak menjual ke Amerika dan Australia. Ery menyebutkan anjlok penjualan ke Eropa membuat pertumbuhan ekspor Jawa Tengah tahun 2015 tumbuh hanya 10 persen dari total nilai ekspor US$ 700 juta.
Dia mengatakan produksi mebel di Jawa Tengah sangat didukung kebutuhan pasar yang saat ini tak banyak memerlukan bahan baku kayu jati. Hal ini memudahkan industri mebel yang masih kesulitan mendapatkan jenis kayu dengan kualitas nomor satu. “Permintaan berbahan baku kayu jati berkurang, ini peluang mempermudah bahan produksi,” katanya.
EDI FAISOL
Berita terkait
Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu
7 hari lalu
BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.
Baca SelengkapnyaIndonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral
8 hari lalu
Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.
Baca SelengkapnyaEkspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab
16 November 2023
Fajar Hirawan mengatakan kinerja perdagangan ekspor dan impor yang menurun atau terkontraksi pada Oktober 2023 terjadi akibat fenomena global.
Baca SelengkapnyaTerkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia
15 November 2023
Coldplay akan menyelenggarakan konser perdananya pada hari ini. Kehebohan warganet menjelang hari H terlihat di media massa sejak beberapa hari lalu.
Baca SelengkapnyaBea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional
15 November 2023
Dua unit vertikal Bea Cukai, yakni Bea Cukai Jayapura dan Bea Cukai Labuan Bajo bantu pelaku UMKM realisasikan ekspor produk unggulannya.
Baca SelengkapnyaJokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya
26 September 2023
Jokowi melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2023 membentuk Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional.
Baca SelengkapnyaAntisipasi Efek Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah, BRIN Gelar Operasi TMC
24 Februari 2023
BRIN dan BMKG menggelar Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Tengah untuk mengantisipasi efek Cuaca Ekstrem.
Baca SelengkapnyaNilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?
11 Januari 2023
Nilai ekspor Indonesia pada 2022 tumbuh 29,4 persen dengan nilai US$ 268 miliar atau sekitar Rp 4.144 triliun. Beberapa komoditas seperti besi baja, bahan bakar fosil, dan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) berkontribusi dalam peningkatan tersebut.
Baca SelengkapnyaKinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai
20 Desember 2022
Sri Mulyani mengatakan sepanjang Januari sampai November pertumbuhan ekspor Indonesia ada di 28,2 persen.
Baca SelengkapnyaEkspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya
17 Oktober 2022
BPS mencatat ekspor Indonesia pada September 2022 sebesar US$ 24,8 miliar.
Baca Selengkapnya