Restorasi Gambut Perlu Dana Rp 12 Juta per Hektare untuk 5 Tahun

Reporter

Kamis, 31 Maret 2016 16:35 WIB

Operator mengoperasukan beberapa alat berat untuk pembuatan embung penampung air di lahan gambut bekas kebakaran di Desa Rimbo Panjang, Kampar, Riau, 9 Oktober 2015. BNPB melakukan pembangunan embung di lahan gambut yang berisiko kebakaran sebagai penampung air. ANTARA/FB Anggoro

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Nazir Foead mengungkapkan biaya yang dibutuhkan untuk memulihkan lahan (restorasi) gambut sekitar Rp 12 juta per hektarenya.

"Perkiraan (biaya restorasi gambut) Rp 12 juta per hektarenya untuk estimasi lima tahun," kata Foead di kantor Staf Kepresidenan Jakarta, Kamis, 31 Maret 2016.

Foead juga menyebut perhitungan dari Bank Dunia dan The Center for International Forestry Research (CIFOR) kisaran biaya restorasi Rp 6-36 juta per hektarenya dan pihaknya menghitung sekitar Rp 12 juta per hektare.

Deputi Bidang Konstruksi, Operasi, dan Pemeliharaan BRG Alue Dohong menyebutkan biaya restorasi gambut itu masih dalam hal restorasi hidrologi, yakni penyekatan kanal, penimbunan kanal, dan belum termasuk revetigasi gambut.

"Untuk revetigasi gambut sendiri membutuhkan dana berkisar Rp 8-10 juta per hektarenya," kata Alue.

Foead mengungkapkan BRG baru didirikan baru dua bulan sehingga kebutuhan dana operasionalnya memakai anggaran dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta dana dari donor.

Dia mengungkapkan pihaknya sudah mengusulkan anggaran ke Kementerian Keuangan dan berharap dalam waktu dekat bisa turun.

"Jadi kami bisa berjalan karena ada dana-dana yang dianggarkan Kementerian LHK untuk dikerjakan bersama dan dari donor yang konsen terhadap restorasi gambut," kata Foead.

Kepala Staf Presiden Teten Masduki mengakui anggaran BRG selain menggunakan dana publik (APBN) juga terbuka dana donor.

"Untuk saat ini anggaran baru diusulkan ke Menkeu, dan nantinya bisa dimasukkan melalui APBNP," kata Teten.

BRG dalam lima tahun ke depan menargetkan melakukan restorasi gambut seluas sekitar 2 juta hektare yang berada di tujuh provinsi dan pada tahun ini sebanyak 800 ribu hektare di empat kabupaten.

Deputi Bidang Perencanaan dan Kerja Sama BRG Budi Wardhana mengatakan penentuan arahan lokasi restorasi didasarkan pada empat kriteria, yakni lahan yang bergambut, kondisi tutupan lahan, keberadaan kanal, dan dampak pengembangan kanal, serta historis kebakaran dalam lima tahun.

"Selanjutnya arahan kegiatan restorasi akan ditentukan lebih lanjut berdasarkan status lahan, kondisi topografi dan hidrologis aliran air bawah permukaan, kegiatan budi daya dan kondisi sosial-budaya masyarakat. Untuk itu pemetaan detail di lokasi tersebut akan segera dilaksanakan," katanya.

Terkait dengan konstruksi restorasi, BRG sedang merampungkan panduan dan prosedur operasional standar pembangunan infrastruktur pembasahan gambut, pembuatan persemaian, penanaman di lahan gambut, dan pemasangan sumur pipa bor.

ANTARA

Berita terkait

BRGM Optimistis Target Restorasi Gambut dan Rehabilitasi Mangrove Tercapai di Tahun 2024

24 Desember 2023

BRGM Optimistis Target Restorasi Gambut dan Rehabilitasi Mangrove Tercapai di Tahun 2024

BRGM menargetkan restorasi gambut di tahun 2024 sebesar 355 ribu.

Baca Selengkapnya

Jalankan Program Pendidikan Mangrove, BRGM Raih Anugerah Prioritas Nasional

16 Desember 2022

Jalankan Program Pendidikan Mangrove, BRGM Raih Anugerah Prioritas Nasional

Selain program Kedaireka, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove juga berkolaborasi dengan sejumlah perguruan tinggi.

Baca Selengkapnya

BRGM Terima Penghargaan Badan Publik Informatif dari KIP

15 Desember 2022

BRGM Terima Penghargaan Badan Publik Informatif dari KIP

Tahun ini BRGM naik ke peringkat ke-4 sebagai Badan Publik Informatif dengan nilai 95,75.

Baca Selengkapnya

Investigasi: Yang Cuan dari Wabah PMK

31 Juli 2022

Investigasi: Yang Cuan dari Wabah PMK

Wabah penyakit mulut dan kuku atau PMK memorak-porandakan peternak. Pemerintah menunjuk pemasok vaksin tanpa tender. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Lantik Sejumlah Pejabat Eselon I

10 April 2021

Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Lantik Sejumlah Pejabat Eselon I

Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Hartono meminta pejabat untuk bekerja dengan cara yang tidak biasa.

Baca Selengkapnya

Megaproyek Rehabilitasi Mangrove, Luhut: Dampak Perubahan Iklim Sangat Nyata

3 Maret 2021

Megaproyek Rehabilitasi Mangrove, Luhut: Dampak Perubahan Iklim Sangat Nyata

Menteri Luhut menyatakan pemerintah tengah merehabilitasi mangrove di Desa Tanjung Pasir, Tangerang, untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Siaga Darurat Kebakaran Hutan, Tim TMC Hujan Buatan Kembali ke Riau

28 Juli 2020

Siaga Darurat Kebakaran Hutan, Tim TMC Hujan Buatan Kembali ke Riau

Operasi ketiga membasahi wilayah Riau dan sekitarnya dengan hujan buatan pada tahun ini telah dilakukan sejak 24 Juli lalu.

Baca Selengkapnya

Kisah Desa Gohong Menjaga Lahan Gambut dari Kebakaran

25 Juli 2020

Kisah Desa Gohong Menjaga Lahan Gambut dari Kebakaran

Yanto Adam berbagi cerita bagaimana desa Gohong sukses menjaga lahan gambut dari kebakaran.

Baca Selengkapnya

Jokowi Diminta Tak Bubarkan Badan Restorasi Gambut

19 Juli 2020

Jokowi Diminta Tak Bubarkan Badan Restorasi Gambut

Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko menyebut Badan Restorasi Gambut termasuk dalam daftar 18 lembaga yang akan dibubarkan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ingin Bubarkan Lembaga Negara, Petani Kalbar: Jangan BRG

16 Juli 2020

Jokowi Ingin Bubarkan Lembaga Negara, Petani Kalbar: Jangan BRG

Gerbang Tani Kalimantan Barat berharap Presiden Jokowi tidak membubarkan Badan Restorasi Gambut (BRG).

Baca Selengkapnya