KPPU Nilai Ritel Modern Tak Adil pada UMKM

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Selasa, 26 April 2016 00:10 WIB

Suasana pameran Katumbiri Expo 2015 di Jakarta Convention Center, 10 Desember 2015. Pameran diikuti oleh 250 peserta yang berasal dari UMKM matang serta yang masih merintis. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) menganggap ritel modern masih belum adil dalam memperlakukan produk UMKM yang dijual di toko ritel tersebut. Pasalnya, masih ditemukan praktik-praktik yang dianggap merugikan para pelaku UMKM.

Ketua KPPU Sulawesi Selatan Ramli Simanjuntak memaparkan satu dari temuannya adalah proses pembayaran produk yang dilakukan dalam jangka waktu tiga bulan sekali. Padahal ia menganggap pembayaran per bulan akan membuat pelaku UMKM bisa melanjutkan proses produksi.

"Selain itu, masih ditemukan produk-produk UMKM yang dipajang di tempat yang kurang strategis. Meskipun ada perjanjian bahwa UMKM bebas biaya dalam memajang produknya, tetapi bukan berarti menurunkan daya saing mereka," katanya di Makassar, Senin, 25 April 2016.

Di sisi lain, jumlah ritel modern yang semakin menjamur di Sulawesi Selatan mengancam keberadaan ritel tradisional dan toko kelontong. Untuk itu, KPPU menganggap perlu peraturan daerah yang mengatur jarak lokasi toko ritel hingga jam operasionalnya.

"Misalnya, dalam satu kecamatan hanya ada dua toko ritel modern, supaya memberikan ruang kepada warung-warung tradisional yang juga beroperasi di sana," dia menjelaskan. Pengawasan pelaksanaan kemitraan dan ritel ini didasari peraturan komisi (KPPU) No.1/2015 yang dimaksudkan mencegah perilaku eksploitasi atau penyalahgunaan posisi tawar UMKM.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Selatan Hadi Basalamah mengaku terus mendorong perkembangan UMKM, melalui perjanjian bersama beberapa ritel modern untuk menyediakan lokasi khusus untuk memasarkan produk unggulan UMKM Sulawesi Selatan.

"Perjanjian ini sudah dilakukan sejak tahun lalu, dan sudah ada beberapa UMKM yang rutin memasok produknya tanpa dikenai biaya," katanya.

Hadi menganggap cara tersebut bisa membantu UMKM untuk memperluas daya jangkau pemasarannya, serta meningkatkan daya saing. Alasannya, produk-produk unggulan yang berkualitas yang bisa lolos dan diterima di jaringan ritel modern.


BISNIS

Berita terkait

Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

54 hari lalu

Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

Presiden Joko Widodo memuji perkembangan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah di tanah air.

Baca Selengkapnya

Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

27 Februari 2024

Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

Amartha dan Unilever Indonesia kolaborasikan jejaring usaha mikro Perempuan dengan jejaring bank sampah berbasis komunitas untuk kelola sampah plastik secara produktif dan ekonomis.

Baca Selengkapnya

Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

3 Februari 2024

Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

Keberadaan UMKM di Indonesia kian meningkat karena memiliki daya tarik tersendiri. Pahami jenis dan contoh UMKM di Indonesia yang banyak diminati.

Baca Selengkapnya

Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

31 Desember 2023

Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah menerbitkan sebanyak 7.146.105 nomor induk berusaha (NIB).

Baca Selengkapnya

Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

10 Desember 2023

Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

BRI mencatat business matching antara UMKM dengan pembeli di luar negeri melalui UMKM EXPO(RT) Brilianpreneur 2023 mencapai Rp 1,26 triliun.

Baca Selengkapnya

Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

15 November 2023

Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

Terus tumbuh kuat, kinerja kredit segmen mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI tercatat semakin baik pascapandemi.

Baca Selengkapnya

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

2 Oktober 2023

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

Baca Selengkapnya

Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

12 Agustus 2023

Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

BRI optimistis segmen mikro dapat berkontribusi sebesar 45 persen dari total portofolio pembiayaan.

Baca Selengkapnya

Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

2 Agustus 2023

Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

Pemasaran UMKM di media sosial membutuhkan kata kunci pesan untuk menyasar target pasar

Baca Selengkapnya

Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

14 Juli 2023

Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

Riset yang dilakukan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) bersama Ernst & Young Indonesia menemukan kebutuhan pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah alias UMKM yang mencapai ribuan triliun pada 2026.

Baca Selengkapnya