TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi Riau mempromosikan bahan makanan sagu ke Jepang untuk meningkatkan ekspor bahan pangan ke luar negeri.
Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menyampaikan hal tersebut kepada dua universitas ternama dari Jepang, Kyoto University dan National Institues of The Humanies.
"Kami meminta dukungan dan mengundang berbagai lembaga penelitian dan universitas di Jepang. Sagu adalah bahan makana favorit di Jepang," katanya usai melakukan pertemuan di Kyoto, Jepang, Jumat, 29 April 2016.
Selain universitas, beberapa perusahaan besar di Jepang diundak untuk hadir di Provinsi Riau dalam International Food Exibition yang akan dilaksanakan pasa Oktober 2016 mendatang.
Provinsi Riau akan menjadi tuan rimah dan akan memperkenalkan sagu ke Jepang dan negara lainnya.
Pemerintah Provinsi Riau tengah mempromosikan sagu ke kuliner dunia. Sagu diharapkan menjadi simbol dari Riau.
Hal itu juga akan mendukung program pariwisata yang juga digenjot oleh Pemprov Riau.
Darmansyah, Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau, mengatakan Riau adalah salah satu daerah sentra produksi sagu dengan total produksi mencapai 246 ribu ton per tahun.
"Pemprov tengah mengupayakan ekspor sagu keluar negeri untuk meningkatkan perekonomian dan menunjang produksi pangan. Selain Papua, Riau juga merupakan salah satu daerah sentra sagu," kata Darmansyah.
Menurut Darmansyah, sagu hanya ada di Riau dan di Papua. Daerah sentra produksi sagu di Riau berada di bagian pesisir.
Kabupaten yang merupakan sentra yaitu Kepulauan Meranti, Bengkalis dan Indragiri Hilir. Permintaan sagu di dunia dinilai akan tinggi dan berpotensi dijual di wilayah Eropa dan Asia Timur.
Sementara itu, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Riau juga mendukung program tersebut. PHRI menilai sagu Riau berpotensi untuk diekspor ke luar negeri.
Ketua PHRI Riau Ondhi Sukmara mengatakan sagu merupakan bahan makanan favorit oleh warga negara asing yang berkunjung ke Riau. Salah satu makanan favorit yang terbuat dari sagu adalah mi sagu.
"Pelancong asing suka mengkonsumsi sagu. Bukan tidak mungkin sagu Riau bisa diekspor ke luar negeri, seperti Jepang dan Cina," kata Ondhi.
PHRI setuju dengan program Pemerintah Provinsi Riau yang akan mempromosikan sagu ke luar negeri. Hanya saja, ada beberapa catatan PHRI mengenai bahan pokok yang berasal dari Kepulauan Meranti, Riau itu.
Ondhi mengatakan sagu yang diekspor harus berbentuk sagu olahan. Saat ini, permintaan sagu bagi pelaku usaha di Riau masih sedikit.
Sagu mentah hanya bisa diolah menjadi mi sagu. Sagu olahan bisa membuat aneka makanan lain, seperti roti. Pemerintah diminta membuat industri pengolahan sagu.
"Ekspor sagu harus dalam bentuk sagu olahan agar pelaku usaha kuliner dunia lebih tertarik," kata Ondhi.
BISNIS.COM
Berita terkait
Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu
7 hari lalu
BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.
Baca SelengkapnyaIndonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral
8 hari lalu
Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.
Baca SelengkapnyaEkspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab
16 November 2023
Fajar Hirawan mengatakan kinerja perdagangan ekspor dan impor yang menurun atau terkontraksi pada Oktober 2023 terjadi akibat fenomena global.
Baca SelengkapnyaTerkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia
15 November 2023
Coldplay akan menyelenggarakan konser perdananya pada hari ini. Kehebohan warganet menjelang hari H terlihat di media massa sejak beberapa hari lalu.
Baca SelengkapnyaBea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional
15 November 2023
Dua unit vertikal Bea Cukai, yakni Bea Cukai Jayapura dan Bea Cukai Labuan Bajo bantu pelaku UMKM realisasikan ekspor produk unggulannya.
Baca SelengkapnyaJokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya
26 September 2023
Jokowi melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2023 membentuk Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional.
Baca SelengkapnyaTeknologi Modifikasi Cuaca di Riau Buahkan Hasil, Tambah Curah Hujan
21 Agustus 2023
KLHK melaporkan kegiatan teknologi modifikasi cuaca untuk mengendalikan kebakaran hutan dan lahan telah membuahkan hasil pada area penyemaian awan d
Baca SelengkapnyaPertamina Alihkan PI 10 Persen Blok Rokan dan Blok Kampar ke Pemerintah Provinsi Riau
28 Juni 2023
PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Kampar telah menandatangani Perjanjian Pengalihan dan Pengelolaan 10 Persen PI alias Participating Interest dari Wilayah Kerja (WK) atau dikenal Blok Rokan dan Blok Kampar untuk Provinsi Riau.
Baca SelengkapnyaNilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?
11 Januari 2023
Nilai ekspor Indonesia pada 2022 tumbuh 29,4 persen dengan nilai US$ 268 miliar atau sekitar Rp 4.144 triliun. Beberapa komoditas seperti besi baja, bahan bakar fosil, dan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) berkontribusi dalam peningkatan tersebut.
Baca SelengkapnyaKinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai
20 Desember 2022
Sri Mulyani mengatakan sepanjang Januari sampai November pertumbuhan ekspor Indonesia ada di 28,2 persen.
Baca Selengkapnya