Cina Investasikan US$ 103 Miliar untuk Energi Terbarukan

Reporter

Sabtu, 26 Maret 2016 11:36 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Cina membantu mendorong rencana investasi energi hijau mencapai rekor tertinggi pada 2015, mengimbangi penurunan tajam di Jerman menurut laporan Frankfurt School of Finance, yang mendapat dukungan dari badan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Laporan itu menyebutkan bahwa pembangkit bertenaga surya dan angin, khususnya di negara-negara berkembang, menggerakkan pengeluaran yang lebih tinggi dan tahun lalu untuk pertama kalinya energi terbarukan meliputi 50 persen rencana kelistrikan baru.

"Istilah 'produk niche' tidak lagi berlaku untuk energi terbarukan," kata Ulf Moslener, profesor pendanaan energi berkelanjutan di Frankfurt School of Finance yang merupakan salah satu penulis laporan itu.

"Investasi menjadi lebih murah, karena menurunnya biaya peralatan, yang juga akan memampukan pertumbuhan lebih lanjut, khususnya dalam momentum baru dari tujuan pertemuan iklim Paris," katanya seperti dikutip kantor berita Reuters.

Komitmen rencana investasi energi terbarukan tahun lalu total mencapai 286 miliar dolar AS, naik lima persen dari 273 miliar dolar AS tahun 2014 menurut studi tahunan yang disiapkan Frankfurt School-United Nations Environment Programme (UNEP) Collaborating Centre dan Bloomberg New Energy Finance.

Komitmen rencana investasi untuk tenaga surya meliputi 148 miliar dolar AS, naik 12 persem dari tahun sebelumnya dipicu ledakan penggunaan tenaga surya di Jepang.

Sementara untuk tenaga angin tercatat 107 miliar dolar AS atau naik sembilan persen dengan dukungan proyek-proyek lepas pantai. Namun komitmen investasi biomassa tercatat hanya lima miliar dolar AS, turun 46 persen.

Studi itu mengecualikan proyek-proyek pembangkit hidrologis besar karena kepedulian terhadap lingkungan.

Cina menyumbang 103 miliar dolar AS dari total komitmen rencana investasi energi terbarukan disusul Eropa dengan 49 miliar dolar AS, Amerika Serikat dengan 44,1 miliar dolar AS dan Asia, kecuali Cina dan India, dengan 48 miliar dolar AS.

Cina memperkirakan emisi gas rumah kacanya mencapai puncak "sekitar 2030" sebagai bagian dari komitmennya terhadap kesepakatan global untuk mengatasi pemanasan global yang ditandatangani di Paris tahun lalu.

Cina, India dan Brasil dan negara-negara yang sedang tumbuh lainnya bersama-sama melampaui negara maju dengan sumbangan komitmen investasi energi terbarukan sampai 156 miliar dolar AS atau 55 persen dari total komitmen investasi.

Rencana pengeluaran di Jerman, pemimpin proyek-proyek, teknologi dan riset energi terbarukan, turun 46 persen menjadi 8,5 miliar dolar AS dalam penurunan tertajam mereka dalam 12 tahun.

Faktor di balik penurunan itu meliputi ongkos yang lebih rendah, keterbatasan ketersediaan lahan dan perubahan regulasi yang ditujukan untuk memasukkan energi terbarukan ke remunerasi berbasis pasar dan jauh dari tarif tetap.


ANTARA

Berita terkait

Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

13 hari lalu

Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

Pendiri perusahaan teknologi Microsoft, Bill Gates, mengatakan bahwa ada tiga profesi yang tahan dari AI. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari Energi Sedunia yang Jatuh Pada 22 Oktober

22 Oktober 2023

Kilas Balik Hari Energi Sedunia yang Jatuh Pada 22 Oktober

Hari Energi Sedunia menekankan betapa pentingnya energi terbarukan sebagai landasan utama untuk menjaga keberlanjutan dan sebagai prioritas strategis.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Sebut Rumput Laut Bisa Menjadi Sumber Energi Alternatif

26 Juli 2023

Peneliti BRIN Sebut Rumput Laut Bisa Menjadi Sumber Energi Alternatif

Rumput laut belum dieksplorasi untuk menjadi energi biomassa.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Minta Gelombang Laut Jadi Sumber Energi Untuk Diatur Dalam Raperda RUED

24 Mei 2023

DPRD DKI Minta Gelombang Laut Jadi Sumber Energi Untuk Diatur Dalam Raperda RUED

Dengan letak geografis Indonesia, seharusnya gelombang laut dapat dijadikan energi alternatif.

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Dukung Energy Absolute Tanamkan Investasi di Indonesia

22 Mei 2023

Ketua MPR Dukung Energy Absolute Tanamkan Investasi di Indonesia

Salah satu kelebihan yang diusung oleh Energy Absolute adalah kemampuan fast charging.

Baca Selengkapnya

Ketahui Energi Alternatif Beserta Contohnya

16 Desember 2022

Ketahui Energi Alternatif Beserta Contohnya

Pernahkah Anda mendengar istilah energi alternatif? Tahukah Anda, saat ini ada beberapa macam energi alternatif

Baca Selengkapnya

Harga BBM Naik Jadi Momentum Kembangkan Energi Baru Terbarukan, Ahli: Banyak Energi Alternatif

10 September 2022

Harga BBM Naik Jadi Momentum Kembangkan Energi Baru Terbarukan, Ahli: Banyak Energi Alternatif

Pemerhati energi Victor Wirawan mengatakan kenaikan harga BBM bisa jadi momentum bagi pemerintah untuk mengembangkan energi baru terbarukan.

Baca Selengkapnya

Program Toyota Eco Youth Ke-12 Masuk Tahap Pendampingan

2 Juni 2022

Program Toyota Eco Youth Ke-12 Masuk Tahap Pendampingan

25 finalis Toyota Eco Youth yang lolos penyaringan umumnya mengangkat tema energi alternatif, pengelolaan limbah, dan produk ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

BRIN: Teknologi untuk Mengubah Biomassa Menjadi Energi Masih Perlu Dikembangkan

27 Maret 2022

BRIN: Teknologi untuk Mengubah Biomassa Menjadi Energi Masih Perlu Dikembangkan

Hasil kajian menunjukkan bahwa biomassa lignoselulosa dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif, karena ketersediaan bahan cukup banyak.

Baca Selengkapnya

Dewan Energi Nasional Susun Road Map Skema Transisi Energi

11 Juli 2021

Dewan Energi Nasional Susun Road Map Skema Transisi Energi

DEN sedang menyusun peta jalan transisi energi untuk menghadapi tren global

Baca Selengkapnya