PT INKA Ekspor Perdana Gerbong Kereta ke Bangladesh

Reporter

Kamis, 31 Maret 2016 20:51 WIB

Sejumlah pekerja bersiap memindahkan gerbong kereta api dari truk pengangkut ke kapal kargo MV Seiyo Spring di Terminal Jamrud Utara, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, 31 Maret 2016. PT. Industri Kereta Api (INKA) mengekspor sebanyak 15 gerbong kereta api penumpang tahap pertama ke Bangladesh. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Surabaya - PT Industri Kereta Api (INKA) mengirimkan 15 gerbong kereta api pesanan Bangladesh Railway, Kamis, 31 Maret 2016. Ini merupakan bagian dari total pesanan sebanyak 150 gerbong kereta penumpang senilai US$ 73 juta, lebih dari Rp 950 miliar, untuk jangka waktu pengiriman Maret-Agustus 2016.

“Ini adalah upaya untuk diversifikasi ekspor dalam bentuk produk baru maupun tujuan ekspor baru,” kata Menteri Keuangan Bambang Soemantri Brodjonegoro dalam sambutannya di Dermaga Jamrud Utara, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Kamis, 31 Maret 2016.

Gerbong kereta, menurut Bambang, merupakan produk yang jarang diekspor oleh Indonesia. PT INKA dinilai berhasil membuktikan bahwa badan usaha milik negara dapat menghasilkan produk kompetitif dengan negara yang bukan mitra dagang tradisional.

Ekspor gerbong kereta sekaligus mengubah stigma BUMN yang selama ini dianggap hanya bergantung pada pasar domestik atau order pemerintah. “Tapi mampu mengejar pesanan dari luar negeri,” ujar Bambang sambil menambahkan, "Diharapkan BUMN lain mengikuti langkah serupa."

Ekspor ke Bangladesh oleh PTN INKA didukung pembiayaan dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Impor atau Bank Exim maksimum sebesar Rp 300 miliar melalui skema National Interest Account (NIA) atau penugasan khusus. Bank Exim ditugaskan khusus menyediakan pembiayaan ekspor, yang secara komersial sulit dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.08/2015.

Pembiayaan melalui skema NIA ini diklaim memiliki efek domino positif terhadap penyerapan tenaga kerja dan industri mikro, kecil, dan menengah di Indonesia. Sebab, tingkat kandungan lokal (TKD) dalam ekspor gerbong kereta itu mencapai 70 persen. “Kami melibatkan 20-30 penyuplai lokal,” ucapnya.

PT INKA kini tengah mengikuti tender internasional pengadaan tambahan gerbong kereta penumpang Bangladesh Railway sebanyak 264 unit pada April 2016. Pengiriman ekspor tahap pertama juga digunakan perusahaan yang berbasis di Kota Madiun, Jawa Timur, sebagai pendorong pengembangan pasar ke negara lain.

“Tahun ini kami tender ke Thailand, Myanmar, Bangladesh, dan Pakistan,” tuturnya.

Acara pelepasan ekspor tahap pertama ke Bangladesh tersebut dihadiri tiga menteri sekaligus, yaitu Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong, dan Menteri PAN-RB Yuddy Chrisnandi, didampingi Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.



ARTIKA RACHMI FARMITA

Berita terkait

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

4 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

4 hari lalu

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

5 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

7 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

7 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

7 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

7 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

7 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

8 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

19 hari lalu

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

Para peneliti dari Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tak melihat hilal akibat tertutup awan.

Baca Selengkapnya