Awal Pekan, IHSG Tembus 4.920,40  

Reporter

Senin, 25 April 2016 11:20 WIB

Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat ditutup naik tipis sebesar 0,02 poin menyusul harga minyak mentah dunia yang terkoreksi. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 4.900 dalam pembukaan perdagangan, Senin, 25 April 2016. IHSG naik 0,12 persen atau 5,67 poin ke level 4.920,40.

Analis First Asia Capital, David Sutyanto, mengatakan penguatan IHSG dibayangi aksi ambil untung jangka pendek. "Sejumlah isu individual emiten akan menjadi katalis pergerakan IHSG," katanya dalam siaran pers, Senin, 25 April 2016. Ia memperkirakan IHSG hari ini akan bergerak dengan support di angka 4.880 dan resistan di angka 4.940.

IHSG akhir pekan lalu berhasil melanjutkan tren penguatannya dan ditutup di level 4.914,737 atau menguat 0,24 persen atau 11,647 poin. Kenaikan tersebut merupakan posisi penutupan tertinggi sejak perdagangan pada 7 Juli 2015.

Sepanjang tahun ini, IHSG telah menguat 7 persen (YTD). Hal ini mengindikasikan tren bullish pasar saham sepanjang tahun ini.

Penguatan IHSG pada akhir pekan lalu terutama ditopang aksi beli selektif atas saham unggulan di perbankan, telekomunikasi, dan konsumsi. Selain ditopang kondisi pasar saham eksternal yang kondusif, tren positif pasar ditopang sejumlah isu individual emiten sektoral. Di antaranya rilis laba 1Q16 dan rencana pembagian dividen.

Selama sepekan, IHSG berhasil menguat 1,89 persen dengan dukungan pembelian bersih asing mencapai Rp 1,4 triliun. Minat beli cenderung meningkat sepekan lalu, yang tecermin dari nilai transaksi rata-rata harian di pasar reguler mencapai Rp 4,80 triliun dibanding rata-rata harian Maret lalu di level Rp 4,6 triliun. Saham perbankan, properti, infrastruktur, dan tambang menjadi penopang penguatan IHSG dalam sepekan terakhir.

Dari faktor eksternal, pergerakan bullish harga minyak mentah dan sejumlah komoditas logam lain menjadi faktor positif penguatan saham sektor berbasis komoditas. Data perekonomian Cina yang cenderung membaik menjadi katalis penguatan harga komoditas tambang.

Adapun Wall Street, akhir pekan lalu, bergerak bervariasi. Saham sektor energi kembali menjadi penopang penguatan indeks saham. Saham berbasis teknologi cenderung koreksi setelah sejumlah rilis laba emiten 1Q16 yang berbasiskan teknologi kurang menggembirakan. Indeks DJIA menguat 0,12 persen di angka 18.003,75 dan indeks Nasdaq terkoreksi 0,8 persen di angka 4.906,23.

Namun, dalam sepekan, indeks DJIA dan S&P berhasil menguat 0,6 persen dan 0,5 persen, melanjutkan tren penguatan pekan sebelumnya. Harga minyak mentah sepekan kemarin naik 8,35 persen menjadi salah satu katalis penguatan di Wall Street.

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

23 jam lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

5 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

7 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

7 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

7 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

8 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

11 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

13 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

13 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.

Baca Selengkapnya