Pemerintah Disarankan Terapkan Kebijakan Harga BBM Flat

Reporter

Jumat, 25 Maret 2016 13:22 WIB

Seorang petugas mengisi BBM di sebuah SPBU kawasan Ratulangi, Makassar, 5 Januari 2016. Sejak berlakunya harga baru ini, warga memadati sejumlah SPBU. TEMPO/Iqbal lubis

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia Ferdinand Hutahaean menyarankan pemerintah mengubah tata cara penetapan harga bahan bakar minyak. "Ada dua pilihan: mengikuti harga pasar murni atau menetapkan harga BBM secara flat," kata Ferdinand saat dihubungi, Jumat, 25 Maret 2016.

Ferdinand berujar, penetapan harga BBM saat ini mengacu pada harga rata-rata Mean of Platts Singapore (MOPS). Penetapan tersebut pun selalu dievaluasi per tiga bulan. "Kenapa kita harus mengikuti MOPS? Memangnya kita provinsinya Singapura?" ucapnya.

Agar penetapan harga per tiga bulan saat ini tidak lagi meresahkan masyarakat, menurut Ferdinand, pemerintah perlu menetapkan harga dengan mengacu pada asumsi harga minyak mentah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. "Ditetapkan flat dengan batas atas dan batas bawah. Ketika psikologi melampaui batas, baru dievaluasi."

Baca Juga: Harga BBM Turun, Menteri ESDM: Ada Dana yang Disimpan

Apabila pemerintah mendapatkan keuntungan dari harga flat tersebut, tutur Ferdinand, keuntungan itu harus ditetapkan sebagai dana pengembangan energi baru terbarukan dan dana cadangan stabilisasi. "Ketika harga pasar naik, dana stabilisasi bisa dipakai, sehingga harga BBM tak perlu naik. Ada subsidi yang didapat rakyat," katanya.

Saat ini, menurut Ferdinand, tren harga minyak mentah tengah naik. Namun pemerintah malah berencana menurunkan harga BBM pada 1 April mendatang. "Ketika trennya naik, Pertamina malah harus menurunkan harga. Tapi, ketika harga rendah kemarin, masyarakat tidak menikmati juga. Ini kan kebijakan yang aneh."

Pada 1 April mendatang, pemerintah akan menurunkan harga bahan bakar minyak. Harga yang akan berlaku untuk periode 1 April-30 Juni mendatang itu akan turun cukup signifikan mendekati harga keekonomian. Namun formula harga yang akan diputuskan tidak akan mentok pada harga keekonomian.

Baca: 1 April Harga BBM Turun

Menurut Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral I.G.N. Wiratmaja Puja, BBM akan turun lebih dari Rp 200 per liter. Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Energi dan Sumber Daya Alam Kementerian Koordinator Perekonomian Montty Montty Girianna mengatakan, dengan penurunan itu, harga BBM akan mendekati Rp 6.000 per liter.

ANGELINA ANJAR SAWITRI




Berita terkait

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

9 hari lalu

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

Berikut ini daftar negara dengan harga BBM paling murah di dunia, ada yang hanya dijual Rp467 per liter. Apa Indonesia termasuk?

Baca Selengkapnya

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

12 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

14 hari lalu

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Dua Bulan Pertamina Tahan Kenaikan Harga BBM, Terungkap Pertamax Palsu di Empat SPBU Pertamina

32 hari lalu

Terkini Bisnis: Dua Bulan Pertamina Tahan Kenaikan Harga BBM, Terungkap Pertamax Palsu di Empat SPBU Pertamina

Nicke Widyawati mengatakan Pertamina tidak hanya mengejar keuntungan. Sudah dua bulan perusahaan menahan kenaikan harga BBM.

Baca Selengkapnya

Dua Bulan Tahan Harga BBM, Bos Pertamina: Bukan Cuma Cari Untung

32 hari lalu

Dua Bulan Tahan Harga BBM, Bos Pertamina: Bukan Cuma Cari Untung

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan mengatakan Pertamina menahan harga BBM dengan mempertimbbangkan kondisi daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

BBM dan Listrik Tak Naik Sampai Juni 2024, Ekonom: Sudah Tepat, Banyak Faktor Perlu Dipertimbangkan

55 hari lalu

BBM dan Listrik Tak Naik Sampai Juni 2024, Ekonom: Sudah Tepat, Banyak Faktor Perlu Dipertimbangkan

Harga BBM dan listrik dipastikan tidak naik hingga Juni 2024. Ekonom menyebut langah tepat karena kenaikan minyak dunia baru dua persen.

Baca Selengkapnya

Harga BBM Dipastikan Tak Naik hingga Juni 2024, Ini Pernyataan Jokowi, Airlangga, Erick Thohir, hingga Pertamina

55 hari lalu

Harga BBM Dipastikan Tak Naik hingga Juni 2024, Ini Pernyataan Jokowi, Airlangga, Erick Thohir, hingga Pertamina

Pemerintah memastikan harga BBM bersubsidi ataupun nonsubsidi tak naik hingga Juni 2024. Apa sebabnya dan bagaimana konsekuensinya?

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

59 hari lalu

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

Pertamina Tahan Harga BBM Nonsubsidi, Pemerintah Bantah Intervensi

1 Maret 2024

Pertamina Tahan Harga BBM Nonsubsidi, Pemerintah Bantah Intervensi

PT Pertamina (Persero) kembali menahan harga BBM (bahan bakar minyak) nonsubsidi bulan ini. Pemerintah membantah adanya intervensi ke BUMN tersebut.

Baca Selengkapnya

Airlangga Sebut Tidak Ada Kenaikan BBM Subsidi dalam Waktu Dekat

5 Februari 2024

Airlangga Sebut Tidak Ada Kenaikan BBM Subsidi dalam Waktu Dekat

Anggaran subsidi BBM tertentu untuk tahun 2024 disepakati sebesar Rp 25,82 triliun dalam APBN.

Baca Selengkapnya