Progam Tol Laut, Terminal BUMN Diminta Dimaksimalkan  

Reporter

Senin, 2 Mei 2016 15:06 WIB

Sambut Tol Laut, Pelabuhan Makassar Percantik Terminal Penumpang

TEMPO.CO, Jakarta - Program tol laut ditargetkan dapat meningkatkan kontribusi sektor maritim terhadap produk domestik bruto (PDB). Adanya tol laut ini diharapkan dapat meratakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Indonesia timur. Diharapkan kontribusi sektor maritim dapat meningkat dari 15 persen menjadi 70 persen.

“Semestinya, dengan penetapan poros maritim dan tol laut yang dicanangkan Presiden, kontribusi sektor maritim terhadap PDB bisa mencapai 70 persen,” kata Direktur Eksekutif Pormar (Poros Maritim) Indonesia Siswanto dalam keterangan tertulis, Jakarta, Senin, 2 Mei 2016.

Menurut Siswanto, saat ini kontribusi sektor maritim terhadap PDB jauh di bawah Norwegia, yang sudah berada di atas 50 persen. Begitu pun Denmark, yang persentasenya telah mencapai 30 persen. Padahal garis pantai Indonesia merupakan yang terpanjang kedua setelah Kanada, yang panjangnya kurang-lebih 95 ribu kilometer, dengan luas wilayah lautan 5,8 juta kilometer persegi.

Baca Juga: Serikat Pekerja Media Ajak Jurnalis Perjuangkan Upah Layak

Siswanto mengaku kontribusi bidang maritim belum maksimal. Hal ini terjadi lantaran implementasi proyek tol laut masih kurang. Sambil menanti pembangunan infrastruktur, khususnya pelabuhan baru, yang mendukung 13 kawasan industri di luar Jawa yang nilai investasinya mencapai Rp 17,7 triliun, pemerintah sebaiknya memaksimalkan penggunaan pelabuhan/terminal khusus milik BUMN.

Siswanto menambahkan, selama ini ada kapasitas lebih yang bisa dimanfaatkan untuk kargo lain pada pelabuhan khusus industri, seperti milik PLN dan Pertamina. Rata-rata BOR (Berth Occupancy Ratio) pelabuhan khusus itu di bawah 50 persen. "Sisanya, yang 20 persen, semestinya bisa dimanfaatkan untuk kargo lain."

Berdasarkan Road Map Poros Maritim, yang sedang disiapkan, angka 70 persen ini dapat dicapai pada fase ketiga, yakni pada 2025-2030. Berdasarkan rencana tersebut, pada fase pertama 2015-2019, diharapkan kontribusinya bisa mencapai 15-30 persen.

Simak: Tingkatkan Produksi Gas, Lapindo Akan Workover Lima Sumur

Sedangkan fase kedua, pada 2020-2024, diharapkan dapat berkontribusi 30-40 persen dengan nominal Rp 7.490,5-13.870,8 triliun. Pada 2025-2030, diharapkan kontribusi sektor maritim bisa mencapai Rp 14.960,8-23.760,9 triliun.

MAWARDAH NUR HANIFIYANI

Berita terkait

KPK Buka Penyidikan Korupsi Asuransi PT Pelni

9 Januari 2024

KPK Buka Penyidikan Korupsi Asuransi PT Pelni

KPK memulai proses penyidikan perkara dugaan korupsi pembayaran komisi untuk asuransi perkapalan milik PT Pelni Persero TA 2015-2020.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Teken Kerja Sama PSO Angkutan Laut Tahun Anggaran 2024, Apa Saja yang Diatur?

30 Desember 2023

Kemenhub Teken Kerja Sama PSO Angkutan Laut Tahun Anggaran 2024, Apa Saja yang Diatur?

Kemenhub menandatangani perjanjian kerja sama penyelenggaraan PSO untuk Kapal Perintis, Tol Laut hingga Kapal Khusus Ternak Tahun Anggaran 2024.

Baca Selengkapnya

Ganjar Kritik Kebijakan Jokowi Soal Maritim dan BUMN Karya, Begini Jawaban Erick Thohir dan Ketua Ampera

11 November 2023

Ganjar Kritik Kebijakan Jokowi Soal Maritim dan BUMN Karya, Begini Jawaban Erick Thohir dan Ketua Ampera

Ganjar Pranowo mengkritik kebijakan Jokowi di bidang maritim dan BUMN. Begini tanggapan Menteri BUMN Erict Thohir dan Ketua Ampera.

Baca Selengkapnya

Disentil Ganjar, Apa Kabar Janji Tol Laut Jokowi?

10 November 2023

Disentil Ganjar, Apa Kabar Janji Tol Laut Jokowi?

Bakal calon presiden Ganjar Pranowo mengkritik sektor maritim tanah air.

Baca Selengkapnya

Ganjar Sentil Jokowi soal Pengembangan Sektor Maritim: 10 Tahun Tak Berubah, Ya Enggak Niat

9 November 2023

Ganjar Sentil Jokowi soal Pengembangan Sektor Maritim: 10 Tahun Tak Berubah, Ya Enggak Niat

Ganjar Pranowo mengkritik Joko Widodo atau Jokowi soal sektor maritim yang seolah-olah jalan di tempat selama hampir 10 tahun.

Baca Selengkapnya

1.000 Ton Beras Didistribusikan dari Surabaya ke NTT dengan Kapal Tol Laut

18 Mei 2023

1.000 Ton Beras Didistribusikan dari Surabaya ke NTT dengan Kapal Tol Laut

Pemerintah mendistribusikan 1.000 ton beras dari Surabaya, Jawa Timur, ke berbagai tujuan di Nusa Tenggara Timur, dengan menggunakan kapal tol laut.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Kerahkan Dua Kapal Tol Laut Distribusikan Pasokan Beras ke NTT

29 Maret 2023

Kemenhub Kerahkan Dua Kapal Tol Laut Distribusikan Pasokan Beras ke NTT

Kekurangan stok beras di NTT menyebabkan komoditi pangan itu menjadi mahal.

Baca Selengkapnya

Berharap Harga Pangan Terjangkau di Daerah Pelosok, Kemenhub Buka 39 Rute Tol Laut

8 Januari 2023

Berharap Harga Pangan Terjangkau di Daerah Pelosok, Kemenhub Buka 39 Rute Tol Laut

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membuka 39 rute tol laut untuk mewujudkan harga pangan yang terjangkau di daerah pelosok.

Baca Selengkapnya

Nataru, Rajawali Nusindo Siapkan 243 Mobil dan 409 Motor untuk Distribusi Pangan ke Seluruh Wilayah RI

26 Desember 2022

Nataru, Rajawali Nusindo Siapkan 243 Mobil dan 409 Motor untuk Distribusi Pangan ke Seluruh Wilayah RI

Rajawali Nusindo menjalin kerja sama dengan berbagai toko grosir, toko retail, pedagang tradisional untuk melakukan proses penyaluran produk pangan.

Baca Selengkapnya

Sail Tidore 2022, KM Tatamailau Difungsikan jadi Hotel Terapung

26 November 2022

Sail Tidore 2022, KM Tatamailau Difungsikan jadi Hotel Terapung

Kemenhub menyiapkan KM Tatamailau sebagai hotel terapung untuk mendukung penyelenggaraan Sail Tidore 2022 di Kota Tidore, Maluku Utara

Baca Selengkapnya