Naskah Revisi UU Minerba Sudah Rampung Dibahas

Senin, 28 Maret 2016 16:29 WIB

Jip mencoba jalur di antara kolam bekas tambang batu di arena olahraga ekstrim Bukit Pancir, Desa Jelegong, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 20 Desember 2015. Untuk mencegah semakin rusaknya lingkungan, pemilik lahan akhirnya merubah tambang galian C Bukit Pancir menjadi sirkuit mobil offroad, motokros, sepeda, dan geowisata berupa panjat tebing. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan telah selesai membahas usul revisi Undang-Undang Mineral dan Batu Bara. "Dari kami (pemerintah) sudah kelar semua," ujar Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono, Senin, 28 Maret 2016.

Naskah yang rampung berupa naskah akademik dan draf revisi yang masih menunggu undangan pembahasan bersama Dewan Perwakilan Rakyat yang kabarnya diadakan setelah reses berakhir pada 4 April nanti. Bambang enggan memberi tahu substansi revisi yang diusulkan Kementerian. Sebab, revisi undang-undang adalah inisiatif DPR, sehingga pemerintah hanya berhak berbicara kepada Dewan.

Focus group discussion membahas revisi UU Minerba dimulai sejak 18 Februari lalu. Berdasarkan keterangan resmi di laman Kementerian ESDM, ada sembilan hal yang harus diubah, antara lain kewenangan pemerintah daerah, wilayah pertambangan, dan konsep perizinan.

Hal lain yang akan direvisi adalah soal aturan jangka waktu eksplorasi dan operasi produksi, pengolahan dan pemurnian, penguatan peran badan usaha milik negara, pembinaan dan pengawasan, sanksi administrasi, serta ketentuan peralihan. Beberapa wacana yang sempat mengemuka adalah usul pemerintah memperpanjang napas ekspor konsentrat hasil pengolahan.

Berdasarkan draf yang diserahkan pemerintah ke Badan Legislasi DPR pada 25 Januari lalu, ekspor bakal direlaksasi selama lima tahun sejak revisi UU disahkan. Jika mengacu pada target pengesahan, yakni tahun ini, penjualan hasil pengolahan ke luar negeri masih diperbolehkan hingga 2021.

Bambang masih tutup mulut terkait dengan apakah relaksasi menjadi usul resmi yang diajukan pemerintah. Namun sebelumnya, Bambang menuturkan usul relaksasi mengemuka karena Kementerian menginginkan aturan yang lebih realistis dengan kondisi industri komoditas tambang yang saat ini lesu.

ROBBY IRFANY

Berita terkait

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

7 hari lalu

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

PGE berkomitmen dalam penghematan konsumsi energi dan pengendalian jumlah limbah.

Baca Selengkapnya

Tony Blair Temui Jokowi, Bahas Rencana Investasi Energi di IKN

11 hari lalu

Tony Blair Temui Jokowi, Bahas Rencana Investasi Energi di IKN

Jokowi dan Tony Blair mengadakan pertemuan di Istana Kepresidenan hari ini.

Baca Selengkapnya

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

11 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Pertamina Terjunkan 326 Kapal, Kawal Distribusi Energi selama Ramadan dan Idul Fitri

33 hari lalu

Pertamina Terjunkan 326 Kapal, Kawal Distribusi Energi selama Ramadan dan Idul Fitri

Pertamina membentuk satgas pengawalan energi.

Baca Selengkapnya

8 Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Membeli Kulkas

34 hari lalu

8 Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Membeli Kulkas

Berikut deretan hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk membeli kulkas.

Baca Selengkapnya

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

36 hari lalu

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

PT Pertamina (Persero) melangkah maju dengan strategi pertumbuhan ganda untuk mempertahankan kebutuhan energi nasional.

Baca Selengkapnya

FT: AS Desak Ukraina Hentikan Serangan ke Fasilitas Migas Rusia

38 hari lalu

FT: AS Desak Ukraina Hentikan Serangan ke Fasilitas Migas Rusia

Amerika Serikat mendesak Ukraina untuk menghentikan serangan terhadap infrastruktur energi Rusia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Ditutup Menguat di Level 7.426, Sempat Sentuh All Time High di 7.454

46 hari lalu

IHSG Sesi I Ditutup Menguat di Level 7.426, Sempat Sentuh All Time High di 7.454

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup sesi pertama perdagangan hari ini, Kamis, 14 Maret 2024, di level 7.426,6.

Baca Selengkapnya

Kemenko Perekonomian Ungkap Sumber Dana Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

54 hari lalu

Kemenko Perekonomian Ungkap Sumber Dana Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran

Kemenko Perekonomian mengungkap sumber pendanaan makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

59 hari lalu

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya